Diantara Perasaan Dengan Kejujuran
Pernahkah kalian merasa dikagumi oleh seseorang? Atau
mungkin, kalian pernah disukai oleh seseorang yang merupakan teman kalian?
Well.. Hal itu merupakan salah satu yang sangat diinginkan oleh semua orang
bukan? Gue sendiri pun juga ingin merasakan hal yang sama kok hehehe.. Everybody wants to be loved, right?
Nahh, ngomong-ngomong soal feeling seperti itu, gue
sendiripun hanya sekali merasakannya dalam hidup gue so far hehehe.. Itupun gue
mengetahuinya secara tidak sengaja oleh pengakuan seseorang yang membuat diri
gue pun kage tdan tidak mempercayainya lho! Like, wow! This is the first time
that people have a feeling for me! So excited! Eitss.. Eitss.. Tapi kok
kenapa gue tidak jadian orang tersebut ya? Well, hal itu dikarenakan orang
tersebut sudah mempunyai pasangan. Jadi, ketika ia berkata jujur mengenai
perasaan yang cukup lama dipendamnya tersebut, gue pun berterima kasih akan
kejujuran dia dan gue juga memberikan nasihat supaya tetap setia dengan
pasangannya yang notabene juga teman gue. Hmm.. Meskipun membuat gue galau yang
cukup menguras hati, tapi melihat kebahagiaan orang lain juga bukan menjadi hal
yang salah bukan?
Itu sedikit cerita mengenai yang sedikit gue rasakan di
akhir-akhir ini.. So, how about you guys? Have you ever feel the sama thing
just like me? Hmm.. Kalau mungkin merasakan hal yang sama,we are the same way
brotha and sista! Buat yang merasakannya, apa yang kalian lakukan? Menerima
orang tersebut? Atau menolaknya? Well, jika orang tersebut adalah berstatus
single a.k.a jomblo tentu sudah pasti 100% diterima oleh kalian. Tapi,
bagaimana jika orang tersebut sudah mempunyai pacar?
Tentu, hal tersebut menjadi pergolakan di dalam hati ya..
Terkadang memang jika kita mempunyai niat demi kepentingan diri kita sendiri,
pastinya kita akan menerima orang tersebut meskipun notabene sudah mempunyai
pasangan. Tapi di satu sisi jika kita memang ingin melihat suatu kebahagiaan
yang bisa mendamaikan jiwa kita, merelakan dan juga melihat dia berbahagia
dengan pasangannya bisa menjadi jawaban yang tepat lho. Biar kata ia mengatakan
suka, cinta, have a feeling with you, bla.. bla.. and so on, semua itu tidak
ada maknanya jika ia mempunyai seorang pasangan lho.
Alih-alih ingin mendapatkan kebahagiaan karena ada seseorang
yang menyatakan perasaan kepada kita dan kita terima pernyataan tersebut, tapi
ujung-ujungnya yang terjadi adalah konflik antara diri sendiri, teman kita, dan
bisa juga dengan orang yang menyatakan perasaan itu. Hmm.. Kalau sudah seperti
itu sii yang ada masalah menjadi semakin rumit dan juga pelik ya Friends.
Semoga kita tidak berada di dalam situasi macam itu yaa..
Maka dari itu, saran gue adalah bijaklah dengan perasaan
dalam diri sendiri. Bijak dalam arti disini adalah paham betul situasi dan
kondisi di mana perasaan kita tersebut datang. Misalkan seperti contoh diatas,
maka kita harus memahami bahwa kita tidak boleh merebut pasangan orang lho!
Biar kata orang yang menyatakan perasaan kepada kita itu sampai bilang sayang
banget, suka, care, dsb, tapi tetap saja jika ia dalam suatu hubungan dengan
seorang, maka akan lebih bijak jika kita menganggapnya sebuah kejujuran dalam
konteks pertemanan saja.
Sekalipun kita juga menyayangi orang tersebut, tetapi kita
juga harus ingat bahwa ada juga perasaan orang lain yang juga harus kita jaga.
Meskipun tidak bisa bersama dengan orang yang menyatakan perasaannya tersebut
ke kita, tetapi mengagumi sebagai teman juga bukanlah sebuah jawaban yang buruk
lho. Bahkan, itu merupakan jawaban yang paling tepat karena selain membuat diri
kita legowo plus kita juga merasa bahagia karena turut ikut melihat kebahagiaan
orang lain.. Bahagia untuk diri saya, diri anda, dan juga untuk semuanya..
Comments
Post a Comment