Pages

Search This Blog

Saturday, May 15, 2021

Mie BonCabe, Bagaimana Reviewnya? Penikmat Mi Pedas Perlu Coba!

Hi guys, gimana waktu liburan kalian? Oh iya, gue pribadi ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri buat teman-teman yang merayakannya ya. Meskipun sedang dalam masa pandemi COVID-19 dan merasakan hari yang bahagia tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi gue berharap kalian sehat selalu dan pastinya masih bisa merasakan momen hari raya Idul Fitri bersama dengan orang-orang tercinta kalian.

Nah berhubung adanya liburan Lebaran, salah satu yang terkadang menjadi sebuah hal yang memusingkan ketika adanya libur panjang ini adalah mencari makanan. Ya, kita ketahui bahwa saat libur Lebaran ini tentunya banyak pedagang-pedagang makanan ataupun restoran yang tutup karena juga menikmati momen saat Lebaran tiba.

Meskipun banyak yang tutup, tapi ada juga yang masih buka. Namun meskipun begitu, bagaimana jika kalian bosan dengan makanan yang itu-itu saja yang masih bisa kalian temui seperti contohnya fast food? Mungkin beberapa dari kita dan termasuk gue sendiri juga merasakan bosan untuk makan yang itu-itu saja. Selain itu meskipun sudah dapat beberapa sayur seperti Opor, Ketupat, Rendang, dan yang lainnya di hari raya, pastinya ada rasa bosan juga bukan untuk menikmatinya dalam beberapa hari selama liburan ini?

Melatar belakangi hal tersebut, dan ditambah gue merasakan rasa lapar di malam hari ketika sedang menikmati waktu momen liburan, gue pun sempat bingung ingin makan apa. Memang dirumah terdapat beberapa sayur, tapi gue merasa bosan dengan sayur-sayur yang ada. Karena rasa bosan itu, akhirnya pilihan gue jatuh untuk menikmati sepiring mie instant yang belum lama ini gue beli. Selain itu, mie ini juga belum sempat gue coba dari kemarin dikarenakan kesibukan yang ada setiap harinya hmm..

Mie BonCabe Yang Sedaang Hits di Pasaran

Oke, back to topic! Mie yang gue coba ini adalah mie BonCabe. Hah? BonCabe? BonCabe bukannya bumbu makanan yang pedas itu? Kok bisa ada mie-nya ya? Apakah gue mengada-ngada?

Jawabannya adalah no! Gue tidak berbohong atapun tidak mengada-ngada jika BonCabe merilis sebuah mie instant yang bisa menjadi referensi kalian untuk menikmati mie yang beda. Tentunya mie ini juga menyasar bagi mereka yang menyukai makanan pedas karena di dalam mie ini di dalamnya tersedia BonCabe level 15 lho.. Jadi kalian bisa membayangkan rasa pedasnya bagaimana dari bumbu mie ini ya.

Nah penasaran dengan bagaimana review singkat mie ini? Yuk kita langsung saja bahas mie ini agar kalian tidak penasaran.. (*Note: Review ini adalah review singkat secara pribadi, you guys are free to have any other opinions for this review ya hehe.)

 

Porsi Yang Standard Untuk Sepiring

Mie BonCabe memiliki porsi yang cukup untuk dinikmati sepiring.
Hal pertama yang gure review adalah tentang seberapa banya porsi yang ada di dalam mie ini. Saat memasaknya, porsinya bisa dibilang ya standard sama seperti dengan mie-mie pada umumnya. Tekstur mie-nya pun juga hampir mirip seperti mie-mie lainnya yang ada seperti Indomie, Mie Sedap, dan yang lain-lainnya. So untuk masalah porsi, tampaknya mie ini cocok untuk dinikmati sepiring. Apabila ingin lebih kenyang, kalian bisa memasak 2 porsi agar bisa lebih kenyang ya hehe..



 

Rasa Mie Yang So-So, Tapi Nagih

Mie BonCabe memiliki bumbu kecap dan BonCabe level 15 dimana cocok untuk dinikmati para penikmat mie pedas.
Next review is about taste. Nah kalo soal rasa, gue bisa bilang mie ini memiliki rasa yang so-so. Lho, so-so? Kenapa bisa? Well, mungkin hal ini bisa dikatakan memiliki rasa yang so-so menurut gue karena bumbu yang ada di dalam mie ini hanya ada kecap dan juga BonCabe level 15. Sedikit berbeda dengan mie-mie yang ada seperti biasanya dimana memiliki bumbu didalamnya yang dapat membuat rasa mie menjadi lebih gurih. Untuk bagian ini, tampaknya pihak pembuat mie ini perlu menambahkan bumbu tambahan agar rasanya bisa lebih pas. Meskipun memiliki taste yang so-so, tapi mie ini membuat gue bikin nagih untuk melahapnya di piring lho!

 

Pedas Yang Nampol Khas BonCabe

Karena ini adalah produk mie dari BonCabe, lantas bagaimana rasa pedasnya? Berbicara mengenai rasa pedas yang ada, mie ini membawa rasa pedas khas dari BonCabe. Jika kalian pernah atau sering makan dengan menambahkan BonCabe, ya rasa pedasnya adalah seperti itu gambarannya ya hehe. Tapi untuk di dalam bungkusannya sendiri, mie ini dilengkapi dengan BonCabe leverl 15 lho! Dengan ditambahkan bubuk cabe level 15 ala BonCabe, rasanya pastinya cukup pedas dan membuat lidah tidak ingin berhenti buat terus menikmatinya! Bagi para pecinta pedas, mie ini pastinya masih cocok untuk dinikmati meskipun tidak sepedas Samyang, Mie Abc Selera Pedas, dan yang lainnya menurut gue.

Nah dengan review singkat tadi, maka bagaimana penilaian untuk mie dari BonCabe ini? Untuk hasilnya sendiri, menurut gue mie ini masih cocok untuk dinikmati oleh kalian dan terutama bagi para pecinta rasa mie pedas. Meskipun terbilang mie pedas, tapi mie ini masih cukup enak untuk disantap bagi kalian yang kurang begitu suka rasa pedas karena bisa kalian atur untuk tingkat kepedasannya lewat seberapa banyak taburan bubuk cabe yang ingin kalian tambahkan ya.

Selain itu buat kalian para pecinta BonCabe, sudah pasti mie ini bisa menjadi teman andalan kalian untuk menikmati waktu seru sambil menyantap sepiring mie pedas bersama dengan taburan BonCabe ya hehe..

So guys, are you ready to taste this hot noodle? Jangan lupa siapkan air putih agar kalian bisa menetralisir rasa pedasnya ya dari mie ini.

Monday, May 3, 2021

One Step Further, From SUP to Thesis!

Yo, what’s up everybody? Masih semangat menjalani kehidupan sehari-hari kalian? Semoga kalian masih semangat untuk menjalani hari-hari dengan ceria untuk mencapai goals-goals yang ingin kalian capai ya. So, what about me? Well, terkadang saat ini sedang merasa tidak bersemangat, lelah, ataupun sedang kurang fokus saja (bukan karena kurang minum air putih ya..). It’s because there a lot of things on my mind and I need to thinking about it or even have to do something to make everything’s going well.. Terlepas dari bagaimanapun kondisi kita sekarang, tetaplah semangat dan selalu cetria guys!

Nah, sekarang gue ingin bercerita sedikit tentang perjalanan kuliah S2 / Magister gue. As you know, gue saat ini melanjutkan kuliah dan mengambil jurusan Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Persada Indonesia Y.A.I (UPI YAI) Jakarta dan saat ini telah memasuki semester 4. Sebelumnya, gue merupakan lulusan S1 Bahasa dan Budaya Inggris / Sastra Inggris di Universitas Bunda Mulia (UBM) Jakarta.

Semester 4 di dalam perkuliahan S2 adalah salah satu titik dimana yang sudah hampir mencapai tahap akhir oleh seseorang mahasiswa/i dalam masa studinya tersebut. Nantinya di dalam semester akhir itu, mahasiswa/i Magister (S2) dituntut untuk membuat sebuah Tesis sebagai tanda akhir mahasiswa/i tersebut untuk mendapatkan gelar Magister-nya.

Senada dengan hal tersebut, gue belum lama ini telah mengikuti prosesi salah satu Mata Kuliah (MK) sebagai syarat untuk melanjutkan ke tahap akhir di semester 4 tersebut. MK yang perlu dilewati untuk bisa melangkah ke Tesis tersebut adalah Seminar Usulan Penelitian atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan SUP.

Lantas, apa itu SUP? Bisa dikatakan SUP ini adalah sebagai sebuah proposal penelitian yang kita buat yang mana dibuat dengan format sama seperti Tesis dan juga dilakukan bersama dengan para dosen pembimbing. Untuk jenjang S2 ini, terdapat 2 pembimbing yang akan membantu para mahasiswa/i nya agar bisa mengerjakan Tesis itu sendiri.

Ok, kembali ke cerita SUP yang baru aja gue lewati ini. Untuk diketahui bahwa gue dibeirkan 2 dosen pembimbing oleh dari pihak kampus yaitu Ibu Desti sebagai Pembimbing 1 dan Pak Sumardi sebagai Pembimbing 2. Tentunya gue sangat bersyukur mendapatkan pembimbing dari 2 dosen tersebut dikarenakan cukup cocok dengan judul yang gue angkat untuk Tesis itu sendiri. Gue sendiri mendapatkan jadwal untuk sidang SUP pada awal bulan Mei yang lalu. Dan untuk siding SUP sendiri tentunya dihadiri oleh 2 Pembimbing dan 1 Dosen Penguji. Untuk jadwal gue kemarin, gue mendapati Ibu Ilona sebagai Dosen Penguji gue.

Sidang SUP yang gue ikuti secara virtual bersama dengan para dosen Magister Ilmu Komunikasi UPI Y.A.I dan juga rekan-rekan mahasiswa lainnya.
Sidang SUP yang gue ikuti secara virtual bersama dengan para dosen Magister Ilmu Komunikasi UPI Y.A.I dan juga rekan-rekan mahasiswa lainnya.

Oh, dan 1 lagi. Untuk siding SUP yang gue lakukan kemarin dilakukan secara virtual mengingat pandemi COVID-19 yang masih ada dan juga seluruh institusi di Indonesia melakukan pembelajaran jarak jauh, tak terkecuali bagi kampus UPI Y.A.I itu sendiri. Sidang pada hari tersebut bisa dikatakan cukup terburu-buru persiapannya karena pada ahri tersebut gue sedang mengadakan Public Expose pada acara kantor gue. Gue pun harus berlari-larian dan mempersiapkannya dengan sangat cepat agar tidak telat. Berlari-lari naik tangga, mempersiapkan laptop, bahan materi, dan pastinya mempersiapkan mental.

Sambil menarik nafas, dan berdoa untuk mengharapkan hasil yang terbaik, siding SUP pun dimulai pada sore hari di jam 3 sore. As usual, sidang dilakukan dengan dilakukan pemaparan materi oleh gue terlebih dahulu selama 15-20 menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama dengan para dosen. Well, bagaimana rasanya di dalam sidang SUP ini? Nervous? Iya. Deg-degan? Iya. Tapi, semuanya harus dijalani dengan baik guna mendapatkan nilai yang maksimal. Satu demi satu pertanyaan telah gue jawab dengan baik dan sebisanya gue jawab. Setelah kurang lebih hampir 1 jam, sesi sidang SUP berakhir dan judul gue bisa dilanjutkan untuk pembuatan Tesis nanti.

Sesi tanya jawab bersama dengan Dosen Penguji serta Dosen Pembimbing 1 dan Dosen Pembimbing 2 dalam Sidang SUP Virtual.
Sesi tanya jawab bersama dengan Dosen Penguji serta Dosen Pembimbing 1 dan Dosen Pembimbing 2 dalam Sidang SUP Virtual.

Well, pertama-tama gue harus bersyukur sama Tuhan karena gue masih dapat berdiri sampai sekarang ini dan juga masih dapat menjalani pekerjaan hingga kuliah sampai saat ini. Rasa lelah, capek, pesimis, tentunya mengikuti gue setiap harinya dalam menjalani segala aktivitas yang ada. Meskipun begitu, sedikit rasa semangat dan juga sisa rasa-rasa optimis masih harus dikembangkan agar dapat bertahan ditengah aktivitas yang dijalani tersebut. Selain itu, gue harus menjaga rasa semangat yang ada agar bisa menyelesaikan studi Magister ini secepatnya..

Semoga Tuhan kiranya menyertai setiap jalan dan juga memberkati kita dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. Amin!

What's New?

Tegar, Single Terbaru dari Dara Dawira

Helo semuanya, kembali lagi sama gue yang akan informasikan sebuah konten lagu yang belum lama ini gue rilis. Nah untuk kali ini, gue dan te...

Popular Post