Pages

Search This Blog

Wednesday, September 22, 2021

Bagaimana Menginjak Kehidupan di Usia 26 Tahun?

 Sebuah usia adalah suatu perjalanan hidup seseorang. Adanya usia, hal ini menandakan sudah seberapa panjang setiap pribadi yang ada di dalam menjalani roda kehidupan dari waktu ke waktu dalam kesehariannya.

Lantas, mengapa perkataan di atas tersebut bisa terucap oleh gue? Hal itu tidak terlepas dari apa yang saat ini sedang gue rasakan. Ya, tepat pada hari ini, gue menginjakkan kaki di kehidupan usia 26 tahun.

Angka 26 tentunya bukanlah sebuah angka yang singkat, namun bukan juga angka yang panjang selama menjalani kehidupan yang terus bergulir dari setiap waktu dan hari yang dilewati ini oleh gue.

Menjalani kehidupan yang telah melewati ¼ abad ini pastinya sudah gue rasakan. Baik susah, senang, sedih, ketawa, kecewa, harapan, dan yang lain-lainnya, sudah gue hadapi untuk menghadapi kehidupan yang tidak pernah berhenti.

Seiring dengan hari jadi yang ke 26 tahun ini, lalu apa sajakah yang bis ague bagikan sebagai sebuah pengalaman hidup yang telah gue rasakan sampai dengan sekarang ini?

Well, kalau dijabarkan mungkin tulisan ini bisa panjang.. But hmm, let me make it simple and just some points that I will share to you about my story..

 

Banyak Tantangan, Namun Harus Memupuk Harapan

Pertama yang ada di benak para generasi muda yang telah memasuki seperempat abad lebih adalah tentang dinamika kehidupan. Ya, hal ini pastinya dirasakan oleh setiap pribadi yang menginjakkan kaki di usia yang bisa dibilang bukan lagi remaja.

Probelmatika yang gue dan orang-orang lainnya di usia seperti ini adalah banyaknya tantangan yang harus gue hadapai. Lets’s be fair, it’s called a life, right?

Tantangan yang gue hadapi di usia 26 tahun ini ada beberapa macam. Tantangan yang pertama adalah perihal karir dan pekerjaan. Karir dan pekerjaan adalah hal utama yang menjadi ujung tombak gue untuk masa depan gue kedepannya.

Terlebih gue sendiri sudah menginjak gelar akademik Magister / S2 dan juga ditambah dengan adanya gelar sertifikasi non-akademik, pastinya hal ini juga menjadi tuntutan agar gue bisa mendapatkan pendapatan dan posisi yang sesuai dengan kriteria latar belakang gue.

Jika mengingat di usia ke 26 tahun ini dan ditambah dengan pengalaman kerja gue yang sudah memegang pengalaman kerja dari tahun 2017, pastinya jabatan sekelas senior ataupun junior manager pun sudah menjadi target untuk karir kedepannya.

Target karir tersebut juga tidak terlepas dari salary yang gue butuhkan untuk memenuhi kebutuhan keseharian dan untuk target masa depan gue. Everybody needs money in this modern era, so I.

Selain dalam bidang karir dan pekerjaan, tantangan lainnya yang gue hadapi adalah seberapa banyak achievement yang harus gue capai. Sama seperti dalam bidang karir, gue pun harus menghadapi tantangan di dalam pencapaian yang harus gue dapatkan.

Gue sendiri masih memegang komitmen agar dapat bisa mencapai pencapaian-pencapaian yang baik sebelum menginjak usia 30 tahun. Jika dihitung, ada umur 4 tahun lagi yang perlu gue kejar untuk mengebut pencapaian gue sebanyak-banyaknya.

Selain kedua hal tadi, masih banyak tantangan yang gue hadapi di usia 26 tahun ini secara nyata. Tantangan dalam segi finansial, kebutuhan, target masa depan, semuanya dicampur jadi satu. Pusing? Iya. Stres mikirin? Iya.

Namun dari tantangan tersebut, gue pun harus bisa memupuk harapan sebanyak dan sekuat mungkin agar bisa menghadapi banyaknya tantangan di usia 26 tahun ini. Sebanyak tantangan yang ada, pastinya harus bisa memupuk sebanyak harapan untuk bisa mencapai berbagai tujuan yang sudah dipersiapkan itu ya..

 

Inner Circle di Usia 26 Tahun? Smaller and Smaller..

Nah di usia yang ke 26 tahun ini, hal ini juga menjadi salah satu hal yang memberikan dampak perubahan dalam gue menjalani hari-hari. Di usia 26 tahun, gue merasakan secara nyata bahwa inner circle dan pertemanan gue menjadi lebih sedikit dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya.

Dalam menginjak usia yang baru ini, gue melihat dan merasakan sendiri bahwa sampai sekarang ini di diri gue bahwa gue hanya memiliki segelintir teman yang bisa dibilang cukup dekat. Cukup dekat dalam arti ini lebih nyaman dalam berteman dibandingkan teman-teman lainnya, namun belum pada titik sahabat.

Well as you know, pada saat ini gue hanya bisa merasakan kurang dari 5 orang yang gue rasa bisa menjadi teman yang cukup dekat. Di usia yang ke 26 ini, gue merasakan hal dimana semua teman-teman gue sebelumnya telah sibuk dengan urusannya masing-masing dan perlahan mulai pergi dari inner circle gue.

Lantas, apa efeknya yang gue rasakan? Ya, secara langsung, inner circle gue semakin sedikit dan it is smaller than ever…

Meskipun begitu, gue tetap mengambil sisi baiknya dari apa yang ada. Dalam hal ini, gue menjadi bisa lebih memiliki teman yang benar-benar bisa menjadi teman gue dan pertemanan gue pun menjadi lebih berkualitas karena dapat berteman dengan baik.

Dari persoalan inner circle di usia 26 tahun ini, pelajaran yang gue ambil adalah smaller that I had, the less drama that I got. By the way, inner circle ini berbeda dengan konseksi yang gue miliki ya.

Kalau berbicara koneksi dari segi professional dan pekerjaan, koneksi gue tentunya bisa jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya dan harus memperbanyak koneksi relasi yang ada dari waktu ke waktu.

 

Bersemangat, Bersyukur, dan Sayangi Diri di Usia ke 26

Mendengar cerita tadi, apa kalian menghela nafas dan berfikir ‘’oh, usia 26 tahun berarti berat dan banyak juga tantangan ya..” Ya secara faktanya, memang betul. Inilah kehidupan yang harus dijalani dan kita sendiri tidak dapat menghindari setiap roda perputaran kehidupan yang ada.

Lantas dengan menginjak usia yang sudah berjalan sampai 26 tahun seperti sekarang ini, maka apa yang bisa gue lakukan demi mengatasi setiap permasalahan dan juga di dalam memupuk harapan untuk diri sendiri?

Cara yang tepat untuk menggatasi setiap tantangan yang dihadapi adalah dengan menerapkan tiga hal. Ketiga hal ini sendiri pelan-pelan gue coba implementasikan di dalam diri agar gue terhindar dari status toxic circle maupun berbagai drama kehidupan yang ada.

Well ketiga cara itu yaitu bersemangat, bersyukur, dan juga menyayangi diri sendiri. Hanya tiga, tidak perlu banyak-banyak hal bukan?

Meskipun sulit, tapi perlahan ketiga hal tersebut bisa dapat gue terima pelan-pelan karena ibaratkan ketiha hal itu adalah sebuah obat dan vitamin yang gue minum agar tubuh gue dapat tetap sehat, bugar, dan juga fit.

Lakukan pemikiran ketiga hal tersebut setiap hari dan setiap saat Ketika diri kalian sedang down ataupun sedang dilema dengan tantangan kehidupan yang nyata ini. Dengen mencoba memiliki mindset ketiga hal tersebut, kehidupan mungkin akan sedikit berdamai dengan diri kalian dari waktu ke waktu.

Ya guys, itulah tadi sepenggal cerita yang gue rasakan dan gue pikirkan di saat menginjak usia baru yang ke 26 tahun ini. Tentunya dengan bersemangat, bersyukur, dan memupuk rasa saying terhadap diri sendiri, beragam harapan dapat bisa tercapai lewat tuntunan dari Tuhan sendiri.

Nah, bagaimana dengan kalian? Apakah usia ke 26 tahun adalah sebuah titik balik untuk menjalani kehidupan yang lebih kompleks dan bermakna di waktu kesehariannya menunggu waktu dari sang Pencipta?

Wednesday, September 15, 2021

Certified Impactful Writer (C.IW), Sertifikasi Content Writer Profesional di Indonesia

Guys, apakah kalian pada saat ini sedang berada di dalam posisi suatu pekerjaan atau profesi tertentu? Di masa sekarang ini, sebuah pekerjaan tentunya menjadi sangat penting bagi kita untuk menyambung kehidupan kita sehar-hari bukan?

Seiring dengan hal tersebut dan terlebih di dalam era yang modern ini, dunia pekerjaan pun juga turut ikut berubah yang mana berjalan beriringan dengan kemajuan zaman yang semakin canggih dan juga semakin melek teknologi ini.

Mungkin di zaman ketika gue masih kecil, pekerjaan-pekerjaan yang cukup lazim dipilih oleh orang-orang adalah seperti profesi finance & accounting, marketing, sekretaris, sales, penulis, jurnalistik, dan yang lain-lainnya. Pada zaman itu, beragam profesi pekerjaan masih belum begitu lekat dengan dunia teknologi.

Namun, bagaimana dengan sekarang? Kehadiran teknologi digital yang canggih dan juga kemajuan dalam bidang teknologi membuat beragam pekerjaan telah bergeser ke arah yang baru. Tidak ada yang tau bukan jika 11 tahun sebelumnya akan ada pekerjaan yang setiap hari pantengin internet di meja kantor?

Ya, itulah fenomena perkembangan zaman! Pada saat ini, kita mungkin sudah lazim untuk mendengar beberapa profesi seperti content writer, social media specialist, SEO specialist, content creator, dan masih banyak lagi bukan?

Itulah perkembangan zaman, tidak yang tau dan pastinya akan ada hal-hal baru yang akan dirasakan oleh setiap masyarakat di dalam kesehariannya tersebut. Semakin modern, semakin beragam pula kesempatan yang ada bagi setiap pribadi dalam bekerja profesinya.

 

Menjadi Seorang Profesional Content Writer

Di tengah perkembangan era yang modern ini, lantas bagaimana dengan gue? Profesi apakah yang gue pilih sebagai pegangan pekerjaan untuk menyambung hidup sehari-hari? Menjawab hal tersebut, langkah gue adalah menjadi seorang penulis konten profesional.

Jadi penulis konten profesional di zaman teknologi gini memang bisa? Eitss.. Jangan salah, jadi content writer itu seru dan punya prospek yang menjanjikan lho! Terlebih dengan banyaknya aplikasi digital dan diperlukannya beragam konten fresh setiap saat, profesi ini jadi incaran para kaum milenial di saat ini!

Selain punya prospek yang menjanjikan, gue yang doyan baca artikel dan menulis ini juga merasa cocok dengan profesi yang gue tekunin sampai dengan saat ini hingga sudah banyak konten tulisan gue yang sudah di publikasikan ke beragam website maupun media-media online.

Nah untuk semakin lebih klop dan mengisi kehausan gue akan dunia content writing, dulu gue sempat berpikir adakah sertifikasi yang ada di Indonesia untuk bidang profesi penulisan seperti gue ini?

Pastinya mungkin beberapa profesi juga memiliki sertifikasi dan ada gelar non-akademik yang bisa diraih. Sebut saja seperti CA, CPA, CPS, dan masih banyak lagi adalah beberapa contoh gelar non-akademik atau yang bisa dikenal juga degan gelar sertifikasi yang lazim ditemui di masyarakat.

Ya, itulah yang jadi pertanyaan gue. “Emang ada sertifikasi buat penulis di Indonesia?” Pertanyaan itulah yang terbesit di kepala gue sebagai seorang writer yang pengen juga punya sertifikasi dengan profesi-profesi lainnya.

 

Certified Impactful Writer / C.IW, Sertifikasi Writer Profesional di Indonesia

Menjawab kegalauan gue dalam pertanyaan yang ada di kepala ini, well gue sempet berpikir ah ya sudahlah.. Mungkin seorang writer profesional di Indonesia gak ada sertifikasi macem kayak profesi lain-lainnya kali… Kali ya.. Day by day, ya gue jalanin aja profesi sebagai Content Writer as usual….

Sampai suatu ketika, gue melihat sebuah loker (lowongan pekerjaan) content writer yang di dalam infoemasinya ditulis “preferred qualifications: Ceritified Impactful Writer”.. What? Disitu gue kaget, apa itu? Bak detektif, gue pun cari-cari itu sertifikasi apa.

Ternyata oh ternyata, itu adalah sertifikasi content writer! Yes, sertifikasi yang gue cari-cari dari dulu seakan terjawab di hari tersebut! Dari browsing gue, bertemulah gue dengan ImpactfulWriting yang dapat memberikan sertifikasi, gelar non-akademik, dan juga tes ujian sertifkasi ujiannya tersebut.

Tanpa langsung panjang lebar, gue klik dan gue review ini apa sih.. Dan selanjutnya, lihat harga sertifikasinya berapa. Saat gue lihat, well untuk harganya sii bisa dibilang lumayan untuk kantong ya… Tapi.. Tapi.. Gue bisa mendapatkan promo yang mana bisa membuat harganya bisa menjadi sangat ramah buat kantong gue lho!

Gue berpikir beberapa hari, ikut gak ya sertifkasinya hmm.. Tapi, kalau memang sudah ada jalan dari Tuhan sih pasti ada aja jalannya ya. Setelah gue mendapatkan  cuan dari main saham (cie elah, investor retail ceritanya nih haha), Puji Tuhan gue bisa mendaftar dan membayar pendaftaran untuk sertifikasi tersebut.

Tentu di benak gue pada saat itu adalah pentingnya sertifikasi ini untuk menunjang profesi yang saat ini sedang gue jalanin dan tekunin, yaitu sebagai seorang profesional writer yang setiap hari kerjaannya ngulik dan ngebedah konten-konten tulisan sampai penyampaian konten itu sendiri.

 

Ikut kelas ImpactfulWriting C.IW Batch 14

Setelah mendaftar, gue masuk ke dalam kelas ImpactfulWriting C.IW dalam Batch 14. Tentunya cukup senang mengingat gue bsia bertemu dengan rekan-rekan profesional writer lainnya se-Indonesia dalam Batch ini.

Dalam sesi kelasnya sendiri, kelas tesebut di mentor oleh Kak Dika beserta team dari ImpactfulWriting. Kelas yang diajarkan oleh Kak Dika sendiri lebih menitik beratkan pada sharing dan diskusi mengenai modul-modul yang telah diberikan sebelumnya. Btw, untuk modulnya sendiri sudah disediakan sebelum kelas dimulai sehingga kalian bisa mempelajarinya lebih lanjut lho.

Setelah sesi sharing session secara virtual, dalam kelas C.IW dari ImpactfulWriting ini ada yang namanya uji kompetensi. Uji seperti ini memang lazim dilakukan agar bisa mengetahui apakah orang tersebut sudah bisa dan layak untuk mendapatkan kompetensinya tersebut.

Kelas C.IW dari ImpactfulWriting Batch 14 yang gue ikuti bersama rekan-rekan lainnya secara virtual dan di mentor oleh Kak Dika dan tim,
Kelas C.IW dari ImpactfulWriting Batch 14 yang gue ikuti bersama rekan-rekan lainnya secara virtual dan di mentor oleh Kak Dika dan tim.

Untuk uji kompetensinya tersebut, ktia diharuskan untuk membuat konten tulisan berdasarkan tema yang ditetapkan dan menerapkan kaidah-kaidah penulisan sesuai standar kompetensi dan yang telah dipelajari dalam sharing session sebelumnya.

Dan untuk uji komepetensinya, kalian bisa melihat karya tulisan gue disini. Singkat cerita dan selang beberapa hari, hasil uji kompetensinya pun keluar. And, thank God! I can pass it! Gelar Certified Impactful Writer a.k.a C.IW bisa gue dapati dengan nilai yang baik.

Selain nilai dan gelar non-akademik, gue juga mendapatkan input di bagian penulisan oleh Kak Dika dan tim guna menjadi landasan bagi gue untuk bisa lebih oke lagi dalam membuat konten-konten tulisan yang bisa berdampak bagi publik itu sendiri.

Well, I am happy that I can pass the certification and get a Certified Impactful Writer. Now, I can be a professional writer for my career! Dengan sertifikasi ini, tentunya gue berharap bisa menjadi nilai tambah untuk bisa melangkah lebih maju di dalam karir gue dan terutama di dalam dunia konten seperti saat ini.

So guys, keep improve yourself! Learn many things right now! Kita tidak tau bukan yang kita pelajari dan tekuni pada saat ini nantinya akan membuahkan hasil yang bisa melepas dahaga jerih payah kita dalam bekerja selama ini?

Dan tetap jangan lupa, berdoa kepada Tuhan agar setiap pintu berkat dan rezeki bisa mengalir dari setiap jerih payah kita di setiap pekerjaan maupun profesi yang kita tekuni saat ini ya guys..

Thursday, September 2, 2021

Bingung Ngapain Selama Pandemi? Ini 4 Cara Memonetisasi Tulisan Dengan Laptop di Rumah!

Apa yang kamu rasakan dan yang kamu alami di saat sekarang ini? Ekonomi yang sedah melesu, kegiatan produktivitas menurun, hingga mobilitas masyarakat menjadi berkurang secara drastis adalah beberapa hal yang dirasakan langsung oleh kita bukan?

Ya, hal ini tidak terlepas dari adanya wabah pandemi yang memang melanda Tanah Air dalam beberapa tahun belakangan ini. Adanya kedatangan tamu yang bernama COVID-19 atau yang dikenal juga dengan sebutan virus Corona ini adalah suatu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kita semua.

Karena adanya tamu yang tak diundang tersebut, aktivitas kita tentu akan terbatasi mengingat Pemerintah juga melakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat masyarakat hanya berada di dalam rumah untuk beraktivitasnya agar tidak terpapar dari virus COVID-19 itu sendiri.

 

Aktivitas Yang Dapat Menghasilkan Uang Dikala Pandemi

Ketika beraktivitas di rumah saat pandemi, pastinya kita dapat melakukan berbagai hal yang dapat kamu sukai bukan? Sebut saja bermain game, menonton film favorit, membaca buku, memasak, berolahraga, dan yang lainnya adalah ragam aktivitas yang tentunya asik untuk dilakukan bukan?

Namun dari beragam kegiatan yang ada tersebut, bagaimana dengan aktivitas yang dapat dilakukan agar bisa menambah uang saat berada di waktu senggang selama di rumah?

Terlebih di era digital seperti sekarang ini, siapapun dapat dengan mudah mengakses dan memiliki peluang yang sama di era keterbukaan informasi ini. Selain itu dengan semakin masifnya masyarakat dengan perangkat teknologi maupun dalam berbagai platform media sosial yang ada, berbagai hal yang ada dalam dunia yang modern ini dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

Lazimnya, salah satu hal yang menjadi sebuah hal yang trending di masyarakat modern dengan teknologi digital ini adalah dengan mencari uang ataupun bekerja hanya dengan menggunakan perangkat laptop di rumah lho! Tentunya hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan jiwa entrepreneur maupun dalam membuka lapangan pekerjaan bukan?

Nah untuk yang satu ini mungkin agak sedikit berbeda daripada yang kamu bayangkan di dalam menambah pundi-pundi Rupiah ketika berada di rumah di era digital pada masa pandemi seperti sekarang ini. Bukan dengan cara membuka online shop, bukan juga dengan cara teknik marketing yang biasanya kamu dengar..

Lantas, bagaimana caranya? Caranya adalah cukup mudah yaitu hanya dengan menulis membuat, dan memainkan keunikan kata-kata di dalam sebuah konten tulisan lewat PC maupun laptop kamu di rumah. Mudah sekali bukan caranya!

Cara itu sendiri dapat diketahui sebagai memonetisasi tulisan di era digital sekarang. Lebih lanjut, apakah arti kata dari monetisasi tersebut? Mungkin bagi kamu dan sebagian masyarakat lainnya yang hidup di lingkup digital ini masih belum mengetahui apa arti dari kata monetisasi ini?

Mengutip dari Glints yang dilansir dari Investopedia, arti kata Monetisasi yang memiliki arti sebuah proses mengubah sesuatu agar bisa menjadi penghasilan. Ya, penghasilan disini memiliki konteks mendapatkan uang lho!

Dengan melakukan monetisasi pada setiap konten tulisan yang dibuat, ternyata setiap tulisan yang kamu buat dibuat di rumah saat senggang bisa berpeluang menjadi pundi-pundi uang yang menarik bukan?

 

4 Cara Monetisasi Tulisan Lewat Laptop di Rumah

Kamu mungkin penasaran bagaimana untuk melakukan monetisasi tulisan yang kamu buat di rumah dengan perangkat PC maupun laptop dirumah dikala situasi pandemi ini bukan?

Nah daripada penasaran, ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk monetisasi konten tulisan yang kamu buat dirumah agar bisa menambah pundi-pundi Rupiah untuk tabunganmu selama situasi pandemi seperti sekarang ini berdasarkan informasi yang dihimpun dari Impactful Writing.

Jadi Jasa Freelance Content Writer

Menawarkan jasa freelance content writer bisa jadi pilihan tercepat untukmu agar bisa memonetisasi setiap konten tulisan yang kamu buat. (Sumber: Kaskus)

Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengambil ataupun menawarkan job freelance content writer. Ini adalah cara tercepat untuk memonetisasi konten tulisan yang kamu buat. Perkembangan era yang modern dan bisnis yang semakin ke arah digital tentunya banyak unit bisnis maupun usaha yang membutuhkan konten tulisan di dalam pemasarannya.

Posisi freelance content writer pada saat ini menjadi penting dimana menaikkan citra dan marketing perusahaan di platform digital, terutama bagi perusahaan yang cukup melekat pada bidang teknologi.

Menariknya lagi, jasa posisi pekerjaan ini mempunyai jam kerja yang fleksibel hingga profit pendapatan yang menjanjikan sehingga kamu bisa mengatur konten tulisan yang kamu kerjakan nantinya lewat laptop di rumah.

Buat kamu yang ingin mencoba car aini, kamu bisa mendapatkannya di beberapa situs pencari kerja seperti JobStreet, Projects.co.id, Sribulancer, dan yang lain-lainnya.

Memasang Iklan di Blog Milikmu

Menulis konten iklan di Blog milikmu untuk iklan produk atau bisnis bisa datangkan keuntungan lewat skema sponsor. (Sumber: Exabytes)

Dulu jika ingin memasang iklan, maka media seperti koran, papan billboard, majalah, hingga media televisi sendiri adalah beberapa media yang sering digunakan untuk memasarkan iklan.

Nah di era digital ini, iklan sekarang bisa dipasang di situs blog miliki kamu lho! Hal ini menjadi cara berikutnya yang bisa kamu lakukan untuk memonetisasi sebuah konten tulisan. Cara ini dapat dilakukan ketika salah satu perusahaan atau brand ingin mempromosikan produk maupun bisnis mereka lewat konten tulisan yang akan di post di blog kamu.

Pihak perusahaan dalam hal ini akan menjadi sponsor untuk pengembangan konten tulisan yang kamu tulis di platform blog kamu sehingga kamu bisa mendapatkan bayaran yang cukup menggiurkan untuk mengisi waktu luangmu selama masa pandemi di rumah.

Menarik bujan bisa buat blog milikmu dikenal oleh masyarakat dengan produk yang sudah populer di kalangan publik? Wah, cepat terkenal jadinya nih ya hehe..

Menulis dan Publikasikan E-Book

Menulis dan mempublikasikan konten E-Book tentang pengetahuan maupun pengalaman kamu ke dunia digital bisa menjadi cara untuk bisa dapat tambahan uang sampingan. (Sumber: Thinkific)

Cara lainnya untuk memonetisasi tulisan di rumah ketika sedang pandemi ini adalah dengan menulis dan mempublikasikan E-Book. Di tengah masayarakat yang saat ini sedang lekat dengan pembelajaran jarak jauh, tentunya E-Book sangat diminati untuk belajar secara online.

Apabila kamu suka untuk membaca buku pengetahuan ataupun memberikan pengalamanmu hingga mengajar seseorang, membuat konten tulisan E-Book dikala pandemi dengan pengetahuan yang kamu miliki lewat laptop di rumah bisa menjadi aktivitas lainnya yang bisa dilakukan guna mendapatkan pundi-pundi Rupiah.

Di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini, masyarakat cukup lekat dengan teknologi digital beserta dengan konten-konten pembelajaran maupun diskusi sharing yang ada. Sebut saja konten seperti panduan memasak, belajar digital marketing, motivator, kisah perjalanan hidup, hingga konten mengenai pengetahuan adalah contoh E-Book yang saat ini berkembang di tengah masyarakat.

Lalu, bagaimana kamu akan mempublikasikan konten E-Book yang telah kamu buat tersebut nantinya?

Menjawab hal tersebut, kamu bisa publikasikan konten tulisan E-Book yang telah dibuat di berbagai platform digital yang ada seperti KaryaVirtual.com atupun KaryaKarsa.com. Konten E-Book yang sudah kamu publikasikan tersebut dapat dimonetisasi sehingga kamupun akan mendapat keuntungan royalti lewat karyamu.

Kapan lagi bisa publikasikan tulisan yang dapat berdampak kepasa masyarakat serta dikenal lewat buah pikiranmu dan pastinya bisa menghasilkan peluang Rupiah hanya dengan bermodalkan laptop dirumah!

Buat Konten Wording di Sosial Media

Kontent Wording yang kamu buat di sosial media bisa di monetisasi lho sehingga kamu bisa dapat pundi-pundi Rupiah selagi berselancar di dunia digital tersebut. (Sumber: Ekrut)

Perkembangan teknologi digital pastinya akan terus berkembang dan masyarakat akan sangat melekat kepada sosial media. Seiring dengan hak tersebut, ternyata hal ini bisa menghasilkan peluang bagimu untuk membuat konten kata-kata dan bisa dimonetisasi untuk bisa dijadikan Rupiah dalam peluangnya.

Ya, seiring dengan lekatnya sosial media di tengah masyarakat juga akan membuat permintaan konten-konten digitalpun akan terus meningkat. Dalam hal ini, kebutuhan akan konten wording di sosial media juga terus diminati agar semakin menarik dan ini adalah cara lainnya yang bisa kamu lakukan untuk memonetisasi konten tulisan yang sudah kamu buat.

Pada proses pembuatan konten wording di sosial media tersebut, konten-konten tersebut dapat kamu buat di beberapa platform seperti contohnya Instagram, Facebook, Youtube, LinkedIn, dan yang lainnya guna memnpromoskan jenis produk ataupun bisnis yang sedang kamu kelola.

Untuk pembuatan konten wording yang bisa kamu lakukan agar dapat memonetisasi karya tulisanmu, kamu bisa menjadi jasa freelance yang saat ini sedang menjamur dan dibutuhkan seperti freelance social media specialiast, freelance copywriter, freelance content strategist, maupun freelance content creator.

Tentunya bermain sosial media sambil membuat konten wording yang seru dan pastinya mendapatkan bayaran untuk hasil karyamu menjadi hal yang mengasyikkan bukan?

So, bagaimana? Pastinya kamu sudah siap untuk mengisi waktu luang dengan menampung pundi-pundi kesempatan meraih Rupiah dikala situasi pandemi lewat kreativitas rangkaian kata-kata ya!

Dari ke empat cara monetisasi konten tulisan yang simple untuk dilakukan dengan laptop dirumah, mana yang akan jadi pilihan kamu untuk membuka kesempatanmu yang besar tersebut?

What's New?

Tegar, Single Terbaru dari Dara Dawira

Helo semuanya, kembali lagi sama gue yang akan informasikan sebuah konten lagu yang belum lama ini gue rilis. Nah untuk kali ini, gue dan te...

Popular Post