Menjalin Jodoh Baik Lewat Camp Humanis 2018
Menjalin jodoh baik? Hmm.. Jodoh baik apa itu kira-kira? Anyway, jodoh disini bukan berarti secara gamblang tentang jodoh seperti 1 orang dengan pasangannya. Jodoh di dalam konteks ini mempunyai arti sebuah jalinan atau hubungan yang sudah timbul untuk kedepannya. Konsep ini merupakan sebuah konsep yang diajarkan dalam ajaran Buddha dan juga dipercayai oleh setiap Buddhism. Nah, karena di dalam tempat gue bekerja sekarang sangat kental dengan budaya agama Buddha, jadi kami setiap karyawan juga belajar untuk mengikuti setiap tata krama yang berlaku disana. By the way, I have to point this one to you. Even the culture at there is closely related to Buddhism, it doesn't mean that we have to be have the same religion or we have to learn their religion. In here, all religions are welcome and can enjoyed plus respect each other. Hanya tata kramanya saja yang lebih kental terhadap nuansa ajaran agama Buddha. So, don't think any negative things about a religion in here okay..
Back to topic then, nah setelah penjelasan singkat diatas mengenai how is the culture that my office have, lalu diselenggarakanlah sebuah acara di kantor gue. Acara tersebut bernama 'Camp Humanis', meskipun namanya camp tapi lebih cocok dibilang sebagai gathering karyawan jika kita bisa merujuk ke bahasa orang awam. Acara tersebut diselenggarakan dari 9 - 11 Maret 2018 dan tentu saja kita semua harus menginap di sana. Untuk acara di ini sendiri, gue tidak langsung pulang karena setelah selesai bekerja, gue langsung menuju ke gedung sebelah untuk langsung menginap. Well, untuk tempat tinggalnya sendiri identik dengan nuansa seperti yang berada di Taiwan sana. There is no bed just like an ordinary room, only a sleeping bed. Yang lebih menariknya lagi, ada tata cara bagaimana kita merapikan temat tidur tersebut lho. Mulai dari tempat tidur, selimut, sampai bantalnya sendiri pun mempunyai tata cara bagaimana merapikan dengan benar. Gue sempat kaget karena merapikan tempat tidur saja, tidak sembarangan lho.. Oh iya, untuk makanan disini juga semuanya berbahan dasar vegetarian. Semua makanan yang kita konsumsi disini sudah pasti semuanya sayuran. So, don't you ever thingk about any meat in here. Meskipun kita memakan makanan vegetarian, tapi ada beberapa masakan yang ternyata enak lho.. You should try a vegetarian cuisine one day.
Next things is about manner that I learned in here. Jadi, selama acara Camp Humanis ini seluruh peserta baru a.k.a karyawan baru mengikuti sebuah acara yang diajarkan oleh shi xie (panggilan untuk kakak or senior perempuan disini) meliputi berbagai tata krama yang berlaku disana. Mulai dari cara berjalan yang harus 90 derajat, bagaimana kita membawa huan bao (sejenis tas tempat makan kecil), bagaimana kita untuk duduk makan, dan bahkan sampai cara bagaimana kita makan. Well, this one is interesting because we are learned those ethics which is we don't know yet before. Cukup unik di dalam kelas ini bagaimana setiap cara tata krama yang berlaku. Ibarat kita para karyawan baru ini yang agak urak-urakan, jadi memahami setiap tata krama untuk mendisiplinkan diri kita agar lebih rapi lagi. I really like this class because I can learn the new thing about a culture in here. You know that I am person which is really like to learn and know the other culture.
The other thing which is interesting in here is, we can also learned several ethics beside the basic ethic which is already teached by shi xie. Disini kita juga diajarkan beberapa tata krama lho di dalam kelas etika. Ada 3 kelas yang kita ikuti dan juga kita pelajari. Yang pertama adalah kelas minum dan membuat teh. Yup, for the name itself you already know what we learned in here. Di kelas ini, kita diajarkan bagaimana cara membuat, menyajikan, dan juga meminum teh dengan sebuah etika yang baik. Di dalam kelas sendiri, shi gu (sebutan untuk senior perempuan dengan usia yang lebih tua) mencotohkan bagaimana cara membuat teh mulai dari meracik, menuang air, dan juga merapikan tempat teh nya itu sendiri. Nah di dalam kelas ini juga, gue juga berkesempatan dengan beberapa teman lainnya untuk membawakan nampan teh lalu menyajikan nya ke teman-teman di meja gue. "I feel like in the Chinese clasic film which is serving the tea", terbesit di dalam pikiran gue yang cukup kagum dengan budaya menyajikan teh ini.
Di kelas selanjutnya ada kelas merangkai bunga. Hah? Merangkai bunga? Are you serious? Yes I'm serious in here. Jadi ada kelas yang kita ikuti yaitu seni merangkai bunga. Disini, shi gu mengajarkan bagaimana cara merangkai bunga dengan indah sambil memberikan informasi dari filosofi tentang merangkai bunga. Ada beberapa macam teknik dalam merangkai itu sendiri.Di dalam merangkai ini, kita menancapkan bunga dan juga beberapa dedaunan di dalam sebuah pot kecil yang sudah terisi air. Di situ, kita merangkai sebuah bunga dengan filosofi yang berarti untuk mencapai suatu keindahan lewat sebuah tindakan cinta kasih serta menghormati terhadap sesama makhluk hidup dan seluruh hal yang ada di dunia ini.
Lalu, kelas yang ketiga adalah kelas kaligraphi. Nah di kelas ini yang membuat gue lebih excited. Why? Why I am so excited? It's because I never do any caligraphy yet. Apalagi membuat kaligraphi dengan tulisan Bahasa Mandairn yang notabene gue tidak mempunyai basic disana. Well, I'm from English literature and now I learn the Chinese literature, hmm sounds interesting! Di kelas ini shi gu mengajarkan 3 kata dalam Bahasa Mandarin yang akan kita tulis dalam kertas kaligraphi. Unfortunately, I forgot what is the words what I write at the caligraphy paper. Di saat gue sedang menulis, shi gu melihat tulisan kaligraphi yang sedang gue lihat. "Ahh cukup bagus tulisannya," kata shi gu. Gue pun menjawab, "Iya shi gu, saya cukup mengerti bagaimana dasar menulis Bahasa Mandarin hehe." Lalu kata shi gu, "Good, bagus untuk pemula." I feel happy because even my caligraphy is not really good just like the shi gu done, but still it's an art tho hahaha.. Itulah beberapa kelas yang kita ikuti selama acara Camp Humanis ini.
Selain mengikuti beberapa kelas yang ada, para peserta juga diajak untuk pergi ke depo daur ulang milik Yayasan Buddha Tzu Chi yang berada di Tangerang. Disana, kita diajarkan bagaimana cara mengolah sampah daur ulang agar bisa dipakai lagi. Selain diajarkan bagaimana cara kita mendaur ulang sampah, kita juga diajarkan membuat sebuah benda dari bahan daur ulang lho. Kita disana diajak mengambil beberapa sampah daur ulang yang bisa kita pilih sendiri, lalu kita buat sebuah kerajinan dengan benda-benda tersebut. Setelah mengetahui bagaimana cara mendaur ulang sampah dengan baik, kita juga diajak ke pabrik pendaur ulang yang ada disana. Kita diajak berkeliling ke sekitar area pabrik dengan waktu berkeliling sekitar 20 menit. Acara-acara lainnya selain kelas tata krama budaya dan juga mengunjungi depo daur ulang, kita juga mendapatkan beberapa workshop yang dibagi menjadi beberapa sesi selama 3 hari. Ada sesi dari karyawan DAAI TV Medan, ada sesi dari Pak Hong selaku CEO dari DAAI TV, ada juga sesi dari para penonton setia DAAI TV. Mereka-merekalah yang menjadi narasumber untuk sesi workshop tersebut. Sesi ini dibuat agar kita menjadi lebih mengerti dan paham akan pekerjaan kita dan bisa menjalin jodoh baik lewat media, khususnya lewat DAAI TV sendiri. Di setiap sesi seminar, sesi ini juga kita diajarkan untuk mengamalkan sikap Gan En, Zun Zhong, Ai yang berarti "Bersyukur, Menghormati, dan juga Cinta Kasih" terhadap sesama makhluk hidup, terutama kepada manusia itu sendiri.
Itulah cerita singkat mengenai acara Camp Humanis 2018 yang diselenggarakan oleh kantor gue. Selain untuk mengenal setiap karyawan satu sama lain, kita juga bisa menjalin jodoh baik lewat acara ini. Kita diingatkan bahwa tidak mungkin ada kata kebetulan jika kita semua berkumpul dalam acara tersebut, yang berarti memang sudah ada ikatan jodoh yang akan terjalin lewat tempat dimana kita kerja sekarang. Buat gue sendiri acara ini cukup menarik karena selain sebagai gathering karyawan, kita juga diajari beberapa tata krama dalam kebudayaan dari Taiwan sana serta melatih diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. I can't wait for the next Camp Humanis in the next year! Hope I can join again in the next same event. Gan En!
Next things is about manner that I learned in here. Jadi, selama acara Camp Humanis ini seluruh peserta baru a.k.a karyawan baru mengikuti sebuah acara yang diajarkan oleh shi xie (panggilan untuk kakak or senior perempuan disini) meliputi berbagai tata krama yang berlaku disana. Mulai dari cara berjalan yang harus 90 derajat, bagaimana kita membawa huan bao (sejenis tas tempat makan kecil), bagaimana kita untuk duduk makan, dan bahkan sampai cara bagaimana kita makan. Well, this one is interesting because we are learned those ethics which is we don't know yet before. Cukup unik di dalam kelas ini bagaimana setiap cara tata krama yang berlaku. Ibarat kita para karyawan baru ini yang agak urak-urakan, jadi memahami setiap tata krama untuk mendisiplinkan diri kita agar lebih rapi lagi. I really like this class because I can learn the new thing about a culture in here. You know that I am person which is really like to learn and know the other culture.
Selain mengikuti beberapa kelas yang ada, para peserta juga diajak untuk pergi ke depo daur ulang milik Yayasan Buddha Tzu Chi yang berada di Tangerang. Disana, kita diajarkan bagaimana cara mengolah sampah daur ulang agar bisa dipakai lagi. Selain diajarkan bagaimana cara kita mendaur ulang sampah, kita juga diajarkan membuat sebuah benda dari bahan daur ulang lho. Kita disana diajak mengambil beberapa sampah daur ulang yang bisa kita pilih sendiri, lalu kita buat sebuah kerajinan dengan benda-benda tersebut. Setelah mengetahui bagaimana cara mendaur ulang sampah dengan baik, kita juga diajak ke pabrik pendaur ulang yang ada disana. Kita diajak berkeliling ke sekitar area pabrik dengan waktu berkeliling sekitar 20 menit. Acara-acara lainnya selain kelas tata krama budaya dan juga mengunjungi depo daur ulang, kita juga mendapatkan beberapa workshop yang dibagi menjadi beberapa sesi selama 3 hari. Ada sesi dari karyawan DAAI TV Medan, ada sesi dari Pak Hong selaku CEO dari DAAI TV, ada juga sesi dari para penonton setia DAAI TV. Mereka-merekalah yang menjadi narasumber untuk sesi workshop tersebut. Sesi ini dibuat agar kita menjadi lebih mengerti dan paham akan pekerjaan kita dan bisa menjalin jodoh baik lewat media, khususnya lewat DAAI TV sendiri. Di setiap sesi seminar, sesi ini juga kita diajarkan untuk mengamalkan sikap Gan En, Zun Zhong, Ai yang berarti "Bersyukur, Menghormati, dan juga Cinta Kasih" terhadap sesama makhluk hidup, terutama kepada manusia itu sendiri.
Itulah cerita singkat mengenai acara Camp Humanis 2018 yang diselenggarakan oleh kantor gue. Selain untuk mengenal setiap karyawan satu sama lain, kita juga bisa menjalin jodoh baik lewat acara ini. Kita diingatkan bahwa tidak mungkin ada kata kebetulan jika kita semua berkumpul dalam acara tersebut, yang berarti memang sudah ada ikatan jodoh yang akan terjalin lewat tempat dimana kita kerja sekarang. Buat gue sendiri acara ini cukup menarik karena selain sebagai gathering karyawan, kita juga diajari beberapa tata krama dalam kebudayaan dari Taiwan sana serta melatih diri kita agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. I can't wait for the next Camp Humanis in the next year! Hope I can join again in the next same event. Gan En!
Kelompok 11 Camp Humanis DAAI TV 2018
Comments
Post a Comment