Peran Media dan Aspek Kemanusiaan


“Hmm.. Rasanya kayak lagi kuliah lagi kalo ngikutin seminar kayak gini. Kangen masa itu..”

Kalo boleh untuk berbicara di dalam hati, itulah hal yang akan gue katakan. Yup! Masa kuliah dimana gue cukup sering mengikuti berbagai seminar yang diadakan oleh pihak kampus ataupun dari pihak jurusan sendiri. Mau cuman ngikut sebagai peserta? Ikut.. Atau mungkin jadi panitia seminar? Hayuu aja.. Ahh, masa dimana gue menimba ilmu dan juga dimana gue menikmati hidup-hidup sebagai mahasiswa.. Takkan terlupakan..

Well, untuk kali ini gue gak akan membicarakan mengenai masa-masa gue menjadi mahasiswa itu kok.. Tenang.. Tenang.. Topik pada hari ini gak ada hubungannya dengan dunia kuliah ya Friends. Untuk cerita kali ini, gue akan menceritakan mengenai suatu seminar yang kemarin baru saja gue ikuti di kantor. Yaa, kalo boleh jujur sii sebenarnya gue lebih memilih untuk menggunakan waktu gue buat ngelakuin berbagai hal yang gue suka macem me time, istirahat sejenak di hari weekend, ataupun tidur.. Hmm, tapi karena ini diwajibkan oleh kantor untuk ikut seminarnya ya apa boleh kata. Gue yaa berpikir positive aja, siapa tau apa yang gue dengar bisa bermanfaat dan terlebih cukup menghibur di kala akhir pekan.

Nahh untuk seminar kemarin, kantor gue menyelenggarakan sebuah seminar yang mempunyai tema “Seminar Media dan Kemanusiaan” yang diselenggarakan di gedung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Mengingat ulang Tahun dari Tzu Chi sendiri yang ke 25 tahun, DAAI TV sebagai salah satu bagian dari badan misi yayasan ini tentu juga ingin merayakan hari jadi yayasan yang mempunyai gedung di daerah Pantai Indah Kapuk ini. Tentu tentang apa yang diselenggarakan acaranya, tak jauh-jauh mengenai media karena tohh DAAI TV merupakan suatu media penyiaran yang sudah malang-melintang di dunia pertelevisian Indonesia.

Back to topic, jadi di seminar ini sendiri, DAAI TV juga mengundang beberapa tokoh-tokoh besar yang turut berperan dalam dunia media serta dunia kemanusiaan guys. Ya, ini juga menurut gue menjadi salah satu penyemangat untuk mengikuti seminar di kala rasa hati di diri ingin beristirahat dirumah. Dan memang, gue sendiri cukup excited untuk melihat para tokoh tersebut secara langsung. Lho, kok excited? Lahh iya dong, wong melihat mereka aja biasanya cuman di televisi hahaha..

Untuk tokoh yang pertama sendiri ada Bapak Moeldoko. Siapa yang tak kenal dengan beliau? Tentu kalian sudah mengenalinya bukan? Seorang mantan Panglima TNI yang sekarang menjabat sebagai  Kepala Staf Kepresidenan RI ini menjadi sosok pembicara pertama yang menyampaikan pesan di panggung acara. Pak Moeldoko sendiri memberikan beberapa informasi dimana peran pemerintah dalam media serta upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi hoax yang sekarang cukup masif di kalangan masyarakat. Selain itu, Pak Moeldoko juga memberikan informasi mengenai tantangan apa kedepannya bagi Indonesia yang akan menuju ke era industri 4.0 guys.

Selain Pak Moeldoko, ada juga tokoh yang tak kalah pentingnya di dalam seminar ini. Selanjutnya ada Pak Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika RI. Tentu sebagai sosok dimana yang mengurus segala hal tentang media, jaringan komunikasi, bahkan internet yang ada di Indonesia ini, beliau juga memberikan beberapa pesan dimana pentingnya peran media dalam menyampaikan berita informasi guys. Pak Rudiantara juga memberikan himbauan dalam seminar ini agar kita tidak gampang dengan berita bohong a.k.a hoax serta bersama-sama memerangi kumpulan berita hoax tersebut agar dunia informatika kita bisa menjadi lebih sehat dan juga terbebas dari berita bohong.

Nahh, sosok pembicara yang terakhir menurut gue adalah salah satu tokoh yang cukup dikenal di dunia pertelevisian Indonesia serta putri bungsu dari Presiden ke-4 yaitu Pak Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan sebutan Gus Dur. Hayoo tebak siapakah dia? Ya! Mba Inayah Wahid! Untuk di sesi ini sendiri, Mba Inayah lebih condong menceritakan dari sisi kemanusiaan guys. Dengan mengambil contoh dari sisi sang ayah, Mba Inayah juga menceritakan bagaimana kemanusiaan itu juga termasuk dalam cara kita dalam menghormati sesama manusia serta berkawan dengan semua orang tanpa memandang latar belakang mereka (suku, agama, ataupun ras). Dari apa yang disampaikan oleh Mba Inayah, tentu gue sangat.. sangat.. 100% setuju dengan apa yang disampaikan oleh Mba Inayah. Kita harus menghormati semua orang dan hidup secara harmoni tanpa memandang latar belakang dari orang tersebut guys!

Selain ketiga tokoh tadi, ada juga pesan-pesan yang disampaikan oleh beberapa tokoh seperti dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) yaitu KH Said Aqil Siradj dan serta juga ada Bapak Hong Tjhin selaku CEO dari DAAI TV sendiri. Buat gue sendiri, seminar kemain cukup memberikan inspirasi dan juga pandangan buat gue sebagai insan media pada saat ini. Setelah mendengar materi-materi yang disampaikan oleh para tokoh tersebut, gue menyadari kalau media juga turut berperan dalam kehidupan kita dalam aspek kemanusiaan. Selain itu, media juga berperan sangat besar untuk menyebarkan informasi positif yang bisa disampaikan untuk masyarakat luas.

Nahh dari seminar kemarin, gue pun juga berharap agar media-media di Indonesia dapat terbebas dari banyaknya berita bohong atau biasa yang disebut hoax serta media sendiri dapat meberikan nilai-nilai positif bagi kehidupan berbangsa kita. Tentu hidup dengan damai, aman dan juga tenteram di bumi Indonesia menjadi impian kita bukan? Maka dari itu, yukk kita sebarkan kebaikan serta berita positif di media-media Indonesia..

Comments