Pages

Search This Blog

Sunday, December 30, 2018

Kaleidoskop Cerita 2018

Wahh, tidak terasa tahun 2018 akan segera berakhir. Banyak cerita yang telah dilalui dan juga dilewati dengan berbagai kisah. Sedih, senang, semangat, lelah, semangat, semuanya ada di tahun 2018 ini buat gue. Selain itu, tahun 2018 juga cukup menarik bagi gue karena beberapa hal baru telah datang dan juga banyaknya pengalaman baru yang juga menghiasi hari-hari gue di tahun ini.

Yang paling tidak bisa dilewatkan yaitu ketika gue di wisuda. Yupp, tahun ini merupakan tahun dimana gue secara sah mendapatkan gelar S.Hum di UBM (cerita tentang wisuda disini). Setelah 4 tahun menjalani perkuliahan dengan penuh cerita yang tak terlupakan, pada awal tahun itu yaitu tepatnya di bulan Januari 2018, gue diwisuda dan berhak menggunakan gelar tersebut. Lulus dari jurusan Bahasa & Budaya Inggris, tentu membuat gue bangga akan gelar yang telah gue raih tersebut.

Hari itu dimana gue bisa membuat kedua orang tua gue berbangga akan pendidikan yang telah ditempuh oleh anaknya ini. Memang sih, tidak bisa memberikan nilai IPK yang sampai Cum Laude seperti itu, tetapi melihat gue di wisuda sudah membuat orang tua gue bangga karena bisa menyekolahkan anaknya ini hingga di jenjang perguruan tinggi. Meskipun begitu, gue bisa menoreh prestasi lainnya yang tak kalah membanggakan buat mereka lho. Salah satunya adalah nama gue bisa tercatat di buku wisuda UBM tahun 2017 yang notabene dimiliki oleh ratusan wisudawan/i pada saat itu. Yup! Nama gue tercatat sebagai pemenang juara 2 lomba cerdas cermat bahasa Inggris tingkat nasional yang diadakan oleh Universitas Indonesia. Setidaknya, satu hal tersebut bisa membuat orang tua gue lebih berbangga karena anaknya ini bisa mempersembahkan satu prestasi yang bisa dibanggakan bukan hehehe.

Hal lainnya yang membuat hari-hari gue di tahun 2018 ini menjadi berwarna adalah kesempatan baru dengan terjun di dunia media. Yup! Kalau kalian ketahui, tahun ini gue bisa masuk ke DAAI TV. DAAI TV sendiri merupakan salah satu media yang mengedepankan cerita budaya humanis dan juga menyebarkan aspek kebaikan dari sisi manusia. Tentu, dulu gue tidak pernah memiliki pemikiran bahwa bisa bekerja di televisi. Bahkan, berpikir untuk bisa masuk televisi saja sudah menjadi sebuah angan-angan saja kali hahaha. Tapi nyatanya, pemikiran itu bisa menjadi kenyataan.

Berbagai pelajaran baru telah gue dapati di DAAI TV. Mulai menjadi Creative, Floor Director, hingga Production Assistant, semuanya gue kerjakan di hari-hari sebagai insan media. Memang melelahkan dan juga  cukup menguras tenaga serta pikiran, karena bagian ini sendiri bukan termasuk ke dalam apa yang lulusan Sastra Inggris inginkan lho. Meskipun melelahkanm tetapi melihat nama kita di televisi dan juga bisa bertemu dengan publik figur seperti artis menjadi pengobat yang manis bukan? Hehehe. Tapi demi sebuah pengalaman yang baru dan menantang, gue pun dapat menjalaninya dengan cukup baik hingga sekarang. Thank God I can through it until this day.

Yup, begitulah sepenggal kisah yang menurut gue paling menarik di tahun 2018. Memang di tahun ini ada banyak sekali yang berkesan dan gue pun tidak bisa menceritakan semuanya disini. Tetapi 1 hal yang harus disyukuri adalah gue masih bisa berdiri tahun 2018 ini dan bisa menjalani hari dengan baik. Selain itu, mempunyai keluarga yang masih sehat dan selalu mendukung gue menjadi 1 hal yang harus gue syukuri di tahun ini. Gue berharap di tahun yang akan datang, akan menjadi tahun yang lebih baik lagi serta bisa membuat diri gue menjadi lebih baik dan juga bisa membuat gue lebih bahagia menjalani hari-hari.

Gue pun berharap supaya kita semua di tahun yang akan datang nantinya bisa diberi berkah, kesehatan, rezeki, dan pastinya bisa menjadi tahun yang lebih baik dari yang sudah dilewati. Maka dari itu, bagaimana denganc erita kalian di tahun 2018 ini? Semua cerita yang telah kalian lalui pastinya baik dan bisa memberikan pelajaran agar di tahun 2019 nanti bisa menjadi yang lebih baik lagi. Maka dari itu, ayo siapkan diri kita untuk menyongsong tahun yang lebih baik lagi di tahun 2019. Keep your spirit up, be grateful and God bless!

Tuesday, December 25, 2018

Berbagi Kasih Natal

Hi guys! Whats'up? It's a Christmast day! Buat kalian yang merayakan Natal, gue mengucapkan Selamat Hari Natal untuk kalian beserta dengan keluarga maupun kerabat. Tak terasa kita sudah sampai di bulan akhir di tahun 2018. Tak terasa juga kita akan mempersiapkan tahun yang baru dalam hitungan beberapa hari. Jadi, apakah kalian sudah memikirkan apa yang sudah telah kalian capai di tahun ini? Apapun pencapaiannya, semua tentu pasti baik bukan?

Anyway, dalam menyambut hari raya Natal ini, gue akan mem-posting singkat mengenai acara 'Berbagi Kasih Natal'. Hmm.. Kira-kira, itu acara apa ya? Well, acara ini merupakan salah satu acara dari DAAI TV yang diselenggarakan untuk menyambut hari raya Natal guys. Nahh untuk merayakan Natal dan juga menghibur seluruh keluarga Indonesia dalam kemeriahan Natal, maka DAAI TV pun membuat acara ini yang dikhususkan untuk menyambut perayaan keagamaan bagi umat Kristiani di seluruh dunia ini. Acara ini disiarkan pada 25 Desember 2018 jam 9 malam di DAAI TV lho.

Dalam acara ini, ada banyak penampilan menyanyi yang disajikan. Selain itu, acara ini juga turut mengundang beberapa panti suhan yang berada di kota Jakarta agar bisa bersama-sama merayakan suasana Natal dengan penuh keceriaan. Saat berada di acara ini pula, gue turut senang melihat para anak-anak dari berbagai panti asuhan yang terlihat keceriaan pada raut wajah mereka. Tentunya jika kita melihat orang lain senang, pastinya diri kita juga turut merasakan kebahagiaan itu ya..

Nahh dalam acara ini pula, turut mengundang salah satu penyanyi yang sudah cukup terkenal di dunia musik dan juga sudah lama melintang di dunia tarik suara ini guys. Kira-kira, siapakah sosok tersebut? Yupp, sosok yang diundang adalah Nikita. Pastinya, untuk anak-anak seumuran gue sudah mengetahui sosok kakak yang satu ini bukan? Berbagai lagu rohani seperti 'Di Doa Ibuku Namaku Disebut', 'Seperti Yang Kau Ingini', 'Pelangi Sehabis Hujan', dan masih banyak lagi, telah menghiasi telinga kita saat beribadah di gereja. Kak Niki, begitu nama panggilannya, merupakan sosok yang ramah lho. Seperti saat gladi bersih acara, gue dan teman-teman dari DAAI TV Choir sempat bersalaman dan juga bersapa. Dengan wajah senyumnya, tentu kakak yang satu ini boleh dibilang pribadi yang cukup ramah. Selain berjabat tangan, gue pun juga bisa berkesempatan untuk berfoto bersama dengannya. Sekali lagi, Kak Niki dengan keramahannya memperbolehkan. Wahh, gue pun di dalam hati berkata, 'selain cantik, ternyata ramah juga ya Kak Niki ini hehehe." Bisa berfoto dengan salah satu penyanyi yang dari dulu lagunya sering gue nyanyikan tentu menjadi pengalaman yang sangat menarik dan juga tak terlupakan.

Selain penampilan dari Nikita, beberapa penampilan lainnya juga turut ikut memeriahkan acara ini. Sebut saja Paduan Suara Vincentius Putra, atraksi penampilan alat musik daerah yaitu Gamelan, dan juga tak ketinggalan dari DAAI TV Choir. Ya! Ini pertama kalinya gue bisa tampil di depan layar hahaha.. Cukup berbangga karena akhirnya bisa juga muncul di layar, karena biasanya gue selalu menjadi orang yang di belakang layar produksi. Pada acara ini juga, DAAI TV Choir diberikan kepercayaan untuk menyanyikan 3 lagu lho. Lagu-lagu yang dinyanyikan juga lagu dengan nuansa Natal yang pastinya bisa memeriahkan suasana Natal keluarga Indonesia. Oh iya, tak lupa juga kalau DAAI TV Choir juga menyanyi bersama dengan Juara Voice of DAAI 2018 yaitu Satrio dan juga Sabrina lho yang membuat acara ini semakin meriah.

Apa saja 3 lagut tersebut? Lagu-lagu tersebut adalah 'Kita Satu Keluarga' yang berkolaborasi dengan Satrio VoD dan Sabrina VoD (disini), 'Deck The Halls' (disini), serta 'Feliz Navidad' yang dinyanyikan bersama dengan Nikita (disini). Nahh, bagi kalian yang penasaran ingin melihat penampilan dan juga mendengar lagu-lagu yang dinyanyikan tersebut, kalian bisa langsung meng-klik tombol yang sudah disediakan tersebut. Dijamin, pasti kalian akan ikut merasakan keceriaan dalam lagu yang dinyanyikan tersebut..

Sebagai penutup, tentunya gue pribadi mengucapkan Selamat Hari Raya Natal 2018 bagi seluruh umat Kristiani di dunia. Natal sendiri bukan hanya untuk agama ataupun golongan tertentu ya, karena keceriaan Natal itu sendiri merupakan keceriaan dari seluruh umat manusia yang ada di bumi yang kita cintai ini. Semoga dengan semangat dan juga keceriaan Natal ini, dapat membawa damai sukacita dan juga semangat yang baru untuk tetap optimis serta menyebarkan kebaikan ke semua kerabat. Selamat Natal 2018. Merry Christmas everyone!

Saturday, November 10, 2018

'Melawan Keterpurukan' - Eps 2: Pencarian Jawaban

Heyoo guys, wazzup? Gimana kabar kalian? Semoga kalian sehat selalu. Berhubung bulan ini sudah memasukki musim penghujan, jadi persiapkan payung ataupun jas hujan agar tidak keujanan. Yang paling terpenting adalah menjaga kondisi tubuh agar tetap fit di musim penghujan ini ya guys. Karena kalau sudah sakit, wahh.. Semua aktivitas jadi berantakan bukan? So stay healthy..

Anyway, hari ini gue mau update sedikit mengenai short film yang waktu gue garap untuk KKR sebelumnya. Nahh untuk kali ini, gue akan posting mengenai episode kedua dari short film yang berjudul ‘Melawan Keterpurukan’. Oh iya, bagi kalian yang belum tahu short film ini tentang apa, kalian juga bisa check untuk episode pertamanya disini (episode 1supaya kalian bisa mengetahui lebih lanjut tentang makna dari cerita ini sendiri.

Untuk di episode kedua, judulnya adalah “Pencarian Jawaban”. Lho, apa maksudnya dari “Pencarian Jawaban” itu sendiri ya? Nahh, maksudnya adalah si anak sedang mencari jawaban atas permasalahan yang dia hadapi guys. Masalah keluarga membuat dia menjadi tak tentu arah untuk keadaannya sendiri. Bingung harus kemana dan juga bagaimana, ia pun mencoba mencari jawaban atas permasalahannya tersebut. mulai dari teman tongkrongan hingga ke teman gereja. Lalu, apakah ia akan menemukan jawabannya?

Yupp, itulah sedikit kisah dalam episode kedua yang akan kalian tonton. Tenang, gue tidak akan memberikan kalian spoiler tentang film itu disini kok hehehe. Nahh, bagi kalian yang penasaran dengan episode kedua ini. Kalian bisa melihat sedikit trailer dari episode “Pencarian Jawaban” ini guys dan bisa melihat full episode nya di Youtube yang nantinya akan gue berikan linknya disini.


Melawan Keterpurukan

• Penanggung Jawab Produksi: Bpk. David Yusmita
• Pengarah Produksi: Christopher Setiadi
• Ass. Produksi: Christ Sutantio
• Editor: Theo Juliano C
• Cameramen: Bpk. Sudarto
• Script: Christopher Setiadi & Christ Sutantio
• Publikasi: Sharon Evangelizty & Mathias Y.M
• Pemeran: Kelbin, Sarah, Denny, Septian, Thomas

Bagaimana? Penasaran dengan episode ini? Kalian bisa menontonya episode "Melawan Keterpurukan" secara lengkap disini https://www.youtube.com/watch?v=XOYdFs8_fUQ

Enjoy the film guys!

Monday, October 22, 2018

Peran Media dan Aspek Kemanusiaan


“Hmm.. Rasanya kayak lagi kuliah lagi kalo ngikutin seminar kayak gini. Kangen masa itu..”

Kalo boleh untuk berbicara di dalam hati, itulah hal yang akan gue katakan. Yup! Masa kuliah dimana gue cukup sering mengikuti berbagai seminar yang diadakan oleh pihak kampus ataupun dari pihak jurusan sendiri. Mau cuman ngikut sebagai peserta? Ikut.. Atau mungkin jadi panitia seminar? Hayuu aja.. Ahh, masa dimana gue menimba ilmu dan juga dimana gue menikmati hidup-hidup sebagai mahasiswa.. Takkan terlupakan..

Well, untuk kali ini gue gak akan membicarakan mengenai masa-masa gue menjadi mahasiswa itu kok.. Tenang.. Tenang.. Topik pada hari ini gak ada hubungannya dengan dunia kuliah ya Friends. Untuk cerita kali ini, gue akan menceritakan mengenai suatu seminar yang kemarin baru saja gue ikuti di kantor. Yaa, kalo boleh jujur sii sebenarnya gue lebih memilih untuk menggunakan waktu gue buat ngelakuin berbagai hal yang gue suka macem me time, istirahat sejenak di hari weekend, ataupun tidur.. Hmm, tapi karena ini diwajibkan oleh kantor untuk ikut seminarnya ya apa boleh kata. Gue yaa berpikir positive aja, siapa tau apa yang gue dengar bisa bermanfaat dan terlebih cukup menghibur di kala akhir pekan.

Nahh untuk seminar kemarin, kantor gue menyelenggarakan sebuah seminar yang mempunyai tema “Seminar Media dan Kemanusiaan” yang diselenggarakan di gedung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Mengingat ulang Tahun dari Tzu Chi sendiri yang ke 25 tahun, DAAI TV sebagai salah satu bagian dari badan misi yayasan ini tentu juga ingin merayakan hari jadi yayasan yang mempunyai gedung di daerah Pantai Indah Kapuk ini. Tentu tentang apa yang diselenggarakan acaranya, tak jauh-jauh mengenai media karena tohh DAAI TV merupakan suatu media penyiaran yang sudah malang-melintang di dunia pertelevisian Indonesia.

Back to topic, jadi di seminar ini sendiri, DAAI TV juga mengundang beberapa tokoh-tokoh besar yang turut berperan dalam dunia media serta dunia kemanusiaan guys. Ya, ini juga menurut gue menjadi salah satu penyemangat untuk mengikuti seminar di kala rasa hati di diri ingin beristirahat dirumah. Dan memang, gue sendiri cukup excited untuk melihat para tokoh tersebut secara langsung. Lho, kok excited? Lahh iya dong, wong melihat mereka aja biasanya cuman di televisi hahaha..

Untuk tokoh yang pertama sendiri ada Bapak Moeldoko. Siapa yang tak kenal dengan beliau? Tentu kalian sudah mengenalinya bukan? Seorang mantan Panglima TNI yang sekarang menjabat sebagai  Kepala Staf Kepresidenan RI ini menjadi sosok pembicara pertama yang menyampaikan pesan di panggung acara. Pak Moeldoko sendiri memberikan beberapa informasi dimana peran pemerintah dalam media serta upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi hoax yang sekarang cukup masif di kalangan masyarakat. Selain itu, Pak Moeldoko juga memberikan informasi mengenai tantangan apa kedepannya bagi Indonesia yang akan menuju ke era industri 4.0 guys.

Selain Pak Moeldoko, ada juga tokoh yang tak kalah pentingnya di dalam seminar ini. Selanjutnya ada Pak Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika RI. Tentu sebagai sosok dimana yang mengurus segala hal tentang media, jaringan komunikasi, bahkan internet yang ada di Indonesia ini, beliau juga memberikan beberapa pesan dimana pentingnya peran media dalam menyampaikan berita informasi guys. Pak Rudiantara juga memberikan himbauan dalam seminar ini agar kita tidak gampang dengan berita bohong a.k.a hoax serta bersama-sama memerangi kumpulan berita hoax tersebut agar dunia informatika kita bisa menjadi lebih sehat dan juga terbebas dari berita bohong.

Nahh, sosok pembicara yang terakhir menurut gue adalah salah satu tokoh yang cukup dikenal di dunia pertelevisian Indonesia serta putri bungsu dari Presiden ke-4 yaitu Pak Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan sebutan Gus Dur. Hayoo tebak siapakah dia? Ya! Mba Inayah Wahid! Untuk di sesi ini sendiri, Mba Inayah lebih condong menceritakan dari sisi kemanusiaan guys. Dengan mengambil contoh dari sisi sang ayah, Mba Inayah juga menceritakan bagaimana kemanusiaan itu juga termasuk dalam cara kita dalam menghormati sesama manusia serta berkawan dengan semua orang tanpa memandang latar belakang mereka (suku, agama, ataupun ras). Dari apa yang disampaikan oleh Mba Inayah, tentu gue sangat.. sangat.. 100% setuju dengan apa yang disampaikan oleh Mba Inayah. Kita harus menghormati semua orang dan hidup secara harmoni tanpa memandang latar belakang dari orang tersebut guys!

Selain ketiga tokoh tadi, ada juga pesan-pesan yang disampaikan oleh beberapa tokoh seperti dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) yaitu KH Said Aqil Siradj dan serta juga ada Bapak Hong Tjhin selaku CEO dari DAAI TV sendiri. Buat gue sendiri, seminar kemain cukup memberikan inspirasi dan juga pandangan buat gue sebagai insan media pada saat ini. Setelah mendengar materi-materi yang disampaikan oleh para tokoh tersebut, gue menyadari kalau media juga turut berperan dalam kehidupan kita dalam aspek kemanusiaan. Selain itu, media juga berperan sangat besar untuk menyebarkan informasi positif yang bisa disampaikan untuk masyarakat luas.

Nahh dari seminar kemarin, gue pun juga berharap agar media-media di Indonesia dapat terbebas dari banyaknya berita bohong atau biasa yang disebut hoax serta media sendiri dapat meberikan nilai-nilai positif bagi kehidupan berbangsa kita. Tentu hidup dengan damai, aman dan juga tenteram di bumi Indonesia menjadi impian kita bukan? Maka dari itu, yukk kita sebarkan kebaikan serta berita positif di media-media Indonesia..

Tuesday, October 16, 2018

Diantara Perasaan Dengan Kejujuran

Pernahkah kalian merasa dikagumi oleh seseorang? Atau mungkin, kalian pernah disukai oleh seseorang yang merupakan teman kalian? Well.. Hal itu merupakan salah satu yang sangat diinginkan oleh semua orang bukan? Gue sendiri pun juga ingin merasakan hal yang sama kok hehehe.. Everybody wants to be loved, right?

Nahh, ngomong-ngomong soal feeling seperti itu, gue sendiripun hanya sekali merasakannya dalam hidup gue so far hehehe.. Itupun gue mengetahuinya secara tidak sengaja oleh pengakuan seseorang yang membuat diri gue pun kage tdan tidak mempercayainya lho! Like, wow! This is the first time that people have a feeling for me! So excited! Eitss.. Eitss.. Tapi kok kenapa gue tidak jadian orang tersebut ya? Well, hal itu dikarenakan orang tersebut sudah mempunyai pasangan. Jadi, ketika ia berkata jujur mengenai perasaan yang cukup lama dipendamnya tersebut, gue pun berterima kasih akan kejujuran dia dan gue juga memberikan nasihat supaya tetap setia dengan pasangannya yang notabene juga teman gue. Hmm.. Meskipun membuat gue galau yang cukup menguras hati, tapi melihat kebahagiaan orang lain juga bukan menjadi hal yang salah bukan?

Itu sedikit cerita mengenai yang sedikit gue rasakan di akhir-akhir ini.. So, how about you guys? Have you ever feel the sama thing just like me? Hmm.. Kalau mungkin merasakan hal yang sama,we are the same way brotha and sista! Buat yang merasakannya, apa yang kalian lakukan? Menerima orang tersebut? Atau menolaknya? Well, jika orang tersebut adalah berstatus single a.k.a jomblo tentu sudah pasti 100% diterima oleh kalian. Tapi, bagaimana jika orang tersebut sudah mempunyai pacar?

Tentu, hal tersebut menjadi pergolakan di dalam hati ya.. Terkadang memang jika kita mempunyai niat demi kepentingan diri kita sendiri, pastinya kita akan menerima orang tersebut meskipun notabene sudah mempunyai pasangan. Tapi di satu sisi jika kita memang ingin melihat suatu kebahagiaan yang bisa mendamaikan jiwa kita, merelakan dan juga melihat dia berbahagia dengan pasangannya bisa menjadi jawaban yang tepat lho. Biar kata ia mengatakan suka, cinta, have a feeling with you, bla.. bla.. and so on, semua itu tidak ada maknanya jika ia mempunyai seorang pasangan lho.

Alih-alih ingin mendapatkan kebahagiaan karena ada seseorang yang menyatakan perasaan kepada kita dan kita terima pernyataan tersebut, tapi ujung-ujungnya yang terjadi adalah konflik antara diri sendiri, teman kita, dan bisa juga dengan orang yang menyatakan perasaan itu. Hmm.. Kalau sudah seperti itu sii yang ada masalah menjadi semakin rumit dan juga pelik ya Friends. Semoga kita tidak berada di dalam situasi macam itu yaa..

Maka dari itu, saran gue adalah bijaklah dengan perasaan dalam diri sendiri. Bijak dalam arti disini adalah paham betul situasi dan kondisi di mana perasaan kita tersebut datang. Misalkan seperti contoh diatas, maka kita harus memahami bahwa kita tidak boleh merebut pasangan orang lho! Biar kata orang yang menyatakan perasaan kepada kita itu sampai bilang sayang banget, suka, care, dsb, tapi tetap saja jika ia dalam suatu hubungan dengan seorang, maka akan lebih bijak jika kita menganggapnya sebuah kejujuran dalam konteks pertemanan saja.

Sekalipun kita juga menyayangi orang tersebut, tetapi kita juga harus ingat bahwa ada juga perasaan orang lain yang juga harus kita jaga. Meskipun tidak bisa bersama dengan orang yang menyatakan perasaannya tersebut ke kita, tetapi mengagumi sebagai teman juga bukanlah sebuah jawaban yang buruk lho. Bahkan, itu merupakan jawaban yang paling tepat karena selain membuat diri kita legowo plus kita juga merasa bahagia karena turut ikut melihat kebahagiaan orang lain.. Bahagia untuk diri saya, diri anda, dan juga untuk semuanya..

Sunday, September 30, 2018

Kenangan Dan Waktu Kehidupan Yang Terus Berjalan



“Terkadang, aku rindu dengan masa itu..” Ya, itulah apa yang dikatakan oleh Browny di dalam hatinya. Sebut saja nama hewan itu adalah Browny. Ia adalah seekor anjing yang cukup pintar, mempunyai daya bersaing yang cukup tinggi, serta memiliki bentuk fisik seperti bulu dan juga tubuh yang membuatnya elok untuk dipandang. Semua apa yang ia dapati dalam dirinya itu tentu tak lepas dari usahanya untuk bisa mencapai seperti itu. Mulai dari belajar dan berlatih dengan giat serta merawat tubuhnya agar sempurna.

Mempunyai kelebihan tersebut tentunya membuat Browny ingin mengetahui seberapa jauh kemampuan dirinya. Setiap perlombaan-pun ia ikuti. Mulai dari perlombaan kepintaran, ketahanan tubuh, hingga lomba seberapa indah bulu yang dimiliki oleh para hewan. Dan ternyata, hasilnya pun tidak sia-sia. Juara 1 sering ia dapati. Pun jika tidak mendapatkan posisi pertama, dirinya bertengger di posisi kedua ataupun ketiga. Kemenangannya tersebut membuatnya memiliki banyak koleksi berbagai piagam penghargaan dan juga medali-medali dari perlombaan tersebut. Alangkah senangnya ia bisa memenangkan serta mengoleksi penghargaan tersebut. Di usia muda, ia bisa merasakan pencapaian tersebut tentu suatu hal yang membanggakan.

Waktu terus berjalan, Browny pun harus melanjutkan hidupnya karena dirinya bertumbuh semakin dewasa. Memang, hidup tak selamanya di atas ataupun tak selamanya kita bisa menikmati waktu yang kita senangi. Ia pun mulai memasukki dunia kerja. Dunia yang keras dan juga penuh dengan persaingan nyata demi sebuah penyambungan kehidupan. Pagi ke pagi hari, sore berlalu ke sore, ia pun menjalani kehidupan pekerjaannya yang berbeda itu. Ia pun baru merasakan ”oh, inilah yang disebut dunia nyata ya,” katanya.

Seketika, ia melihat sebuah foto dimana dirinya terpampang menjuarai perlombaan saat dirinya masih muda. Wajah penuh dengan senyuman serta menjalani hidup dengan nyaman, berbanding terbalik dengan apa yang ia jalani sekarang. Tentu, semua pribadi akan merasakan suatu hal yang menyentuh hati ketika kehidupan yang dijalaninya berbeda dari apa yang sering dilakukan dulu kala. Browny pun hanya bisa duduk tersadar kalau inilah kehidupan. Di mana waktu akan terus berlanjut, dan dirinya hanya bisa duduk termenung sambil ditemani perasaan kenangan di masa lalu yang menjasi satu-satunya hal yang membuat ia tersenyum dikala menjalani kehidupan nyata sekarang hingga seterusnya...

Well, itulah di atas sepenggal cerita tentang Browny, seekor anjing yang dulunya nyaman menjalani kehidupannya serta bisa mendapatkan pencapaian-pencapaian ketika dirinya masih muda. Tapi, keceriaan itu berubah ketika dirinya memasukki dunia nyata seiring berjalannya waktu sehingga Browny yang ceria telah hilang bak ditelan bumi ataupun seperti hilang ditengah jurang yang dalam. Begitulah sedikit cerita bagaimana gue mendeskripsikan gambar tersebut lewat sebuah narasi kata.

Apakah kalian pernah merasakan hal yang sama? Tentu gue pribadipun merasakan hal yang sama. Setahun sudah berlalu dimana gue menyeleasikan dunia perkuliahan gue secara akademis. Di bulan September juga adalah selain gue bertambah usia, tahun lalu gue juga mengumpulkan hardcover dari skripsi gue yang menandakan diri gue siap untuk diwisuda dan menyandang gelar S.Hum (cerita lengkapnya bisa kalian lihat di sini). Setelahnya, diri gue pun berjuang untuk menghadapi dunia nyata.. Dunia dimana kehidupan itu ada dan setiap manusia berkutat di dalamnya..

Gue merasakan sama persis dengan apa yang digambarkan oleh gambar tersebut. Dulu ketika gue masa kuliah, gue sangat menikmati kehidupan gue. Menjalani hidup dengan semangat, senyuman,hanging out with my best friends, ngerjain tugas bareng-bareng, everything what I do is makes my day so colorful. Hingga suatu impian yang dulunya gue cuman berkata di dalam hati, pada akhirnya bisa gue capai yang tentunya gue sendiri kala itu hampir tidak mempercayainya. Menang juara lomba nasional, lomba internal kampus, nama dipajang di kampus, website kampus, hingga di buku wisuda mahasiswa/i UBM, ahh semua hal itu gue rasakan di akhir-akhir masa kuliah gue. Tentunya menjadi sebuah kenangan yang sangat manis dan terlalu berat untuk dilupakan bukan?

Seiring berjalannya waktu, gue pun harus menyadari ketika gue harus memasukki dunia nyata dan juga bersaing di tengah kehidupan orang-orang pada umumnya. Yup! Dunia kerja! Dimana sebuah pelajaran yang sangat berbeda dari apa yang dipelajari di kampus dan juga pelajaran yang akan terus dipelajari hingga hari tua tiba. Pun juga perasaan dimana dulu gue senang menjalani hidup dalam dunia kampus, sekarang harus berjibaku dalam tempaan dunia nyata lewat pekerjaan. Semuanya seperti 2 perasaan yang berbanding terbalik antara satu dengan yang lainnya. Tak bisa dipungkiri, antara hati, pikiran dan juga tubuh pribadi juga bergejolak karena adanya kenyamanan dalam menjalani hidup..

Ya, itulah hidup dan juga waktu. Dua hal dimana yang akan terus berlanjut dan juga berjalan tanpa henti. Meskipun diri merasa sulit untuk melangkah tetapi sulit untuk dilakukan atau bahkan kita ingin berdiam di masa itu, mereka akan tetap menarik kita untuk melangkah bagaimanapun caranya untuk meninggalkan masa tersebut. Bagaimanapun, sebuah kenangan dalam hidup kita pasti akan kita kenang bersamaan dengan berjalannya waktu tersebut yang akan terus menarik kita menjauh dari kenangan yang dibuat.

Last but not least, that is life and time.. Berjalannya mereka, tentu juga mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang sudah kita lalui dan juga belajar untuk menikmati sebuah kenangan yang lalu. Biar kata waktu dan hidup terus melangkah, sebuah kenangan yang ada dalam diri kita ini akan tetap di dalam hati kita. Satu kata yang bisa diucapkan adalah terima kasih. Terima kasih untuk kenangan yang selalu ada dan juga menemani kita agar kita bisa tersenyum menjalani waktu kehidupan yang terus berjalan perlahan. Meskipun waktu dan juga kehidupan terus berlanjut, tetapi kenangan akan terus ada dan setia berdiam di dalam diri kita...

Saturday, September 22, 2018

Sepenggal Catatan Di Awal Usia 23

Hai guys! Hari gue berasa sangat senang dan juga bersyukur sekali! Yup! Karena tepat pada tanggal ini yaitu 22 September, gue merayakan hari ulang tahun. Untuk tahun ini sendiri, umur gue sudah memasukki usia yang ke 23 tahun (tua ya hmm..). Anyway, pada postingan hari ini gue hanya ingin memberikan sedikit cerita saja mengenai diri gue yang sudah memasukki kepala dua ini.

Memang, usia 23 tahun itu yaa bisa dibilang masih terbilang cukup muda ya untuk seusia cowok tapi ingat lho... Ingat.. Umurnya sendiri sudah berkepala dua hahaha. Di usia ini buat gue sebagai cowok ibarat kayak this age is the time to start my journey and also my carrer. Karena saat ini gue sendiri sudah lulus dari dunia kuliah dan juga sudah di wisuda pada bulan Januari lalu, so my concern at this time is my career.

Pada saat-saat ini juga gue sedang memikirkan tentang apa yang akan gue capai selanjutnya, apa yang akan gue lakukan kedepannya, what about my career, what things that I want buy, etc.. Waahh, banyak sekali ini di kepala yang harus dipikirkan. Karena pada zaman sekarang semua orang melihat bagaimana pencapaian kita, apa yang sudah kita dapat, sudah di posisi apa kita bekerja, dsb yang membuat diri gue agak sedikit berpikir keras untuk bisa mendapatkan itu semua.

But, when there is a will there is a way! Dengan semangat, gue pasti bisa mendapatkan semuanya (Amin!). Mengingat menginjak usia yang katanya dibilang orang masih muda ini, tentu hal tersebut bisa gue dapatkan asalkan dengan semangat dan juga tekad bukan? Ibarat jika memakai hitung-hitungan matematika, gue mempunyai waktu 7 tahun dari sekarang untuk mencapai pencapaian yang harus gue dapatkan sebelum usia 30 tahun atau menginjak usia kepala 3.

Lalu selama gue hidup selama 23 tahun sekarang ini, memang banyak kejadian-kejadian yang telah gue lalui. Meskipun belum bisa dibilang apa-apa dibandingkan dengan orang-orang yang usia nya lebih tua daripada gue, tapi step by step gue tentu akan mengalaminya seiring berjalannya waktu. Contohnya saja dulu ketika gue masih SMP, gue berasa umur 20an itu kayaknya masih lama ya. Then after that seiring berjalannya waktu, udah lulus SMA dan memasukki kuliah. Saat kuliah pun, gue jujur, gue merasakkan waktu itu cepat sekali lho! 4 tahun gue jalani dan tiba-tiba gue sudah diwisuda saja pada bulan Januari kemarin. And now, my age is 23! Cepat sekali bukan?

Last but not least, sedikit demi sedikit gue akan menjalani lembaran baru dalam hidup gue dimulai dari sekarang. Kalau dulu gue hanya pusing dan ber-galau dengan pelajaran atau mata kuliah, tapi sekarang gue ber-galau dengan real life, pekerjaan, karir, dsb nya. Yaa well, that’s a life right? Intinya adalah kita harus tetap bersemangat untuk mencapai impian kita. Gue pun saat ini sedang berjuang untuk mewujudkan beberapa hal yang memang dulu belum bisa gue dapatkan. Yaa anggap saja gue sedang mengejar ketertinggalan dengan mungkin orang-orang yang lebih berada dibanding gue. Slow but sure, I can achieve it!

As a closing words, untuk teman-teman yang mungkin berulang tahun pada hari ini yang tentunya sama tanggal nya dengan gue, I just wanna say Happy Birthday! Ayo semangat menggapai cita-cita ataupun impian yang ingin dicapai..

Tuesday, September 11, 2018

25 Tahun Tzu Chi Indonesia Menyebarkan Cinta Kasih

Ketika mungkin orang-orang ketika hari weekend tiba, mereka akan melakukan berbagai aktivitas seperti hanging out with friends, have a quality time with family, or even sleep at home, aktivitas tersebut biasa dilakukan untuk menghabiskan waktu di akhir pekan. Nahh, tetapi akhir pekan gue di hari Sabtu yang lalu itu sedikti berbeda dengan aktivitas-aktivitas yang sudah gue sebutkan seperti di atas yang tadi.

Pada hari Sabtu, tepatnya tanggal 8 September 2018 kemarin, gue mengikuti acara kantor yang diadakan di gedung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Acara yang gue ikuti ini bersifat wajib, so there's no excuse to not come.. Hmm, sebenarnya gue ingin menghabiskan waktu di akhir pekan dengan beristirahat sihh.. Tapi, ya tak apa. Gue juga pribadi ingin tau tentang acara yang menurut gue acara besar seperti ini sih karena gue belom pernah mengikuti acara besar Tzu Chi semenjak gue masuk kerja di DAAI TV. Baiklah, gue ikut dalam acara ini.

Kumpul di kantor pada sore hari sekitar jam 6 kurang 15 menit, gue dan karyawan DAAI TV lainnya berbaris menuju aula Jing Si Tang di lantai 4. Aula ini sendiri cukup besar lho! Bisa menampung cukup banyak orang dan juga dengan suasana yang sangat nyaman menurut gue. Setelahnya, gue duduk di kursi untuk bisa menyaksikan acara-acara yang diselenggarakan oleh yayasan. Oh iya, kursi yang gue duduki kemarin itu bukan seperti kursi biasa pada umumnya lho. Kursinya sendiri adalah kursi kayu guys..

Dalam acara ini, semua badan amal Tzu Chi hadir untuk mengikuti acara ulang tahun ke 25 tahun Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Acara-acara yang ditampilkan pun cukup meriah. Mulai dari tayangan-tayangan sejarah berdirinya Tzu Chi Indonesia, film pendek inspiratif, sampai cerita dari relawan, semuanya ditampilkan selama acara berlangsung. Yang lebih spektakuler lagi, dalam rangkaian acara hari itu juga menampilkan beberapa artis papan atas sepert Addie M.S, Twilite Orchestra, dan juga Sastrani Dewantara lho. Menurut gue, acara kemarin cukup keren dan juga menghibur serta memberikan inspirasi sih dikala akhir pekan. Yaa, well it's like enjoying my weekend by watching the orchestra with a beautiful sound...

Suasana Aula Jing Si Tang di lantai 4 Gedung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang berada di PIK, Jakarta Utara

Saturday, September 8, 2018

'Melawan Keterpurukan' - Eps 1: Cahaya Dalam Keluargaku

Kembali lagi bersama gue di blog ini! Huuh, banyak yang harus gue kerjakan di akhir-akhir ini. Mulai dari kerjaan di kantor, kerjaan projek short film, sampai kerjaan sebagai pengurus di komunitas. Sometimes, I felt that I need more sleep~ Eittss.. Meskipun banyak aktivitas, tetap harus ambil positifnya ya. Biar kata capek dan kurang tidur, gue bisa belajar lebih banyak lagi untuk mengeksplorasi diri gue dan juga kemampuan yang gue punya lho.

Nahh pada postingan hari ini, gue mau menampilkan trailer dari short film yang gue garap bersama tim untuk acara di tanggal 23 September nanti di GKPY Jatinegara dengan judul "Melawan Keterpurukan". Kisahnya sendiri di episode pertama mengenai kegalauan seorang anak yang keluarganya telah berubah. Berubah disini adalah dari sisi kedua orangtuanya. Dahulu, ia dan kedua orangtuanya merupakan suatu keluarga yang harmonis dan penuh cinta kasih. Sampai suatu ketika, ayah dari si anak ini sering menghambur-hamburkan uang dan kebutuhan untuk sehari-hari di rumah pun menjadi terganggu. Si ibu dari anak ini pun sering bertengkar dengan sang ayah karena masalah finansial yang sedang dilanda oleh keluarga ini. Sang anak-pun hanya bisa menenangkan si ibu dan juga hampir kehilangan akal untuk bagaimana menjadi cahaya bagi keluarganya yang telah dilanda ketidak harmonisan secara terus-menerus.

Itulah diatas tentang sepenggal kisah dari cerita pada episode pertama dalam short film yang gue garap bersama tim dengan judul "Cahaya Dalam Keluargaku". Apakah kalian penasaran dengan trailer video tentang kisah diatas? Langsung saja inilah trailer dari episode pertama yaitu "Cahaya Dalam Keluargaku". Enjoy!



Cahaya Dalam Keluargaku

• Gembala Sidang: Bpk Pdt. Jonathan Lukas
• Penanggung Jawab Produksi: Bpk. David Yusmita
• Pengarah Produksi: Christopher Setiadi
• Ass. Produksi: Christ Sutantio
• Editor: Theo Juliano C
• Cameramen: Bpk. Sudarto
• Script: Christopher Setiadi & Christ Sutantio
• Publikasi: Sharon Evangelisti & Mathias Y.M
• Pemeran: Kelbin, Yasnidar, Enos Pangaribuan

Nahh setelah short trailer dari episode tersebut, apakah kalian penasaran dengan full movie dari episode 1 ini yaitu "Cahaya Dalam Keluargaku"? Baeklahh, ini link Youtube nya agar kalian bisa tonton full movie dari episdoe tersebut..

Link Youtube "Cahaya Dalam Keluargaku": https://www.youtube.com/watch?v=sOAjdX2AGCA

Hope you enjoy the film guys!

Friday, August 31, 2018

Rang Ai Chuan Chu Qu - (让爱传出去) - Biarkan Cinta Kasih Tersebar Luas

Halo semuanya! Kembali lagi gue mau update singkat mengenai lagu. Yup! Akhir-akhir ini mungkin gue lagi seneng mendengarkan lagu dan juga menyanyikan lagu-lagu lho.. Ha? Iya? Kok bisa jadi seneng denger lagu atau nyanyi gitu? Yaa, well, itu gua lakukan untuk me-refreshing pemikiran gue aja sii supaya gak terlalu stress dengan pekerjaan di kantor. Mungkin jika kalian lagi merasa bete, suntuk, ataupun stress, menyanyi atau mendengarkan sebuah lagu bisa menjadi suatu jawaban untuk menghilangkan itu semua lho.

Ngomong-ngomong soal lagu, gue mau kasih kalian sebuah lagu nih.. Lagu ini dinyanyikan saat ulang tahun kantor gue yaitu DAAI TV yang ke 11. Perayaannya sendiri diselenggarkan pada hari Senin lalu di tanggal 27 Agustus 2018. Nahh saat perayaan ulang tahun tersebut, DAAI Choir menampilkan penampilannya untuk membawakan 3 lagu.


Salah satu lagu yang kita nyanyikan akan gue share disini. Menurut gue, lagu ini memiliki makna yang bagus sekali lho. Inti dari lagu ini sendiri mengajarkan kita untuk menyebarkan cinta kasih kepada sesama. Judul dari lagunya adalah Rang Ai Chuan Chu Qu (让爱传出去), atau yang dalam Bahasa Indonesia berarti 'Biarkan Cinta Kasih Tersebar Luas'. Ok, sekarang gue akan meng-share lagu tersebut.. Lagunya sendiri buat gue memiliki nada yang enak untuk didengar.. Kalian penasaran seperti apa lagunya? Monggo, dinikmati lagunya bro sis sekalian...

Link Lagu: https://www.youtube.com/watch?v=dakYaYvh6lo


Rang Ai Chuan Chu Qu - 让爱传出去

爱 是 看 不 见 的 语 言
ài shì kàn bù jiàn de yǔ yán
cinta kasih adalah bahasa yang tak berwujud
爱 是 摸 不 到 的 感 觉
ài shì mō bù dào de gǎn jué
cinta kasih adalah perasaan yang tak bisa diraba
爱 是 我 们 小 小 的 心 愿
ài shì wǒ men xiǎo xiǎo de xīn yuàn
cinta kasih adalah keinginan kecil hati kita
希 望 你 平 安 快 乐 永 远
xī wàng nǐ píng ān kuài lè yǒng yuǎn
semoga kau selamat dan gembira selamanya
爱 是 仰 着 头 的 喜 悦
ài shì yǎng zhe tóu de xǐ yuè
cinta kasih adalah tatapan sukacita
爱 是 说 不 出 的 感 谢
ài shì shuō bù chū de gǎn xiè
cinta kasih adalah perasaan terima kasih yang tak terucap
爱 是 每 天 多 付 出 一 点 点
ài shì měi tiān duō fù chū yī diǎn diǎn
cinta kasih adalah sumbangsih sedikit demi sedikit setiap hari
双 手 合 十 不 在 乎 考 验
shuāngshǒu hé shí bù zài hū kǎo yàn
beranjali tak menghiraukan cobaan
让 爱 传 出 去
ràng ài chuán chū qù
sebar-luaskanlah cinta kasih
它 像 阳 光 温 暖 我 和 你
tā xiàng yáng guāng wēn nuǎn wǒ hé nǐ
ia seperti sinar matahari yang menghangatkan kita
不 管 有 多 遥 远
bù guǎn yǒu duō yáo yuǎn
tak peduli seberapa jauh
总 有 到 的 那 一 天
zǒng yǒu dào de nà yī tiān
akhirnya hari itu akan tiba
让 爱 传 出 去
ràng ài chuán chū qù
sebar-luaskanlah cinta kasih
那 前 方 漫 漫 人 生 路
nà qián fāng màn màn rén shēng lù
di jalan kehidupan yang panjang di masa mendatang
有 你 的 祝 福
yǒu nǐ de zhù fú
dengan adanya doa dari mu
没 有 过 不 去 的 苦
méi yǒu guò bù qù de kǔ
tak ada derita yang tak bisa diatasi

Tim DAAI Choir bersama Laoshi Jin Hua yang tampil di acara Hut DAAI 11 Tahun

Wednesday, August 8, 2018

Hati Yang Bersyukur - 感恩的心 – (Gan En De Xin)

Halo guys! Apa kabarnya kalian? By the way, apakah kalian menyadari tentang tanggal pada hari ini? Yup! It's a unique date you know! 8 Agustus 2018, hmm.. Mungkin pada hari ini kalian ada yang menyatakkan cinta pada pasangannya? Well, semoga bagi kalian yang menyatakan cinta pada hari ini dapat mendapatkan jawaban yang membuat kalian bahagia ya hehe..

Nahh, kalau kalian mungkin sedang berbunga-bunga karena ada yang sudah officialy berpacaran (ciee), gue hari ini mamu membagikan aja sepenggal lirik yang gue nyanyikan dan latihan dengan DAAI TV Choir. Bagi kalian yang belum tau, DAAI TV Choir adalah choir yang beranggotakan karyawan-karyawan dari DAAI TV Choir sendiri gengs. Dari berbagai unit departemen, semua menjadi satu dalam DAAI TV Choir (kalian bisa liat mengenai DAAI TV Choir disini). Jadi, pada hari ini, gue akan memposting singkat mengenai suatu lagu yang cukup bagus ke kalian.

Nahh, lalu mana lirik lagu yang katanya menurut gue bagus itu? Ok.. Ok.. Sabarr.. Gue akan memposting suatu lagu yang berjudul 'Hati Yang Bersyukur' jika diartikan dalam Bahasa Indonesia. Dalam Mandarinnya sendiri lagu ini berjudul 感恩的心 (Gan En De Xin). Bagus bukan judul lagunya tersebut? Lagu ini merupakan lagu pertama yang gue nyanyikan ketika gue baru bergabung dengan DAAI TV Choir, jadi ya well, for me it's a good song. Awalnya gue hanya tau lagu ini, tapi lama-kelamaan lagunya enak juga buat didengarkan dan juga dinyanyikan. Lalu, setelah gue tahu tentang arti dari lagu ini sendiri, gue makin suka dengan lagu ini lho. Ok, tanpa perlu lama-lama ini lirik lagunya yang akan gue share ke kalian. Untuk liriknya sendiri, gue akan memasukkan 3 bahasa supaya kalian bisa melihat bahasa manya yang cocok buat kalian dan juga untuk dimengerti. Selain itu, gue akan share link Youtube dari lagu ini, siapa tau kalian juga ingin menyanyikan lagu ini hehe..

Link: https://www.youtube.com/watch?v=tM21rwgMzNM


感恩的心 – (Gan En De Xin)

我来自偶然,像一颗尘土
Wo lai zi ou ran, xiang yi ke chen tu
I came from chance, as a dust
Aku berasal dari kebetulan, seperti debu

有谁看出我的最弱
You shui kan chu, wo de cui ruo
Who will see my weakness?
Apakah ada yang melihat kelemahanku?

我来自何方,我情归何处
Wo lai zi he fang, wo qing gui he chu
Where did I come from? Where will this feeling return?
Dari manakah aku datang? Dimanakah perasaan ini akan kembali?

谁在下一刻呼唤我
Shui zai xia yi ke hu huan wo
Who will calling me in the next moment?
Siapakah yang akan memanggil diriku sesaat berikutnya?


天地虽宽,这条路却难走
Tian di sui kuan, zhe tiao lu que nan zou
Altough the world is wide, but this road is difficult to walk
Meskipun dunia ini luas, tapi jalan ini sulit ditempuh

我看遍这人间坎坷辛苦
Wo kan bian zhe ren jian, kan ke xin ku
I’ve seen rough and hard all over this world
Kulihat kekasaran dan kekerasan diseluruh dunia ini

我还有多少爱,我还有多少泪
Wo hai you duo shao ai, wo hai you duo shao lei
How much love do I still have? How much tears do I have to shed?
Berapa banyak cinta yang kupunya? Berapa banyak air mata yang harus kutumpahkan?

要苍天知道我不认输
Yao cang tian zhi dao, wo bu ren shu
Let the firmament know, that I will not lose
Supaya dunia tahu, kalau aku tidak akan kalah


感恩的心,感谢有你
Gan’en de xin, gan xie you ni
With a Grateful heart to thanks to have you
Dengan hati yang bersyukur untuk berterimakasih karena ada kamu

伴我一生, 让我有勇气作我自己
Ban wo yi sheng, rang wo you yong qi zuo wo zi ji
Stand by me the whole life, giving me a courage to be myself
Menemaniku, memberiku keberanian untuk menjadi diri sendiri

感恩的心,感谢命运
Gan en de xin, gan xie ming yun
With a Grateful heart to thanks my destiny
Dengan hati yang bersyukur untuk berterimakasih kepada nasib

花开花落我一样会珍惜
Hua kai hua luo, wo yi yang hui zhen xi
No matter the flower blooming or falling, I will always cherish my life
Tidak peduli bunga-bunga bermekaran ataupun berguguran, aku akan selalu menghargai hidupku

Wednesday, July 18, 2018

Harmony of Sound With DAAI Choir

Hi guys! What's up? It's been a while after my last posting in this blog.. Well, it's because of my work's time. Yup! You can imagine how about my time that I had. A busy schedule, thinking to make a creative content every time, contacting talent, ahh.. Those kind of thing that I do during the working time. And also, you can come to the office in the weekend time (Saturday and Sunday) for taping the program. Hmm, me myself sometimes can't handle these things~ Just like I wanna find a long escape from this routinity guys. Even I have a tight schedule, well, sometimes I can enjoy myself at the office. The only thing that I can enjoyed it by singing. What? Singing during the works time ? Hell, you are finding a problem with your manager. No.. No.. It's not about that. I'm not singing while do my assignments. Singing in here is I'm sing during the lunch time. One hour to release the stressfull at your mind is quite good enough right, before you start thinking again at your desk. Yes, I do singing during the lunch time but I'm not sing alone. I'm singing with a choir.

From this several months (if I'm not mistaken at March), I joined the choir at my office. I just know that my office got a choir after the Camp Humanis 2018. So, why I join this choir? Well of course to find a new friends, to know the supervisors at my office, and also to sing along together. Since I loved to sing and for myself also singing can make my mind a little bit relax, so there is no doubt to join this choir. Yaa, maybe the other reason is also to practice my sound (my voice is not really good anyway lol). So, beacuse of all that kind of reasons, now I joined the DAAI Choir! I have a schedule to practiced with the choir in every Tuesday.

DAAI Choir itself is a choir which is consists of the employees of the DAAI TV. The members itself is from the different division. You can meet the people from the Translator division, Finance division, Production division and others. As you know, my office is closely related to the Mandarin Language.. So, you can imagine that I have to sing a song using a Mandarin.. Even I'm not a little bit friendly with this language and also I'm NOT graduated from Chinese Literature, so I got a little bit problem to spoke some words lol. But, I can go with that! Lao shi Jin Hua as our coach sometimes fix the words which are we spoke during singing the Mandarin song. Yaa, well that's another bonus for me! You can learn the Mandarin Language thru' song which is very interesting to do. Oh and also you can known some songs which is for me that's the good song. I mean not only the melody itself, but also the meaning of the song. Some of the songs teach us about humanity, love, and many more. Maybe in the next post I'll post some of the songs which are I practiced at choir..

Last but not least, I hope that when I joined the DAAI Choir, I can give a small contribute of my voice for the choir itself. Well, even I don't have a good voice, at least I can try to practice to singing with a right melody and also with a right intonation hahaha. Oh, and the important thing for me is I hope that I can go well the all members of the choir. By having a new friends, ourselves can learn to know and understand others people perspective. So, at that time in the future, we can know how to associate with others people with a right things to do. Gan en.

The DAAI TV Choir

Sunday, April 15, 2018

Bandung Trip With Mollers Part 2, "Enjoying The Nature of Bandung City"

Kembali lagi ke cerita trip ke Bandung with my Mollers friends.. Buat kalian yang belum baca di bagian part 1 nya, kalian bisa klik disini (Part 1) untuk check keseruan di hari pertama mengeksplor kota Bandung. Di part 1 sendiri menceritakan gue ke beberapa destinasi kuliner unik dan juga tempatnya yang menurut gue cukup cozy yang ada di kota Bandung sendiri. Mau yang kuliner jaman old, suasana dengan jaman tempoe doeloe era kolonial, atau sampai yang era jaman now, semuanya ada di bagian part 1..

Oke, di cerita lanjutan ini gue akan menceritakan hari kedua gue di Bandung bersama dengan Mollers. Cerita dimulai ketika kita bangun sekitar jam 10 pagi... Yap, well it’s true.. 10 in the morning! Awalnya kita rencana untuk bangun pagi sekitar jam 7 pagi tapi berhubung kita tidur cukup malam, ya pada akhirnya terbangunlah kita di jam segitu. Nah, di hari kedua ini rencana kita adalah pergi ke Lembang pada malamnya kita berpetualan di kota Bandung lagi. Setelah kita selesai mandi dan siap-siap, yang pertama kita cari adalah makanan untuk sarapan. Kita semua tetap mencari makan di sekitaran hotel kok.. Nahh karena bingung kita ingin makan apa, akhirnya kitapun makan di salah satu Restoran Padang yang ada disana. Kita milih makan di sana karena Evi dan Lisa mau makan masakan Padang katanya sii, maka jadilah kita makan di Restoran Padang. Disana kita disuguhkan berbagai macam sayuran yang udah menggugah selera.. Yup! Pada saat itu kita sudah berasa laparnya hehehe..

Setelah makan di tempat Restoran Padang, kitapun pergi ke Kartikasari. Kartikasari sendiri adalah sebuah tempat untuk membeil oleh-oleh khas kota Bandung. Kita menuju ke sini terlebih dahulu karena sehabis ini kitapun mau melanjutkan petualangan kita di kota Bandung. Gue di Kartikasari membeli beberapa oleh-oleh seperti kue Brownies, kue roti panggang (sejenis roti porong yang bertekstur krispi), dan juga beberapa camilan. Hmm.. Sebenernya disini mata gue menuju ke sebuah coklat yang sepertinya enak dan cocok buat dijadikan camilan, tapi gue harus mengurungkan niat untuk membelinya karena gue membeli kue roti panggang sebagai gantinya. Semoga untuk trip ke Bandung berikutnya gue bisa membeli coklat tersebut haha! Anyway coklat yang dimaksud adalah sejenis coklat batangan tapi gue lupa namanya apa.. Hmm, mungkin kalo gue kesana lagi jadinya bisa ingat coklatnya bernama apa hehe..

Puas berbelanja, gue dan teman-teman pun kembali sebentar ke hotel untuk menaruh barang belanjaan kita dan sehabis itu kita berangkat menuju ke daerah Lembang. Nahh, untuk daerah Lembang sendiri kita pergi ke Farmhouse. Dalam perjalanannya sendiri agak macet karena hari itu bertepatan dengan tanggal merah, tapi masih bisa berjalan kendaraan ktia meskipun pelan. Kurang lebih selama 1 jam kita tempuh, sampailah kita di Farmhouse Lembang. Dengan membayar tiket seharga Rp 25.000,- kita bisa menikmati suasana Lembang yang sejuk ditambah mendapatkan susu gratis lho! Gue disana mendapatkan susu rasa strawberry dan rasanya sendiri menurut gue cukup enak. Yaa more or less like Ultra Milk.. Disini, gue dan teman-teman gue mostly kita befoto-foto sii.. Kita  berfoto-foto di sekitaran Farmhouse karena tempat ini sendiri juga terkenalnya sebagai tempat untuk berfoto ria. Situasi di sini bisa terbilang ramai karena orang-orang juga mengunjungi tempat ini saat liburan. Oh iya, untuk spotnya sendiri menurut gue sii oke ya.. Terutama seperti spot yang berada  di tebing yang kita bisa melihat pemandangan kota Bandung dari atas sana. Sayagnya, ketika gue disana, suasana sedikit berawan, jadinya gue tidak bisa melihat kota Bandung dari atas sini dengan jelas. Tapi ya tak apa, suasana dan juga udara Lembang yang sejuk juga sudah cukup bagi gue sii hehehe.. Puas berfoto-foto, kitapun bersiap untuk menuju ke destinasi berikutnya yaitu ke daerah Cihampelas.

Perjalanan menuju ke daerah Cihampelas sendiri terbilang cukup lancar sii meskipun agak tersendat saat berada di kotanya. Oh iya, untuk daerah Cihampelas sendiri kita ke Cihampelas Walk. Ngapain kita kesana? Of course we want to buy something! Yup! Kita ke daerah sana untuk berbelanja oleh-oleh khas Bandung. Cihampelas Walk atau yang sering disebut CiWalk ini terkenal dengan tempat untuk berbelanja fashion guys.. Jadi, kalau kalian ingin membeli aneka fashion yang menarik di Kota Bandung, tempat ini bisa menjadi pilihannya. Nahh disini, gue dan teman-teman berkeliling untuk berbelanja fashion yang memang kita cari. Gue sendiri mencari kemeja yang fashionable haha.. Setelah berkeliling ke beberapa toko, finally I got it! Akhirnya gue mendapatkan kemeja yang menurut gue cukup oke sii.. Dengan membayar sekitar Rp 135.000,- gue sudah bisa membawa pulang 1 kemeja trendy khas Bandung. Ricky membeli jaket dan juga beberapa fashion lainnya, sementara Tracy dan Lisa berbelanja sendal disana. Untuk range harganya disini menurut gue cocok kok.. Dengan harga yang terjangkau dan juga fashion yang trendy, pas untuk berbelanja fashion trendy dengan harga yang oke. Sehabis berbelanja, kitapun hunting street food di daerah ini guys. Disini ada banyak jajanan dan juga makanan street food yang harganya sangat terjangkau. Kalian bisa pilih sesuai dengan selera kalian hehe.. Setelah puas berbelanja dan juga hunting kulineran disini, kitapun tidak langsung pulang.. Kita menuju ke tempat berikutnya ke daerah Sudirman. Nahh, daerah Sudirman Street ini sendiri bisa dibilang sebagai Chinatown nya kota Bandung guys.

Jarak dari CiWalk menuju daerah Sudriman Street memang agak jauh, tapi berhubung jalanan yang tidak terlalu macet, kitapun bisa sampai ke daerah sana dengan cepat. Disana kita disuguhkan dengan suasana khas Chinatown guys. Dengan berbagai macam Chinese Food yang tersedia disana dengan jajanan nya, cocok untuk kalian yang ingin hunting oriental street food. Kita pun berkeliling di daerah sana, melihat-lihat suasana yang unik disini. Setelah puas berkeliling, Tracy mengajak kita untuk mencoba salah satu tempat makan sate yang katanya enak dan juga populer di kota Bandung. Nama tempat satenya sendiri adalah Sate DJ.. Jaraknya sendiri dari Sudirman Street gak terlallu jauh, jadi kita berjalan ke tempat sate tersebut. Gue disini merasakan enaknya udara malam kota Bandung dengan pemandangan suasana kota Bandung yang menurut gue cozy sii.. Entah mengapa gue enjoy saat berjalan saat itu.. Mungkin karena sudah bosan dengan susana kota Jakarta dan ingin menikmati suasana baru, so I can enjoy nit well hehe.. Setelah berjalan beberapa menit, sampailah kita di Sate DJ. Hmm.. sayagnya, suasna disana cukup ramai jadinya kita membeli sate disana dan makan di hotel. Btw, ktia membeli sekitar 70 tusuk guys. Yup! 70 tusuk! Tapi gue sendiri gak heran kenapa orang bisa makan sate ini sampe berpuluh-puluh tusuk karena menurut gue sate ini sii rasanya cukup oke ya dengan harga yang pas. Gue sendiri pun merasa kruang dengan beberapa tusuk sate yang gue makan haha.. Saat menunggu pesanan kita, kitapun iseng  video call dengan Anne dan juga Ramon yang saat itu sedang dalam shift kerjanya. Canda tawa lepas di suasana malam kota Bandung saat itu.. Beberapa menit berlalu, pesanan kitapun datang dan kita kembali ke hotel untuk menikmati sate tersebut.

Karena perut sudah terisi, kita pun langsung beristirahat karena besooknya kita harus ke Stasiun untuk kembali ke Jakarta. Kita menaikki kereta jam 5 pagi, jadi sekitar jam 4 pagi kita harus sudah bangun agar tidak tertinggal oleh kereta. Nahh, itulah cerita seru gue bersama teman-teman Mollers di Bandung selama beberapa hari untuk mengisi waktu libur kita. Gue sendiri sangat menikmati suasana kota Bandung, dan berharap bisa kembali ke kota ini untuk liburan berikutnya.. Bandung? See you soon!

Tracy, Rickie, Evi, Gue, Lisa di rumah hobbit Farmhouse Lembang, Bandung

Sunday, April 8, 2018

Sebuah Prestasi Yang Dicapai Lewat Akreditasi

Congratulations! Selamat! Ucapan selamat ini dengan rasa bangga gue sematkan untuk jurusan gue tercinta, yaitu Bahasa dan Budaya Inggris UBM. Gue secara pribadi turut merasa bangga bersama, khususnya bersama alumni angkatan tahun 2013 dari BBI UBM. Kami semua turut merasa bangga karena jurusan Bahasa dan Budaya Inggris Universitas Bunda Mulia telah mendapatkan akreditasi A.

Informasi ini sendiri gue dapatkan beberapa hari sebelumnya saat sedang di kantor. Ketika itu, grup chat gue berdering karena ada chat yang masuk ke grup tersebut. “Wah, ada apa ini di grup kampus? Tumben rame chatnya,” itulah kata gue saat melihat ponsel ketika berdering. Setelah itu, gue mulai membaca chat-chat yang berada di grup kampus. Tak disangka, disitu membahas akreditasi yang baru saja diraih oleh jurusan gue. Wow! Amazing! Finally my major now is have an A acreditation! Rasa bangga, senang, dan juga bersyukur bercampur menjadi satu pada saat itu.

Setelah itu, gue pun penasaran dengan berita ini. Gue pun melihat di media sosial kampus gue dan juga di Instagram ACES. Ternyata, memang betul bahwa jurusan gue telah mendapatkan akreditasi A. Ditambah, halam website kampus gue sendiri juga mempostingkan bahwa jurusan gue telah mendapatkan akreditasinya. Akreditasi ini sendiri didapatkan setelah jurusan Bahasa dan Budaya Inggris UBM telah memenuhi beberapa syarat dan juga berbagai kriteria seperti:

- Prestasi
- Tata kelola
- Kurikulum yang berorientasi pada masa depan
- Sumber daya manusia
- Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
- Testimoni mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan
- Proses belajar-mengajar.

Mendapatkan akreditasi A ini juga merupakan hal yang tidak mudah. Prestasi, dedikasi, dan juga semangat yang telah dilakukan oleh semua pihak mulai dari para dosen, para mahasiswa, dan juga para alumni yang telah bekerja sama demi mendapatkan akreditasi tertinggi ini. Terakhir, gue berharap dengan akreditasi ini, jurusan gue bisa semakin lebih maju dan juga lebih berprestasi untuk kedepannya. Semoga dengan akreditasi ini, jurusan Bahasa dan Budaya Inggris bisa menjadi jurusan unggulan di UBM yang bisa mengukir prestas-prestasi gemilang dalam Bahasa Inggris di kancah nasional bahkan internasional. Maju terus BBI UBM!

Sumber: http://www.ubm.ac.id/program-studi-bahasa-dan-budaya-inggris-universitas-bunda-mulia-meraih-akreditasi-a/

Sunday, April 1, 2018

Bandung Trip With Mollers Part 1, "Exploring The City of Flowers"

Tired but still enjoying the time.. Itulah yang gue rasakan dalam perjalanan liburan kali ini. Yes, I’m just arrived at Jakarta from Bandung, West Java with my friends. We are find the short escape from our daily routine and also from our busy works time. Nah, untuk perjalanan liburan kita kali ini sendiri sudah kita rencanakan pada awal bulan Maret karena kita harus melihat jadwal kesibukkan masing-masing. Setelah mencari-cari tanggal, maka dapatlah di tanggal yang memang kita semua bisa dan kita bisa menjalankan wacana liburan ini yang sebenernya sii udah di rencanakan bahkan saat kita masih mengerjakan skripsi yang notabene di 2017 lalu. Kita akhirnya sepakat untuk liburan ke tempat yang jaraknya sendiri gak jauh dari Jakarta karena kita hanya mempunyai waktu 3 hari untuk liburan. Too bad the time for the vacation itself is too short, but we try to enjoy it as possible as we can. Kita akhirnya liburan ke Bandung, Jawa Barat mulai dari tanggal 30 Maret sampai dengan 1 April 2018. Cus! Semua akomodasi sudah kita persiapkan mulai dari hotel, tiket kereta, destinasi perjalanan, semuanya siap! Ohh iya, dalam trip kali ini gue berpergian bersama dengan teman-teman Mollers a.k.a my campus friends! Finally we can go out and hanging out together! Kali ini yang ikut bersama gue untuk wisata di Bandung adalah Lisa, Tracy, Evi, dan juga Ricky. Sayangnya beberapa teman kita lainnya seperti Eka, Ramon, dan juga Anne gak bisa ikut karena kehalang dengan jadwal kerja.. Semoga next trip gue beserta temen-temen Mollers yang lainnya bisa liburan bareng! Amen!

Back to the trip’s story! Nah di hari pertama sudah pasti mengenai bagaimana kita berangkat ke Bandung. Gue bersama dengan teman-teman yang lainnya berangkat ke Bandung dengan menaikki kereta Argo Parahyangan yang berangkat dari Stasiun Gambir di Jakarta ke Stasiun Bandung. Untuk keberangkatannya sendiri, keretanya sendiri berangkat pada pukul 07:50 pagi. Oalah! Pagi banget! Tapi gak apa-apa, demi sebuah liburan untuk mengusir kepenatan dari rutinitas di Jakarta well it’s okay then. Gue sendiri berangkat ke Stasiun Gambir sekitar jam setengah 7 pagi karena memang jalanan Jakarta sendiri terbilang lancar karena bertepatan dengan hari libur. Sampai di Stasiun Gambir, gue menunggu beberapa waktu sampai akhirnya Lisa, Evi, Ricky dan juga Tracy datang. Tak perlu waktu lama, kita langsung menuju ke loket untuk check-in  tiket kita dan menunggu keretanya. Nunggu nya sendiripun bisa karena keretanya sendiripun datang lebih awal yaitu sekitar jam 07:30, kereta Argo Parahyangan tujuan Bandung udah sampe di jalurnya. “Ok Bandung! Wait for us!” kata gue dalam hati. Perjalanannya pun memakan waktu sekitar 3 jam dari Jakarta ke Bandung. It’s a little bit long journey, but you can enjoy the nice view during the journey.. Selama perjalanan, kita bisa melihat beberapa pemandangan yang gue bisa bilang cukup bagus sii mulai dari sawah-sawah, pegunungan, sampai lereng-lereng yang kita lewatin dalam perjalanan tersebut. Sambil menunggu perjalanan, temen-temen gue mostly they are sleep at the train because maybe they still feel sleepy after waking up in the early morning. Setelah perjalanan yang cukup lama, finally we arrived! Sampailah kita di Bandung sekitar pukul 11 siang dan kitapun langsung menuju hotel yang jaraknya cukup dekat dengan Stasiun Bandung sendiri. Gak perlu waktu lama, kitapun langsung check-in di hotel lalu istirahat sebentar dan setelah itu langsung berangkat untuk pergi ke beberapa tempat kuliner yang sudah kita list.

Tujuan pertama adalah Mie Naripan yang letaknya di daerah Jalan Naripan di kota Bandung. Wohoo! Noodle! Yang lebih menariknya adalah tempat ini sendiri merupakan tempat bakmi yang cukup melegenda di kota Bandung dengan arsitetktur bangunannya sendiri masih seperti jaman dului bergaya Tionghoa klasik. Susana yang klasik ini jadi makin enak ketika makan mie yang tergolong legenda di Bandung. Jujur, untuk rasanya sendiri gue boleh bilang cukup recommended karena ada rasa gurih pedas dan juga asin yang jadi satu di semangkuk mie. Uniknya, kuahnya juga lumayan banyak yang dituang di mangkok beserta sayuran seperti caisim (bok choy) dan juga pangsit di dalamnya. By the way, disini gue pesen mie yang rasa asin pedas ya karena disini kalian bisa pilih beberapa rasa seperti asin manis, asin pedas, dan juga manis pedas. Kurang lebih 1 jam gue dan teman-teman disana nikmatin semangkuk mie legenda dengan suasana khas oriental jaman dulu.

Selesai makan, kita langsung ke daerah Braga untuk hangout santai disana. Karena di Braga ini ada banyak tempat buat hangout, kita sedikit agak bingung mau hangout dimana sampai akhirnya kita hangout di salah satu cafe di daerah Braga yaitu di The Sugarush Cafe. Letak tempatnya ini sendiri berdekatan dengan Braga City Walk kok. Cukup berjalan kurang dari 5 menit, kalian bisa sampai di tempat hangout ini. Tempatnya sendiri itu cozy dan juga gak terlalu crowded. Nah, disana gue memesan Lemon Mojito, karena pas saat itu gue berasa cukup haus dan susananya sendiri cukup panas. Iyalah panas, it’s 1 in the afternoon guys! Jadinya sangat cocok minum yang segar dikala cuaca yang sedang cukup terik. Thanks to Lemon Mojito! For being a nice friend thing when the sun is blazing at that afternoon!

Sehabis hangout sebentar disana, gue dan teman-teman menuju ke spot berikutnya. Oh iya, spot ini terbilang unik karena suasana dan bangunannya sendiri berciri khas jaman kolonial tempo dulu. Mungkin tempat ini lebih cocok seperti museum karena suasana bangunan nya sendiri hahaha.. Yup! Nama tempatnya adalah Indischetafel yang masih di daerah Braga. Tempat makan yang ada di Jalan Sumatra di kota Bandung ini berciri khas makanan serta aneka hidangan pelengkap era tempoe doeloe lho! “Makanan jaman dulu, suasana jaman dulu dengan diiringi lagu-lagu jaman Belanda, it’s perfect!” kata gue dalam hati. Nah disini gue sama teman-teman hanya pesen makanan ringan aja sii karena kita ingin hangout santai aja. Gue memesan Cappucino beserta Erwtensoep, sementara Lisa dan Tracy pesen sup yang lainnya yaitu Indische Soep. Ricky sama Evi disini mereka cuman minum jus aja, karena masih berasa kenyang katanya sii. Sambil menikmati suasana sore khas Bandung ditemani suasana era jaman dulu, kita ngobrol santai dan setelah itu kita berfoto bersama di tempat unik ini. Waktu udah semakin sore, kita akhirnya pun balik ke hotel untuk bersih-bersih serta istirahat sebentar sebelum lanjutin ke tempat berikutnya.

Tracy, Ricky, Evi, Lisa, dan gue di Indischetafel, Bandung.

Untuk di malam harinya, kita hanya kulineran di depan hotel aja sii karena disini itu cukup banyak yang jual makanan kok. Saking banyaknya, gue sempet bingung mau makan apa yaa karena gue sendiri waktu itu kangen sama nasi hmm.. Pada akhirnya, gue sama temen-temen yang lainnya makan di salah satu street food disana. Disana kita makan ayam goreng, tempe, dan juga soto. Masalah porsi nasi, jangan ditanya ya! Kita makan sampai nambah nasi karena we are already hungry and we miss rice! Lebih okenya lagi, harga makan kita ber 5 tergolong sangat terjangkau lho.. Hanya sekitar 90ribuan aja, kita bisa makan cukup kenyang! Ya, 90 ribu! Setelah puas makan, kita balik sebentar untuk istirahat dan siap-siap untuk ke tempat selanjutnya. Puas kulineran, kita selanjutnya ke tempat untuk night hangout. Destinasi selanjutnya kita ke Four Play yang ada di Jalan Cilaki, Bandung. Tempatnya sendiri cukup dekat terjangkau sama berbagai transportasi karena letaknay sendiri berada di pusat kota dan di dekat Gedung Sate. Untuk Four Play, tempatnya bisa dibilang cozy untuk night hangout with your friends. Ditemani berbagai musik EDM dan juga ada outdoor, cocok untuk mengobrol santai sama teman-teman di malam hari. Di Four Play sendiri, gue gak melihat sampai jam berapa kita disana karena setelah dari sana kita semua balik ke hotel untuk istirahat. Trip di hari pertama cukup seru dengan wisata kuliner di tempat-tempat unik, makanan yang melegenda serta tempat hangout yang cukup cozy...

(To be Continued at part 2)

What's New?

Tegar, Single Terbaru dari Dara Dawira

Helo semuanya, kembali lagi sama gue yang akan informasikan sebuah konten lagu yang belum lama ini gue rilis. Nah untuk kali ini, gue dan te...

Popular Post