One Step Further, From SUP to Thesis!
Yo, what’s up everybody? Masih semangat menjalani kehidupan sehari-hari kalian? Semoga kalian masih semangat untuk menjalani hari-hari dengan ceria untuk mencapai goals-goals yang ingin kalian capai ya. So, what about me? Well, terkadang saat ini sedang merasa tidak bersemangat, lelah, ataupun sedang kurang fokus saja (bukan karena kurang minum air putih ya..). It’s because there a lot of things on my mind and I need to thinking about it or even have to do something to make everything’s going well.. Terlepas dari bagaimanapun kondisi kita sekarang, tetaplah semangat dan selalu cetria guys!
Nah, sekarang gue ingin bercerita sedikit tentang perjalanan
kuliah S2 / Magister gue. As you know, gue saat ini melanjutkan kuliah dan
mengambil jurusan Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Persada Indonesia
Y.A.I (UPI YAI) Jakarta dan saat ini telah memasuki semester 4. Sebelumnya, gue
merupakan lulusan S1 Bahasa dan Budaya Inggris / Sastra Inggris di Universitas
Bunda Mulia (UBM) Jakarta.
Semester 4 di dalam perkuliahan S2 adalah salah satu titik
dimana yang sudah hampir mencapai tahap akhir oleh seseorang mahasiswa/i dalam
masa studinya tersebut. Nantinya di dalam semester akhir itu, mahasiswa/i
Magister (S2) dituntut untuk membuat sebuah Tesis sebagai tanda akhir
mahasiswa/i tersebut untuk mendapatkan gelar Magister-nya.
Senada dengan hal tersebut, gue belum lama ini telah
mengikuti prosesi salah satu Mata Kuliah (MK) sebagai syarat untuk melanjutkan
ke tahap akhir di semester 4 tersebut. MK yang perlu dilewati untuk bisa
melangkah ke Tesis tersebut adalah Seminar Usulan Penelitian atau yang biasa
dikenal juga dengan sebutan SUP.
Lantas, apa itu SUP? Bisa dikatakan SUP ini adalah sebagai
sebuah proposal penelitian yang kita buat yang mana dibuat dengan format sama
seperti Tesis dan juga dilakukan bersama dengan para dosen pembimbing. Untuk
jenjang S2 ini, terdapat 2 pembimbing yang akan membantu para mahasiswa/i nya agar
bisa mengerjakan Tesis itu sendiri.
Ok, kembali ke cerita SUP yang baru aja gue lewati ini.
Untuk diketahui bahwa gue dibeirkan 2 dosen pembimbing oleh dari pihak kampus
yaitu Ibu Desti sebagai Pembimbing 1 dan Pak Sumardi sebagai Pembimbing 2.
Tentunya gue sangat bersyukur mendapatkan pembimbing dari 2 dosen tersebut
dikarenakan cukup cocok dengan judul yang gue angkat untuk Tesis itu sendiri. Gue
sendiri mendapatkan jadwal untuk sidang SUP pada awal bulan Mei yang lalu. Dan
untuk siding SUP sendiri tentunya dihadiri oleh 2 Pembimbing dan 1 Dosen Penguji.
Untuk jadwal gue kemarin, gue mendapati Ibu Ilona sebagai Dosen Penguji gue.
Oh, dan 1 lagi. Untuk siding SUP yang gue lakukan kemarin
dilakukan secara virtual mengingat pandemi COVID-19 yang masih ada dan juga
seluruh institusi di Indonesia melakukan pembelajaran jarak jauh, tak
terkecuali bagi kampus UPI Y.A.I itu sendiri. Sidang pada hari tersebut bisa
dikatakan cukup terburu-buru persiapannya karena pada ahri tersebut gue sedang
mengadakan Public Expose pada acara kantor gue. Gue pun harus berlari-larian
dan mempersiapkannya dengan sangat cepat agar tidak telat. Berlari-lari naik
tangga, mempersiapkan laptop, bahan materi, dan pastinya mempersiapkan mental.
Sambil menarik nafas, dan berdoa untuk mengharapkan hasil
yang terbaik, siding SUP pun dimulai pada sore hari di jam 3 sore. As usual,
sidang dilakukan dengan dilakukan pemaparan materi oleh gue terlebih dahulu selama
15-20 menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama dengan para dosen.
Well, bagaimana rasanya di dalam sidang SUP ini? Nervous? Iya. Deg-degan? Iya.
Tapi, semuanya harus dijalani dengan baik guna mendapatkan nilai yang maksimal.
Satu demi satu pertanyaan telah gue jawab dengan baik dan sebisanya gue jawab.
Setelah kurang lebih hampir 1 jam, sesi sidang SUP berakhir dan judul gue bisa
dilanjutkan untuk pembuatan Tesis nanti.
Well, pertama-tama gue harus bersyukur sama Tuhan karena gue
masih dapat berdiri sampai sekarang ini dan juga masih dapat menjalani
pekerjaan hingga kuliah sampai saat ini. Rasa lelah, capek, pesimis, tentunya
mengikuti gue setiap harinya dalam menjalani segala aktivitas yang ada.
Meskipun begitu, sedikit rasa semangat dan juga sisa rasa-rasa optimis masih
harus dikembangkan agar dapat bertahan ditengah aktivitas yang dijalani
tersebut. Selain itu, gue harus menjaga rasa semangat yang ada agar bisa
menyelesaikan studi Magister ini secepatnya..
Semoga Tuhan kiranya menyertai setiap jalan dan juga
memberkati kita dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. Amin!
Comments
Post a Comment