Pages

Search This Blog

Friday, December 31, 2021

Kaleidoskop Cerita 2021, The Progress Still Continue

Tahun 2021 akan selesai dalam hitungan beberapa jam lagi. Tidak terasa waktu akan terus berjalan menyelesaikan sisa waktu dari tahun yang penuh perjuangan ini. Beragam hal terjadi dan juga membuat tahun 2021 ini menjadi lebih berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pastinya tahun yang cukup membuat perhatian lebih kita semua ini memberikan kisah yang tidak akan terlupakan bukan?


Tahun 2021 Mempunyai Berbagai Tantangan

Jika berbicara mengenai tahun 2021 ini, pastinya kita akan melihat berbagai hal telah terjadi di tahun yang bisa dibilang cukup berat ini bukan? Gue pun pribadi merasakan hal yang sama dimana tahun ini memang cukup berat untuk dijalankan.

Ya, hal itu memang gue rasakan sendiri di dalam perjalanannya. Tahun 2021 ini memang memberikan tantangan tersendiri yang mana berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Mungkin dari kalian sudah tahu bukan dimana tahun ini adanya wabah pandemi COVID-19 yang menjadi salah satu tantangan utama dan juga memberikan efek yang cukup berarti kepada setiap aktivitas masyarakat dan juga bagi gue maupun keluarga gue.

Akibat adanya wabah pandemi tersebut, segalanya pun telah berubah. Mulai dari ekonomi, aktivitas masyarakat, dan terutama terhadap ekonomi di bangsa kita tercinta ini.

Pastinya kita sudah sepakat bahwa pandemi virus COVID-19 ini adalah sebuah hal yang akan menjadi tantangan dalam beberapa waktu kedepan meskipun perlahan juga akan Kembali lebih baik yang dimulai dari pertengahan dan akhir tahun 2021 ini ya.

Nah jika berbicara mengenai tahun 2021 ini, gue pun mempunyai beberapa cerita yang mana cukup berkesan sepanjang tahun 2021 ini. Berbagai kisah suka maupun duka melingkupi gue di tahun 2021 ini.

Meskipun ada berbagai cerita yang ada, gue pun cukup bersyukur dimana gue masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menjalani hari dan beraktivitas sampai dengan saat ini. Thank God!


Terkena Virus COVID-19, Pengalaman Sakit Yang …

Jika berbicara mengenai kisah yang ada di tahun 2021 ini, salah satu kisah yang tidak dapat gue lupakan adalah terkena paparan virus COVID-19. Ya, secara mengejutkan gue pun ikut terpapar wabah varian virus yang cukup menggemparkan dunia sejak beberapa tahun ini.

Pada bulan Juni 2021 yang lalu, gue secara mengejutkan mendapatkan kabar yang mana gue dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan pengecekan Antigen di salah satu unit layanan Kesehatan di dekat rumah gue.

Kuat kemungkinan gue terkena paparan virus ini yang berasal dari cluster kantor dimana rekan-rekan kantor gue di kantor gue pada saat itu yaitu DNR juga cukup banyak karyawan yang terkena paparan virus ini.

Untuk tim gue pada saat itu yaitu Corporate Communication, terdapat hingga 7 orang dalam tim gue yang ikut terkena paparan virus ini. Memang untuk pada saat itu juga bisa dikatakan bahwa angka COVID-19 di Indonesia sedang tinggi-tingginya itu ya dan banyak kota yang menerapkan PPKM untuk menekan angka penyebaran dari virus ini

Lantas apa rasanya terkena paparan virus COVID-19? Rasanya seperti like I’m gonna die.. Badan panas, meriang, ngilu, radang tenggorokan, hilangnya indera penciuman dan yang paling tidak enak adalah tidak adanya nafsu makan. Ya, karen sakit ini gue mengalami penurunan berat badan dan kurus dalam beberapa minggu hmm…

Kalau tidak salah, gue hampir 2,5 minggu setelah dinyatakan negative ketika gue melakukan test PCR yang disediakan oleh kantor gue. Itupun gue harus test sebanyak 2 kali sebelumnya setelah bisa dinyatakan negative ketika melakukan test Antigen.

Well, pengalaman yang tidak mengenakan. Tapi setidaknya bisa tahu apa rasanya sakit terkena paparan COVID-19.. Thanks to our government yang mana sekarang sudah disediakan vaksin dan gue pun sudah divaksin dosis 2. Semoga tidak terulang sakit ini ya, karena sakit terkena virus COVID-19 itu gak enak bro!


Wisuda S2 UPI YAI, Selesai Kuliah Magister Ilmu Komunikasi!

Kisah lainnya yang tidak terlewatkan dan berkesan bagi gue adalah ketika gue bisa menyelesaikan studi Magister atau S2 gue di Universitas Persada Indonesia Y.A.I dengan mengambil konsentrasi Magister Ilmu Komunikasi.

Well, puji syukur kepada Tuhan bahwa gue dapat menyelesaikan studi S2 gue dengan tepat waktu dan juga dengan nilai terbaik. Pada kuliah S2 gue ini, gue dapat menyelesaikan kuliah S2 dengan nilai akhir IPK di angka 3,81 dan bisa dikatakan Cum Laude karena mendapatkan nilai tersebut di waktu kuliah yang tepat.

Wisuda gue sendiri dilaksanakan pada tanggal 25 November 2021 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Meskipun di wisuda, namun tampak ada feel yang kurang dimana hanya para wisudawan/wisudawati yang dapat mengikuti sesi wisuda tersebut tanpa adanya pendamping yang ikut dalam acara tersebut.

Hal ini tak lain tak bukan juga karena adanya peraturan PPKM dan tidak boleh adanya orang berkerumub secara banyak demi memutuas mata rantai COVID-19.

Meskipun tidak dapat dihadiri oleh para pendamping, gue cukup bersyukur dimana pada saat itu gue dapat mengikuti sesi wisuda bersama dengan rekan-rekan Magister Ilmu Komunikasi lainnya yang mana kita dapat berbahagia menyelesaikan studi kuliah kita.


Harapan Setelah Menjalani Tahun 2021

2021 telah dilewati dengan baik. Beragam cerita, kisah, dan juga kejadian telah berada di kehidupan gue sepanjang tahun yang cukup penuh tantangan. Lantas, apa harapan gue setelah menjalani tahun 2021 yang banyak ragam kisahnya ini?

Untuk gue pribadi, tahun 2021 ini seperti perjuangan awal untuk tantangan kedepannya. Setelah menyeleasikan studi S2 gue, gue pun semakin siap untuk berkarya dan juga berkarir dimana nantinya gue bisa mendapatkan progress karir yang menjanjikan.

2021? The progress is still continue.. Masih banyak hal yang perlu gue capai dan gue gue kejar yang mana mungkin masih tertinggal dibandingkan dengan oran lain. Maka dari itu, berusaha dengan giat sembari berdoa dan yakin adalah harapan gue untuk menyongsong tahun yang akan dating.

Well, bagaimana dengan kalian? Apakah kalian sudah merefleksikan diri di tahun 2021 ini? Tentunya beragam cerita pastinya sudah kalian lewati di sepanjang tahun yang penuh dengan tantangan ini ya.

Happy New Years 2022 guys! Mari kita semangat menyongsong tahun baru dengan harapan, semangat, dan juga optimism untuk hari yang lebih baik!

Sunday, November 28, 2021

Wisuda XXXI UPI Y.A.I 2021, Finally Resmi Lulus Magister Ilmu Komunikasi!

 Yes, waktu yang ditunggu-tunggu telah datang! Siapa yang tidak ingin menikmati hari wisuda yang bahagia dan pastinya berdiri di pencapaian acara wisuda? Pastinya semua orang ingin dan terutama bagi para mahasiswa/i yang telah menempuh pendidikan tinggi di bangku perkuliahan, ini adalah momen yang ditunggu kan? Nah, hal inilah juga yang gue rasakan ketika mengikuti acara Wisuda XXXI UPI Y.A.I di tahun 2021 ini dimana gue secara resmi mendapatkan gelar Magister Ilmu Komunikasi a.k.a M.I.Kom! So, bagaimana ceritanya? Here's the story!


Wisuda Unik di Tengah Pandemi COVID-19

Satu hal yang pasti adalah bahwa acara wisuda yang gue ikuti pastinya akan berbeda dibandingkan dengan acara wisuda ketika S1 dulu di UBM pada beberapa tahun yang lalu. Well, apakah yang beda itu? Ya, tak lain dan tak bukan adalah karena situasi pandemi COVID-19 yang masiih merajalela di tengah masyarakat.

Sebagai seorang mahasiswa (ciee elah, jiwa mahasiswa masih ada niih), pastinya gue tidak ingin menikmati momen wisuda gue dengan cara virtual alias online. Beberapa Perguruan Tinggi or kampus memang mengadakan acara wisuda mereka secara virtual dimana mahasiswa/i dapat mengikuti prosesi wisuda di rumah bersama dengan keluarga mereka.

Tapi.. Tapi... Gue secara pribadi ingin merasakan yang namanya wisuda secara langsung seperti tahun ketika gue lulus S1 dari UBM. Terlebih ini adalah pencapaian yang besar dimana dapat menyelesaikan studi S2, pastinya ini akan menjadi sangat spesial bagi gue ya.

Singkat cerita ketika setelah menyelesaikan tesis dan perintilannya, gue sempat harap-harap cemas dimana takut akan diadakannya wisuda secara virtual seperti kampus-kampus yang lain. Ya perlu diketahaui bahwa di waktu 2021 ini masih diberlakukan PPKM oleh Pemerintah demi melawan pandemi virus Corona di tengah masyarakat.

Well, jadi kalian bisa tau kan apa? Yup, pembatasan sosial berskala besar dan terlebih pembatasan pada acara pertemuan besar seperti sekarang ini. Hal ini yang membuat gue dan rekan-rekan mahasiswa/i Magister lainnya terus bertanya tentang 'wisuda kita bagaimana ya'?

Masih terbesit pertanyaan tersebut, dan datanglah informasi dari pihak kampus bahwa kita akan melakukan wisuda secara langsung. Yes! Gue sangat senang akan hal itu! Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat, kita harus mematuhi peraturan yang ada.

Beberapa peraturan seperti contohnya harus Swab Antigen terlebih dahulu, mendandatangani pakta integritas, berjaga jarak, dan mematuhi peraturan yang utama adalah syarat mutlak dalam acara wisuda ini.

Namun, salah satu syarat lainnya adalah pendamping wisudawan/wisudawati tidak diperkenankan masuk ke acara wisuda. Para pendamping hanya boleh menunggu di luar saja..

Momen wisuda UPI Y.A.I tahun 2021 di Balai Sidang Convention Center, Jakarta.
Momen wisuda UPI Y.A.I tahun 2021 di Balai Sidang Convention Center, Jakarta.

Yah.. Sempat merasa sedikit kecewa sih karena para pendamping wisuda tidak dapat melihat bagaimana prosesi acara wisuda berlangsung seperti biasanya, tapi harus tetap disyukuri karena bisa melangungkan acara wisuda UPI Y.A.I tahun 2021 tersebut deh ya.

Dan pada tanggal 25 November 2021 kemarin, dimulailah acara wisuda Universitas Persada Indonesia Y.A.I yang diselenggarakan di Balai Sidang Convention Center, Jakarta..


Momen Bahagia dan Terharu, Jadi Satu!

Meskipun di tengah situasi yang berbeda dan tidak terlalu meriah seperti wisuda sebelum jaman COVID-19 menyerang, prosesi wisuda cukup gue nikmati dan jadi momen yang pastinya ditunggu-tunggu oleh gue.

Yup, perjalanan kuliah 2 tahun menempuh pendidikan Magister tentu tidak mudah. Beragam lika-liku, pusing mengurusi paper, membuat jurnal internasional, hingga mengurus Tesis sampai selesai, seakan menjadi tampilan film di memori gue ketika menginjakkan kaki di acara wisuda tersebut.

Berfoto bersama rekan-rekan seangkatan MIKOM UPI Y.A.I
Berfoto bersama rekan-rekan seangkatan MIKOM UPI Y.A.I (Ibu Fatonah, Ibu Wulan, Pak Mustofa, dan Ibu Ida)

Oh iya dalam acara prosesi wisuda UPI Y.A.I tahun 2021 ini, gue mendapatkan jadwal siang pada sesi ketiga. Di tahun ini, UPI Y.A.I mengadakan hingga 4 sesi acara wisuda dalam sehari mengingat pada waktu ini masih diberlakukannya PPKM oleh Pemerintah sehingga acara wisuda dipercepat dan dimaksimalkan pada hari tersebut oleh pihak kampus.

Balik lagi ke acara prosesi wisuda.. Nah momen yang tersaji pada acara tersebut adalah menjadi momen yang bahagia dan juga terharu. Sampai pada akhirnya gue bisa berkata 'finally, I can finish my Master's Degree!'. Hal ini juga diutarakan oleh rekan-rekan teman Magister lainnya.

Berfoto bersama rekan-rekan Magister Ilmu Komunikasi UPI Y.A.I saat acara wisuda.
Berfoto bersama rekan-rekan Magister Ilmu Komunikasi UPI Y.A.I saat acara wisuda.

Untuk wisuda kali ini, untuk angkatan gue sendiri pastinya tidak sebanyakan lulusan Sarjana ya. Hanya sektiar 14 wisudawan/wisudawati dari program Magister Ilmu Komunikasi UPI Y.A.I yang mrngikuti acara wisuda di momen ini.

Bisa dikatakan dalam wisuda ini, gue menjadi wisudawan termuda pada angkatan ini dimana semua rekan-rekan perkuliahan gue bisa dikatakan sudah senior ya.. Namun pengalaman baiknya, gue pun bisa belajar banyak dari mereka dimana bisa menambah relasi hingga wawasan yang lebih luas ya.

Pada acara wisuda ini sebelum acara dimulai, seluruh wisudawan/wisudawati akan dikumpulkan di satu ruangan untuk bersiap-siap sambil menunggu sesi ebelumnya selesai. Gue dan rekan-rekan lainnya menunggu hampir setengah jam dimana kita saling mengobrol dan saling berfoto untuk mengabadikan momen bersejarah ini

Dan tibalah waktunya! Ketika gue dipanggil ke atas podium! Momen ketika dipanggil nama 'Christopher Setiadi, M.I.Kom', disitu dengan rasa penuh percaya diri dan bangga gue naik. Inilah momen yang gue tunggu-tunggu dimana gue kuliah mampu menyelesaikannya tepat waktu dan dengan nilai yang bagus yaitu Cumlaude!

Setelah dipanggil satu per satu, kami pun langsung diarahkan untuk keluar ruangan acara karena pada saat itu prosesi acara wisuda harus diberlakukan dengan cepat demi terhindar dari penyebaran virus COVID-19.

Sesi foto bersama rekan-rekan setelah acara wisuda UPI Y.A.I tahun 2021.
Sesi foto bersama rekan-rekan setelah acara wisuda UPI Y.A.I tahun 2021.

Saat diluar, gue bersama rekan-rekan lainnya berfoto bersama dan mengabadikan momen kebersamaan kita yang berbahagia ini. Dan setelah itu pun, gue juga pulang dimana sesi foto studio dilakukan di lain hari dan dilakukan di kampus sesuai dengan jadwal yang telah diberikan.


Bagaimana Setelah Lulus S2? What's Next?

Rasa bahagia dan juga terharu pastinya menyelimuti gue maupun rekan-rekan lainnya setelah mengikuti acara prosesi Wisuda XXXI UPI Y.A.I tahun 2021 ini. Tanpa banyak kata, gue merasa sangat bersyukur dimana gue mampu menyelesaikan studi Magister or S2 tepat waktu dan diberikan kesempatan untuk merasakan lulus dengan predikan Cumlaude.

Nah saat jalan pulan, gue terbesit sebuah pertanyaan yang ada di pikiran gue.. Pertanyannya adalah 'Apa lagi selanjutnya setelah selesai S2? What's next? Apa yang akan gue lakukan dengan gelar ini?' Ya.. Ya.. Itulah pertanyaan para mahasiswa/i yang pastinya juga turut dipikirikan sesaat setelah menggunakan toga bukan?

Buat gue pribadi, ada berbagai hal yang bisa menjadi jawabannya. Beberapa jawaban seperti melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi yaitu S3 atau Doktor, mengambil S2 lainnya, mengajar, ataupun fokus dalam membangun karier adalah jawaban-jawaban yang ada di pikiran gue.

Well, mari kita lihat saja apa yang akan menjadi selanjutnya di dalam diri gue. Gue sendiri tetap percaya terhadap jalan yang Tuhan berikan karena Dia yang memimpin dan menuntun jalan gue, so well let's just enjoy the moment at this time ya..

Thursday, October 21, 2021

Ottogi Bugeoguk Ramen, Mie Ramen Bercita Rasa Ikan Gurih dan Sedap!

Hari libur enaknya kita makan makanan yang enak dan pastinya simple untuk dimakan. Nah karena kemarin sedang libur kantor karena hari libur nasional, saya akhirnya mencoba Kembali mie instant lainnya yang telah saya beli sebelumnnya.

So karena saya membeli berbagai macam varian mie instant dan masih ada beberapa yang belum saya cicipi, well the content for several times maybe will review about the instant noodle ya hehe.. Jangan bosan-bosan membacanya ya, dijamin kamupun pasti ngiler saat membacanya lho!

Nah, ada mie instant apa kali ini yang masuk ke dalam radar review saya di kesempatan ini? Apakah ada yang membuat mie tersebut menjadi berbeda dari segi rasanya dibandingkan dengan varian mie instant lainnya?

Well, daripada penasaran… Langsung saja kita kupas tuntas mie instant yang satu ini! Oh iya, review ini sendiri merupakan based on personal experience ya. So apabila kalian punya review lainnya juga tidak apa-apa kok. Jangan berdebat hanya karena makanan, ok? Hehehe..

 

Ottogi Bugeoguk Ramen, Mie Korea Dengan Cita Rasa Gurih

Oke, langsung saja kita buka mie ramen yang lezat di kali ini. Kenalkan, ini adalah mie instant berasal dari negeri Korea Selatan bernama Ottogi Bugeoguk Ramen. Mie ini masih 11 12 dari mie Cheese Ramen by Ottogi yang sebelumnya telah saya review di Blog saya.

Menariknya, awalnya saya tidak tahu ini mie namanya apa lho hahaha! Lho, kok bisa begitu? Ya, karena mienya sendiri menggunakan Bahasa Korea jadinya saya kurang paham ini mienya bermerk apa.

Ottogi Bugeoguk Ramen, mie asal Korea yang bercita rasa gurih.
Ottogi Bugeoguk Ramen, mie asal Korea yang bercita rasa gurih.

Saya ambil dan membeli mie instant asal negeri Ginseng ini juga niatnya karena penasaran ini mie apa dan rasanya bagaimana. Tekstur dari mienya bagaimana ataupun rasanya apakah sama seperti mie-mie Korea pada umunya.

Tapi untungnya di kemasannya tersebut ada tulisan “Bugeoguk Ramen”sehingga setidaknya saya ada pencerahan tentang mie instant apakah yang telah saya beli ini ya hehe.

Next! First impression saya ketika melihat visual dari kemasan mie ini adalah tidak seperti mie-mie Korea lainnya yang identik dengan rasa pedasnya yang frontal. Awalnya saya piker mie ini adalah mie ala Korea yang beda dari yang lainnya yang dan tidak bercita rasa pedas lho!

Oh by the way sebagai informasi tambahan, produk Ottogi Buegeoguk Ramen ini sendiri adalah mie non-halal ya. Karena saya sendiri tidak melihat ada label logo ‘halal’ pada kemasannya tersebut ya.

 

Cita Rasa Ikan Yang Khas dan Gurih!

Sekarang kita coba review untuk rasa dari mie instant ini beserta dengan kuah yang ada di dalam mie ini sesaat setelah dimasak ya. Untuk porsinya, mie Ottogi Bugeoguk Ramen tergolong cukup banyak untuk 1 porsi dibandingkan dengan varian-varian di mie berasal dari Indonesia pada umumnya sehingga bisa cukup mengenyangkan rasa lapar kalian ya,

Selanjutnya adalah cita rasa dari mie instant berasal dari negeri Ginseng ini. Untuk rasanya sendiri setelah saya cicipi memiliki rasa yang cukup gurih dan juga kuat dari berbahan dasar ikan.

Ya, mie instant ini bercita rasa khas ikan Pollock dimana ikan ini sendiri cukup umum dikonsumsi oleh masyarakat di Korea sana. Cita rasa tersebut menjadi cukup unik dibandingkan dengan mie-mie Korea umumnya.

Ya kalian pasti sudah paham betul bukan dengan mie instant asal Korea yang biasanya terasa pedas yang cukup membuat lidah ingin Bersatu dengan air putih disaat sedang menyantapnya.

Selain bercita rasa gurih dan kuat, Ottogi Bugeoguk Ramen ini juga memiliki cita rasa yang cukup pedas namun tidak sepedas mie lainnya seperti Samyang dan yang lain-lainnya. Bahkan rasa pedasnya sendiri menurut saya pribadi tidak lebih kuat dibandingkan dengan rasa ikan-nya yang gurih.

So jika kita berbicara mengenai rasa, Ottogi Bugeoguk Ramen memiliki cita rasa yang gurih dan kuat. Rasa pedasnya dirasa cukup dan tidak memeberikan rasa pedas yang terlalu power, sehingga cocok sebagai rasa pelengkap dari mie instant ini.

Selain itu, Ottogi Bugeoguk Ramen juga diperlengkap dengan tambahan toping-topingnya yang kecil seperti potongan ikan Pollock dan sayuran-sayuran lainnya.

 

Ramen Yang Cocok Dinikmati Ketika Cuaca Hujan

Nah itulah tadi sedikit review singkat mengenai Ottogi Bugeoguk Ramen yang kemarin telah saya cicipi dikala waktu berlibur di rumah. Well, mie instant asal negeri Korea ini menurut saya cukup oke untuk dinikmati disaat waktu bersantai maupun waktu berlibur kalian saat dirumah.

Selain itu, mie Ottogi Bugeoguk Ramen ini juga cocok untuk menjadi teman santap kalian ketika saat menonton drama Korea dirumah ya, sehingga kalian bisa seaakan-akan merasakan waktu suasana ketika di negeri Ginseng sana hehehe.

Tak hanya cocok untuk dinikmati sambal menonton drama Korea, Ottogi Bugeoguk Ramen juga asik untuk dinikmati ketika cuaca sedang suasana hujan lho! Kebayang kan dengan semangkuk mie ramen bercita rasa gurih dan dengan tontonan drama Korea di suasana hujan? Wuihh, asiknya!

Sudah kebayang dengan rasa gurih yang ada di dalam Ottogi Bugeoguk Ramen ini? Jangan ngiler, langsung saja cicipi dan nikmati sensai mie ala Korea yang bikin lidah nagih untuk menyantapnya itu!

Wednesday, October 13, 2021

Mau Makan Mie Yang Cheesy? Cheese Ramen by Ottogi Siap Jawab Keinginanmu!

Halo guys, welcome back again! Apakah kalian sedang sibuk di akhir-akhir ini? Mungkin kalian pada saat ini sedang sibuk kerja, sibuk kuliah, sibuk skripsi atau tesis, ataupun beragam aktivitas lainnya yang saat ini sedang kalian lakukan ya.

Meskipun kalian sedang sibuk-sibuknya beraktivitas, jangan lupakan untuk istirahatkan badan dan juga tidak lupa untuk makan dan cukup minum agar kondisi badan tetap fit.

Anyway, pada saat ini saya sendiri sedang tertarik untuk melakukan review-review terhadap beragam hidangan kuliner yang saya nikmati. Nah untuk beberap waktu belakangan ini, sayapun sedang cukup sering untuk review mie instant.

Yup! Mie instant pastinya semua suka bukan? Hidangan yang tidak bisa ditolak oleh semua kalangan, mudah untuk dimasak, hingga dapat mengenyangkan ini pastinya menjadi makanan wajib yang dinikmati oleh semuanya.

Nah berhubungan dengan mie instant, kali ini saya ingin mencoba sebuah mie yang saya dapatkan ketika sedang ada sebuah event di Mall of Indonesia (MOI) di Jakarta Utara. Event yang berlangsung tersebut menghadirkan hidangan-hidangan khas negeri Korea di mana pada saat ini sedang naik daun.

Lalu, mie khas Korea apakah itu yang saya beli dan langsung saya coba di rumah? Daripada penasaran bikin ngiler, berikut review pribadi based on my experience when I tried it at home ya hehe..

 

Cheese Ramen by Ottogi, Mie Keju Yang Cheesy Abis!

Ok, mie yang telah saya beli dan akan saya review ini bernama Cheese Ramen by Ottogi. Mie instant ala negeri Ginseng ini memang sudah cukup lama hadir dalam beberapa tahun belakangan di Indonesia.

Well, ok.. Ok.. Mungkin saya rada telat untuk review mie ini ya, karena memang sebelumnya saya rada belum update untuk review-review makanan di digital platform seperti Blog ini.

Cheese Ramen ini dibuat oleh perusahaan makanan asal negeri Korea Selatan yaitu Ottogi Co, Ltd. Perusahaan Ottogi sendiri memang dikenal sebagai salah satu perusahaan yang menghadirkan beberapa produk makanan seperti mie instant, saus, teh, bumbu-bumbu dapur, dan masih banyak lagi.

Cheese Ramen by Ottogi versi original yang mana merupakan mie instant bercita rasa keju asal negeri Korea.
Cheese Ramen by Ottogi versi original yang mana merupakan mie instant bercita rasa keju asal negeri Korea.

Selain yang rasa original, Cheese Ramen by Ottogi juga mengahdirkan versi dari spicy untuk mie instant ini. Versi pedas tersebut bisa menyasar bagi para konsumennya yang menyukai varian makanan yang bercita rasa pedas.

Lantas, bagaimana dengan porsi dari mie ini? Untuk Cheese Ramen by Ottogi, porsinya sendiri berbeda dibandingkan dengan mie instant yang diproduksi oleh produk-produk lokal Indonesia.

So jika berbicara porsi, bisa dibilang yaa so so.. Bisa cukup untuk membuat perut terisi dengan varian mie asal negeri Ginseng ini sendiri.

Ya bisa dibilang porsinya sendiri cukup untuk dinikmati sambal nonton film ataupun drama Korea bukan? Hehe..

 

Dilengkapi Bumbu Keju Gurih dan Sayuran Kering Sebagai Pelengkap

Setelah tadi membahas porsi dari mienya, sekarang kita lanjut ke bagian bumbu-bumbu yang ada di dalam sebungkis mie dengan cita rasa keju asal Korea ini.

Untuk bumbu-bumbu yang ada di Cheese Ramen by Ottogi ini bisa dibilang cukup lengkap. Beberapa bumbu yang ada adalah bumbu utama dan juga bumbu keju. Bumbu utama sendiri memadukan rasa gurih dan sedikit pedas.

Dan untuk bumbu kejunya sendiri, bumbu tersebut berbentuk powder yang dipadukan dengan bumbu utama beserta dengan mie yang telah direbus di dalam wajan. Tentunya dengan adanya bumbu keju ini, rasa yang dihasilkan bisa membuat rasa semakin gurih dan cheesy.

Bumbu pelengkap di Cheese Ramen by Ottogi. Bumbu utama (merah), bumbu kuning (keju), dan sayuran kering (putih).
Bumbu pelengkap di Cheese Ramen by Ottogi. Bumbu utama (merah), bumbu kuning (keju), dan sayuran kering (putih).

Nah selain adanya bumbu utama dan bumbu keju sebagai pelengkap, Cheese Ramen by Ottogi juga menyajikan sayuran kering yang bisa menambah rasa dan juga sensasi dari mie keju instant tersebut.

Dengan adanya perpaduan semua bumbu-bumbu dan sayuran kering tersebut, mie ini terlihat menggiurkan dan pastinya bikin lidah yang menyantapnya tidak bisa berhenti menikmatinya deh!

 

Rasa Keju Yang Creamy Dan Tekstur Mie Yang Kenyal

Dimasak sudah, dicampur dengan bumbu juga sudah. Sekarang saatnya untuk merasakan bagaimana dari mie ini jika berada di dalam sebuah mangkok yang siap untuk kita santap dan kita nikmati sampai dengan kuah-kuahnya.

Saat saya menyantapnya, hal pertama yang saya rasakan adalah kuahnya. Kuahnya sendiri bisa dibilang cukup cheesy karena bumbu pelengkap keju yang telah ditambahkan di dalam semangkok mienya tersebut.

Rasa dari kuah menjadi asin, gurih, dan berwarna kekuningan yang mana dihasilkan oleh bumbu pelengkap keju yang dipadukan dengan bumbu utama yang dasarnya adalah berasa gurih serta agak sedikit spicy.

Selanjutnya yang saya cicipi adalah tekstur dari mienya. Untuk mienya sendiri, bisa dikatakan tekstur dari mie Cheese Ramen by Ottogi ini cukup kenyal. Tekstur ini saya kira hampir sama dengan mie instant Korea pada umumnya sehingga cocok untuk dinikmati bersama bumbunya tersebut.

 

Overall.. It Is Make You Eat Want to Eat More!

Dari sedikit review pribadi yang saya jabarkan mengenai Cheese Ramen by Ottogi ini, dapat saya simmpulkan jike mie instant asal negeri Korea ini memiliki cita rasa yang gurih dan cheesy di mana membuat siapapun yang menyantapnya akan merasa makan lagi, lagi, dan lagi.

Mungkin untuk menambah kelezatan dari mie instant ini, kalian bisa menambah beberapa toping lainnya seperti telur, daun bawang, bawang putih, cabai, ataupun sayuran lainnya yang bisa menambah kenikmatan di dalam semangkuk mie keju yang cheesy ini.

So guys, are you want to say ‘cheese’ and ready to try this instant noodle from Korea? Siapkan lidah kalian untuk dimanjakan dengan mie keju yang gurih dari Cheese Ramen by Ottogi!

Saturday, October 2, 2021

Lagi Pengen Makan Mi Kari Yang Simple? Mie Sedaap White Curry Bisa Jadi Pilihan!

Kari adalah salah satu makanan yang cukup populer di lidah orang Indonesia. Memiliki cita rasa yang kuat, gurih, dan pedas adalah beberapa rasa dasar yang dimiliki oleh sebuah masakan kari. Dengan rasa yang unik dan menggiurkan tersebut, tentunya para pecinta kuliner selalu nagih untuk mencicipi makanan ini bukan? Nah buat kamu yang ingin makan mie kari yang enak tapi simple, varian dari Mie Sedaap ini cocok untuk kamu coba!

 

Mie Sedap White Curry, Mie Kari Yang Menggoda

Di Indonesia sendiri, varian mie instant yang bercita rasa kari sudah cukup popular di kalangan masyarakat penikmat mie ini. Sebut saja beberapa produk seperti Indomie Kari Ayam, Mie Sedaap Kari Ayam, sampai varian lainnya yaitu Mie Sedaap Kari Spesial adalah sekian mie rasa kari yang sudah melenggang di lidah masyarakat.

Nah buat kamu yang suka varian mie kari, maka varian yang satu ini pastinya tidak boleh kamu lewatkan! Masih satu produk dari Mie Sedaap, ini merupakan varian rasa kari lainnya yang diproduksi oleh Wings Food.

Ya, inilah Mie Sedaap White Curry! Mie rasa kari ini sendiri sudah hadir di publik masyarakat Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Well, saya pribadi pun sebenarnya bisa dibilang agak terlambat untuk coba varian mie yang satu ini karena biasanya menikmati varian mie instant dari produk sebelah hehe..

Mie Sedaap White Curry yang memukau mata dari warna design bungkusnya.
Mie Sedaap White Curry yang memukau mata dari warna design bungkusnya.

Lantas, kenapa saya akhirnya coba varian Mie Sedaap kari ini? Well hal ini karena lagi iseng jalan-jalan ke Indomart untuk beli cemilan dan iseng untuk melirik ada mie apa saja yang ada di store tersebut.

Dari beberapa pilihan mie yang ada, saya pun tertarik untuk melihat mie dengan bungkus putih yang terpanjang di store tersebut. Rasa penasaran pun datang, tanpa perlu mikir panjang saya langsung ambil dan melihat bungkus dari mie ini yang bertuliskan “Mie Sedaap White Curry”.

“Wah, mie kari putih?” Rasa penasaran saya lalu terlintas di kepala. “Bagaimana rasanya ya?”, Äpa jadinya kari warna putih ya?”, atau “Seberapa gurih rasa dari mie kari ini?”.. Itulah beberapa pertanyaan dan penasaran yang ada di pikiran saya Ketika terlintas melihat mie ini.

Tanpa perlu panjang, langsung mie ini saya bawa ke meja kasir untuk saya beli dan dibawa ke rumah untuk dimasak guna mencicipi mie ini di waktu luang saat bersantai.

 

Rasa Kari Yang Cukup Kuat dan Menggiurkan

Warna kuah merah dari Mie Sedaap White Curry yang menggiurkan.
Oke setelah saya memasak varian dari Mie Sedaap ini, pertama-tama aroma kari yang cukup kuat tercium oleh saya Ketika mengaduk mie yang telah saya rebus dan telah saya aduk dengan bumbu-bumbu yang tersedia dari dalam kemasannya tersebut.

Saat diaduk, kuahnya pun berwarna merah yang cukup pekat di dalam semangkuk mie ini. Kuah merah ini pun juga dapat terimplementasikan dengan rasa pedas yang ada di dalam bumbunya itu.

Untuk kuahnya sendiri, kuahnya bisa dibilang cukup kental tapi tidak terlalu kental seperti sayur-sayur kari pada umunnnya. Kuahnya masih cukup cair dan serasa cukup untuk dinikmati bersama dengan mienya ini.

Kebayang bukan, bagaimana segarnya rasa kari yang ada di dalam mi ini yang dipadukan dengan mie yang bertekstur kenyal itu?

 

Bumbu Pelengkap Yang Membuat Rasa Mie Jadi Gurih

Di dalam varian Mie Sedaap White Curry, ternyata ada bumbu pelengkapnya yang membuat mie ini menjadi lebih sedap untuk disantap lho!

Dalam Mie Sedaap White Curry, terdapat bumbu ekstra pelengkap yang berwarna putih yang mana bumbu ini adalah bumbu tambahan yang bisa ditambahkan ketika mie yang sudah dimasak telah siap untuk disajikan.

Bumbu pelengkap yang ada di dalam sebungkus Mie Sedaap White Curry yang dapat menambah cita rasanya yang kuat.
Bumbu pelengkap yang ada di dalam sebungkus Mie Sedaap White Curry yang dapat menambah cita rasanya yang kuat.

Setelah ditambahkan bumbu pelengkapnya ini, kuahnya pun akan sedikit berubah menjadi lebih putih dibandingkan sebelumnya yang berwarna merah yang cukup pekat.

Lantas, bagaimana tentang bumbu pelengkap berwarna putih ini? Untuk bumbu pelengkapnya sendiri ini membuat rasa mie kari yang ada menjadi lebih ringan dan agak sedikit lebih manis dibanginkan sebelum ditambahkan.

Menurut saya pribadi sih bumbu pelengkap ini bisa kalian tambahkan sesuai dengan yang kalian inginkan dan tidak ditambahkan semuanya karena rasa karinya menjadi sedikit terganggu. Bumbu pelengkap ini juga membuat rasa mienya menjadi lebih manis.

Tapi yaa itu kembali lagi ke selera masing-masing ya. Untuk bumbu pelengkapnya mungkin bisa kalian tambahkan seperti bawang putih, daun bawah, cabai, lada, hingga bawang merah yang bisa menambah rasa karinya menjadi lebih kuat.

 

Apakah Layak Untuk Dicoba dan Dibeli?

Nah jika tadi kita membahas tentang review singkat mengenai mie rasa kari dari Mie Sedaap ini, mungkin beberapa dari kalian akan bertanya bahwa apakah mie ini layak untuk dicoba dan dibeli?

Untuk saya pribadi, mie ini layak untuk dicoba dan dibeli. Khususnya bagi pecinta mie instant, mie ini cocok untuk jadi teman santap kalian selama mengisi waktu luang dirumah atau untuk nikmatin semangkok mie bersama teman-teman saat sedang nongkrong bersama.

Semankok Mie Sedaap White Curry yang siap untuk disantap dan menemani waktu bersantaimu. Yummy!
Semankok Mie Sedaap White Curry yang siap untuk disantap dan menemani waktu bersantaimu. Yummy!

Tentu dari oengalaman singkat yang saya tulis ini, para pecinta kuliner lainnya tentunya memiliki review dan peniaian sendiri dari varian mie instant rasa kari ini ya. Remember, each opinion will make our idea and review more wider right?

Gimana? Apakah kalian juga mau mencoba sensasi mi kuah kari putih dari Mie Sedaap White Curry ini?

Wednesday, September 22, 2021

Bagaimana Menginjak Kehidupan di Usia 26 Tahun?

 Sebuah usia adalah suatu perjalanan hidup seseorang. Adanya usia, hal ini menandakan sudah seberapa panjang setiap pribadi yang ada di dalam menjalani roda kehidupan dari waktu ke waktu dalam kesehariannya.

Lantas, mengapa perkataan di atas tersebut bisa terucap oleh gue? Hal itu tidak terlepas dari apa yang saat ini sedang gue rasakan. Ya, tepat pada hari ini, gue menginjakkan kaki di kehidupan usia 26 tahun.

Angka 26 tentunya bukanlah sebuah angka yang singkat, namun bukan juga angka yang panjang selama menjalani kehidupan yang terus bergulir dari setiap waktu dan hari yang dilewati ini oleh gue.

Menjalani kehidupan yang telah melewati ¼ abad ini pastinya sudah gue rasakan. Baik susah, senang, sedih, ketawa, kecewa, harapan, dan yang lain-lainnya, sudah gue hadapi untuk menghadapi kehidupan yang tidak pernah berhenti.

Seiring dengan hari jadi yang ke 26 tahun ini, lalu apa sajakah yang bis ague bagikan sebagai sebuah pengalaman hidup yang telah gue rasakan sampai dengan sekarang ini?

Well, kalau dijabarkan mungkin tulisan ini bisa panjang.. But hmm, let me make it simple and just some points that I will share to you about my story..

 

Banyak Tantangan, Namun Harus Memupuk Harapan

Pertama yang ada di benak para generasi muda yang telah memasuki seperempat abad lebih adalah tentang dinamika kehidupan. Ya, hal ini pastinya dirasakan oleh setiap pribadi yang menginjakkan kaki di usia yang bisa dibilang bukan lagi remaja.

Probelmatika yang gue dan orang-orang lainnya di usia seperti ini adalah banyaknya tantangan yang harus gue hadapai. Lets’s be fair, it’s called a life, right?

Tantangan yang gue hadapi di usia 26 tahun ini ada beberapa macam. Tantangan yang pertama adalah perihal karir dan pekerjaan. Karir dan pekerjaan adalah hal utama yang menjadi ujung tombak gue untuk masa depan gue kedepannya.

Terlebih gue sendiri sudah menginjak gelar akademik Magister / S2 dan juga ditambah dengan adanya gelar sertifikasi non-akademik, pastinya hal ini juga menjadi tuntutan agar gue bisa mendapatkan pendapatan dan posisi yang sesuai dengan kriteria latar belakang gue.

Jika mengingat di usia ke 26 tahun ini dan ditambah dengan pengalaman kerja gue yang sudah memegang pengalaman kerja dari tahun 2017, pastinya jabatan sekelas senior ataupun junior manager pun sudah menjadi target untuk karir kedepannya.

Target karir tersebut juga tidak terlepas dari salary yang gue butuhkan untuk memenuhi kebutuhan keseharian dan untuk target masa depan gue. Everybody needs money in this modern era, so I.

Selain dalam bidang karir dan pekerjaan, tantangan lainnya yang gue hadapi adalah seberapa banyak achievement yang harus gue capai. Sama seperti dalam bidang karir, gue pun harus menghadapi tantangan di dalam pencapaian yang harus gue dapatkan.

Gue sendiri masih memegang komitmen agar dapat bisa mencapai pencapaian-pencapaian yang baik sebelum menginjak usia 30 tahun. Jika dihitung, ada umur 4 tahun lagi yang perlu gue kejar untuk mengebut pencapaian gue sebanyak-banyaknya.

Selain kedua hal tadi, masih banyak tantangan yang gue hadapi di usia 26 tahun ini secara nyata. Tantangan dalam segi finansial, kebutuhan, target masa depan, semuanya dicampur jadi satu. Pusing? Iya. Stres mikirin? Iya.

Namun dari tantangan tersebut, gue pun harus bisa memupuk harapan sebanyak dan sekuat mungkin agar bisa menghadapi banyaknya tantangan di usia 26 tahun ini. Sebanyak tantangan yang ada, pastinya harus bisa memupuk sebanyak harapan untuk bisa mencapai berbagai tujuan yang sudah dipersiapkan itu ya..

 

Inner Circle di Usia 26 Tahun? Smaller and Smaller..

Nah di usia yang ke 26 tahun ini, hal ini juga menjadi salah satu hal yang memberikan dampak perubahan dalam gue menjalani hari-hari. Di usia 26 tahun, gue merasakan secara nyata bahwa inner circle dan pertemanan gue menjadi lebih sedikit dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya.

Dalam menginjak usia yang baru ini, gue melihat dan merasakan sendiri bahwa sampai sekarang ini di diri gue bahwa gue hanya memiliki segelintir teman yang bisa dibilang cukup dekat. Cukup dekat dalam arti ini lebih nyaman dalam berteman dibandingkan teman-teman lainnya, namun belum pada titik sahabat.

Well as you know, pada saat ini gue hanya bisa merasakan kurang dari 5 orang yang gue rasa bisa menjadi teman yang cukup dekat. Di usia yang ke 26 ini, gue merasakan hal dimana semua teman-teman gue sebelumnya telah sibuk dengan urusannya masing-masing dan perlahan mulai pergi dari inner circle gue.

Lantas, apa efeknya yang gue rasakan? Ya, secara langsung, inner circle gue semakin sedikit dan it is smaller than ever…

Meskipun begitu, gue tetap mengambil sisi baiknya dari apa yang ada. Dalam hal ini, gue menjadi bisa lebih memiliki teman yang benar-benar bisa menjadi teman gue dan pertemanan gue pun menjadi lebih berkualitas karena dapat berteman dengan baik.

Dari persoalan inner circle di usia 26 tahun ini, pelajaran yang gue ambil adalah smaller that I had, the less drama that I got. By the way, inner circle ini berbeda dengan konseksi yang gue miliki ya.

Kalau berbicara koneksi dari segi professional dan pekerjaan, koneksi gue tentunya bisa jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya dan harus memperbanyak koneksi relasi yang ada dari waktu ke waktu.

 

Bersemangat, Bersyukur, dan Sayangi Diri di Usia ke 26

Mendengar cerita tadi, apa kalian menghela nafas dan berfikir ‘’oh, usia 26 tahun berarti berat dan banyak juga tantangan ya..” Ya secara faktanya, memang betul. Inilah kehidupan yang harus dijalani dan kita sendiri tidak dapat menghindari setiap roda perputaran kehidupan yang ada.

Lantas dengan menginjak usia yang sudah berjalan sampai 26 tahun seperti sekarang ini, maka apa yang bisa gue lakukan demi mengatasi setiap permasalahan dan juga di dalam memupuk harapan untuk diri sendiri?

Cara yang tepat untuk menggatasi setiap tantangan yang dihadapi adalah dengan menerapkan tiga hal. Ketiga hal ini sendiri pelan-pelan gue coba implementasikan di dalam diri agar gue terhindar dari status toxic circle maupun berbagai drama kehidupan yang ada.

Well ketiga cara itu yaitu bersemangat, bersyukur, dan juga menyayangi diri sendiri. Hanya tiga, tidak perlu banyak-banyak hal bukan?

Meskipun sulit, tapi perlahan ketiga hal tersebut bisa dapat gue terima pelan-pelan karena ibaratkan ketiha hal itu adalah sebuah obat dan vitamin yang gue minum agar tubuh gue dapat tetap sehat, bugar, dan juga fit.

Lakukan pemikiran ketiga hal tersebut setiap hari dan setiap saat Ketika diri kalian sedang down ataupun sedang dilema dengan tantangan kehidupan yang nyata ini. Dengen mencoba memiliki mindset ketiga hal tersebut, kehidupan mungkin akan sedikit berdamai dengan diri kalian dari waktu ke waktu.

Ya guys, itulah tadi sepenggal cerita yang gue rasakan dan gue pikirkan di saat menginjak usia baru yang ke 26 tahun ini. Tentunya dengan bersemangat, bersyukur, dan memupuk rasa saying terhadap diri sendiri, beragam harapan dapat bisa tercapai lewat tuntunan dari Tuhan sendiri.

Nah, bagaimana dengan kalian? Apakah usia ke 26 tahun adalah sebuah titik balik untuk menjalani kehidupan yang lebih kompleks dan bermakna di waktu kesehariannya menunggu waktu dari sang Pencipta?

Wednesday, September 15, 2021

Certified Impactful Writer (C.IW), Sertifikasi Content Writer Profesional di Indonesia

Guys, apakah kalian pada saat ini sedang berada di dalam posisi suatu pekerjaan atau profesi tertentu? Di masa sekarang ini, sebuah pekerjaan tentunya menjadi sangat penting bagi kita untuk menyambung kehidupan kita sehar-hari bukan?

Seiring dengan hal tersebut dan terlebih di dalam era yang modern ini, dunia pekerjaan pun juga turut ikut berubah yang mana berjalan beriringan dengan kemajuan zaman yang semakin canggih dan juga semakin melek teknologi ini.

Mungkin di zaman ketika gue masih kecil, pekerjaan-pekerjaan yang cukup lazim dipilih oleh orang-orang adalah seperti profesi finance & accounting, marketing, sekretaris, sales, penulis, jurnalistik, dan yang lain-lainnya. Pada zaman itu, beragam profesi pekerjaan masih belum begitu lekat dengan dunia teknologi.

Namun, bagaimana dengan sekarang? Kehadiran teknologi digital yang canggih dan juga kemajuan dalam bidang teknologi membuat beragam pekerjaan telah bergeser ke arah yang baru. Tidak ada yang tau bukan jika 11 tahun sebelumnya akan ada pekerjaan yang setiap hari pantengin internet di meja kantor?

Ya, itulah fenomena perkembangan zaman! Pada saat ini, kita mungkin sudah lazim untuk mendengar beberapa profesi seperti content writer, social media specialist, SEO specialist, content creator, dan masih banyak lagi bukan?

Itulah perkembangan zaman, tidak yang tau dan pastinya akan ada hal-hal baru yang akan dirasakan oleh setiap masyarakat di dalam kesehariannya tersebut. Semakin modern, semakin beragam pula kesempatan yang ada bagi setiap pribadi dalam bekerja profesinya.

 

Menjadi Seorang Profesional Content Writer

Di tengah perkembangan era yang modern ini, lantas bagaimana dengan gue? Profesi apakah yang gue pilih sebagai pegangan pekerjaan untuk menyambung hidup sehari-hari? Menjawab hal tersebut, langkah gue adalah menjadi seorang penulis konten profesional.

Jadi penulis konten profesional di zaman teknologi gini memang bisa? Eitss.. Jangan salah, jadi content writer itu seru dan punya prospek yang menjanjikan lho! Terlebih dengan banyaknya aplikasi digital dan diperlukannya beragam konten fresh setiap saat, profesi ini jadi incaran para kaum milenial di saat ini!

Selain punya prospek yang menjanjikan, gue yang doyan baca artikel dan menulis ini juga merasa cocok dengan profesi yang gue tekunin sampai dengan saat ini hingga sudah banyak konten tulisan gue yang sudah di publikasikan ke beragam website maupun media-media online.

Nah untuk semakin lebih klop dan mengisi kehausan gue akan dunia content writing, dulu gue sempat berpikir adakah sertifikasi yang ada di Indonesia untuk bidang profesi penulisan seperti gue ini?

Pastinya mungkin beberapa profesi juga memiliki sertifikasi dan ada gelar non-akademik yang bisa diraih. Sebut saja seperti CA, CPA, CPS, dan masih banyak lagi adalah beberapa contoh gelar non-akademik atau yang bisa dikenal juga degan gelar sertifikasi yang lazim ditemui di masyarakat.

Ya, itulah yang jadi pertanyaan gue. “Emang ada sertifikasi buat penulis di Indonesia?” Pertanyaan itulah yang terbesit di kepala gue sebagai seorang writer yang pengen juga punya sertifikasi dengan profesi-profesi lainnya.

 

Certified Impactful Writer / C.IW, Sertifikasi Writer Profesional di Indonesia

Menjawab kegalauan gue dalam pertanyaan yang ada di kepala ini, well gue sempet berpikir ah ya sudahlah.. Mungkin seorang writer profesional di Indonesia gak ada sertifikasi macem kayak profesi lain-lainnya kali… Kali ya.. Day by day, ya gue jalanin aja profesi sebagai Content Writer as usual….

Sampai suatu ketika, gue melihat sebuah loker (lowongan pekerjaan) content writer yang di dalam infoemasinya ditulis “preferred qualifications: Ceritified Impactful Writer”.. What? Disitu gue kaget, apa itu? Bak detektif, gue pun cari-cari itu sertifikasi apa.

Ternyata oh ternyata, itu adalah sertifikasi content writer! Yes, sertifikasi yang gue cari-cari dari dulu seakan terjawab di hari tersebut! Dari browsing gue, bertemulah gue dengan ImpactfulWriting yang dapat memberikan sertifikasi, gelar non-akademik, dan juga tes ujian sertifkasi ujiannya tersebut.

Tanpa langsung panjang lebar, gue klik dan gue review ini apa sih.. Dan selanjutnya, lihat harga sertifikasinya berapa. Saat gue lihat, well untuk harganya sii bisa dibilang lumayan untuk kantong ya… Tapi.. Tapi.. Gue bisa mendapatkan promo yang mana bisa membuat harganya bisa menjadi sangat ramah buat kantong gue lho!

Gue berpikir beberapa hari, ikut gak ya sertifkasinya hmm.. Tapi, kalau memang sudah ada jalan dari Tuhan sih pasti ada aja jalannya ya. Setelah gue mendapatkan  cuan dari main saham (cie elah, investor retail ceritanya nih haha), Puji Tuhan gue bisa mendaftar dan membayar pendaftaran untuk sertifikasi tersebut.

Tentu di benak gue pada saat itu adalah pentingnya sertifikasi ini untuk menunjang profesi yang saat ini sedang gue jalanin dan tekunin, yaitu sebagai seorang profesional writer yang setiap hari kerjaannya ngulik dan ngebedah konten-konten tulisan sampai penyampaian konten itu sendiri.

 

Ikut kelas ImpactfulWriting C.IW Batch 14

Setelah mendaftar, gue masuk ke dalam kelas ImpactfulWriting C.IW dalam Batch 14. Tentunya cukup senang mengingat gue bsia bertemu dengan rekan-rekan profesional writer lainnya se-Indonesia dalam Batch ini.

Dalam sesi kelasnya sendiri, kelas tesebut di mentor oleh Kak Dika beserta team dari ImpactfulWriting. Kelas yang diajarkan oleh Kak Dika sendiri lebih menitik beratkan pada sharing dan diskusi mengenai modul-modul yang telah diberikan sebelumnya. Btw, untuk modulnya sendiri sudah disediakan sebelum kelas dimulai sehingga kalian bisa mempelajarinya lebih lanjut lho.

Setelah sesi sharing session secara virtual, dalam kelas C.IW dari ImpactfulWriting ini ada yang namanya uji kompetensi. Uji seperti ini memang lazim dilakukan agar bisa mengetahui apakah orang tersebut sudah bisa dan layak untuk mendapatkan kompetensinya tersebut.

Kelas C.IW dari ImpactfulWriting Batch 14 yang gue ikuti bersama rekan-rekan lainnya secara virtual dan di mentor oleh Kak Dika dan tim,
Kelas C.IW dari ImpactfulWriting Batch 14 yang gue ikuti bersama rekan-rekan lainnya secara virtual dan di mentor oleh Kak Dika dan tim.

Untuk uji kompetensinya tersebut, ktia diharuskan untuk membuat konten tulisan berdasarkan tema yang ditetapkan dan menerapkan kaidah-kaidah penulisan sesuai standar kompetensi dan yang telah dipelajari dalam sharing session sebelumnya.

Dan untuk uji komepetensinya, kalian bisa melihat karya tulisan gue disini. Singkat cerita dan selang beberapa hari, hasil uji kompetensinya pun keluar. And, thank God! I can pass it! Gelar Certified Impactful Writer a.k.a C.IW bisa gue dapati dengan nilai yang baik.

Selain nilai dan gelar non-akademik, gue juga mendapatkan input di bagian penulisan oleh Kak Dika dan tim guna menjadi landasan bagi gue untuk bisa lebih oke lagi dalam membuat konten-konten tulisan yang bisa berdampak bagi publik itu sendiri.

Well, I am happy that I can pass the certification and get a Certified Impactful Writer. Now, I can be a professional writer for my career! Dengan sertifikasi ini, tentunya gue berharap bisa menjadi nilai tambah untuk bisa melangkah lebih maju di dalam karir gue dan terutama di dalam dunia konten seperti saat ini.

So guys, keep improve yourself! Learn many things right now! Kita tidak tau bukan yang kita pelajari dan tekuni pada saat ini nantinya akan membuahkan hasil yang bisa melepas dahaga jerih payah kita dalam bekerja selama ini?

Dan tetap jangan lupa, berdoa kepada Tuhan agar setiap pintu berkat dan rezeki bisa mengalir dari setiap jerih payah kita di setiap pekerjaan maupun profesi yang kita tekuni saat ini ya guys..

Thursday, September 2, 2021

Bingung Ngapain Selama Pandemi? Ini 4 Cara Memonetisasi Tulisan Dengan Laptop di Rumah!

Apa yang kamu rasakan dan yang kamu alami di saat sekarang ini? Ekonomi yang sedah melesu, kegiatan produktivitas menurun, hingga mobilitas masyarakat menjadi berkurang secara drastis adalah beberapa hal yang dirasakan langsung oleh kita bukan?

Ya, hal ini tidak terlepas dari adanya wabah pandemi yang memang melanda Tanah Air dalam beberapa tahun belakangan ini. Adanya kedatangan tamu yang bernama COVID-19 atau yang dikenal juga dengan sebutan virus Corona ini adalah suatu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kita semua.

Karena adanya tamu yang tak diundang tersebut, aktivitas kita tentu akan terbatasi mengingat Pemerintah juga melakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat masyarakat hanya berada di dalam rumah untuk beraktivitasnya agar tidak terpapar dari virus COVID-19 itu sendiri.

 

Aktivitas Yang Dapat Menghasilkan Uang Dikala Pandemi

Ketika beraktivitas di rumah saat pandemi, pastinya kita dapat melakukan berbagai hal yang dapat kamu sukai bukan? Sebut saja bermain game, menonton film favorit, membaca buku, memasak, berolahraga, dan yang lainnya adalah ragam aktivitas yang tentunya asik untuk dilakukan bukan?

Namun dari beragam kegiatan yang ada tersebut, bagaimana dengan aktivitas yang dapat dilakukan agar bisa menambah uang saat berada di waktu senggang selama di rumah?

Terlebih di era digital seperti sekarang ini, siapapun dapat dengan mudah mengakses dan memiliki peluang yang sama di era keterbukaan informasi ini. Selain itu dengan semakin masifnya masyarakat dengan perangkat teknologi maupun dalam berbagai platform media sosial yang ada, berbagai hal yang ada dalam dunia yang modern ini dapat dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

Lazimnya, salah satu hal yang menjadi sebuah hal yang trending di masyarakat modern dengan teknologi digital ini adalah dengan mencari uang ataupun bekerja hanya dengan menggunakan perangkat laptop di rumah lho! Tentunya hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan jiwa entrepreneur maupun dalam membuka lapangan pekerjaan bukan?

Nah untuk yang satu ini mungkin agak sedikit berbeda daripada yang kamu bayangkan di dalam menambah pundi-pundi Rupiah ketika berada di rumah di era digital pada masa pandemi seperti sekarang ini. Bukan dengan cara membuka online shop, bukan juga dengan cara teknik marketing yang biasanya kamu dengar..

Lantas, bagaimana caranya? Caranya adalah cukup mudah yaitu hanya dengan menulis membuat, dan memainkan keunikan kata-kata di dalam sebuah konten tulisan lewat PC maupun laptop kamu di rumah. Mudah sekali bukan caranya!

Cara itu sendiri dapat diketahui sebagai memonetisasi tulisan di era digital sekarang. Lebih lanjut, apakah arti kata dari monetisasi tersebut? Mungkin bagi kamu dan sebagian masyarakat lainnya yang hidup di lingkup digital ini masih belum mengetahui apa arti dari kata monetisasi ini?

Mengutip dari Glints yang dilansir dari Investopedia, arti kata Monetisasi yang memiliki arti sebuah proses mengubah sesuatu agar bisa menjadi penghasilan. Ya, penghasilan disini memiliki konteks mendapatkan uang lho!

Dengan melakukan monetisasi pada setiap konten tulisan yang dibuat, ternyata setiap tulisan yang kamu buat dibuat di rumah saat senggang bisa berpeluang menjadi pundi-pundi uang yang menarik bukan?

 

4 Cara Monetisasi Tulisan Lewat Laptop di Rumah

Kamu mungkin penasaran bagaimana untuk melakukan monetisasi tulisan yang kamu buat di rumah dengan perangkat PC maupun laptop dirumah dikala situasi pandemi ini bukan?

Nah daripada penasaran, ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk monetisasi konten tulisan yang kamu buat dirumah agar bisa menambah pundi-pundi Rupiah untuk tabunganmu selama situasi pandemi seperti sekarang ini berdasarkan informasi yang dihimpun dari Impactful Writing.

Jadi Jasa Freelance Content Writer

Menawarkan jasa freelance content writer bisa jadi pilihan tercepat untukmu agar bisa memonetisasi setiap konten tulisan yang kamu buat. (Sumber: Kaskus)

Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengambil ataupun menawarkan job freelance content writer. Ini adalah cara tercepat untuk memonetisasi konten tulisan yang kamu buat. Perkembangan era yang modern dan bisnis yang semakin ke arah digital tentunya banyak unit bisnis maupun usaha yang membutuhkan konten tulisan di dalam pemasarannya.

Posisi freelance content writer pada saat ini menjadi penting dimana menaikkan citra dan marketing perusahaan di platform digital, terutama bagi perusahaan yang cukup melekat pada bidang teknologi.

Menariknya lagi, jasa posisi pekerjaan ini mempunyai jam kerja yang fleksibel hingga profit pendapatan yang menjanjikan sehingga kamu bisa mengatur konten tulisan yang kamu kerjakan nantinya lewat laptop di rumah.

Buat kamu yang ingin mencoba car aini, kamu bisa mendapatkannya di beberapa situs pencari kerja seperti JobStreet, Projects.co.id, Sribulancer, dan yang lain-lainnya.

Memasang Iklan di Blog Milikmu

Menulis konten iklan di Blog milikmu untuk iklan produk atau bisnis bisa datangkan keuntungan lewat skema sponsor. (Sumber: Exabytes)

Dulu jika ingin memasang iklan, maka media seperti koran, papan billboard, majalah, hingga media televisi sendiri adalah beberapa media yang sering digunakan untuk memasarkan iklan.

Nah di era digital ini, iklan sekarang bisa dipasang di situs blog miliki kamu lho! Hal ini menjadi cara berikutnya yang bisa kamu lakukan untuk memonetisasi sebuah konten tulisan. Cara ini dapat dilakukan ketika salah satu perusahaan atau brand ingin mempromosikan produk maupun bisnis mereka lewat konten tulisan yang akan di post di blog kamu.

Pihak perusahaan dalam hal ini akan menjadi sponsor untuk pengembangan konten tulisan yang kamu tulis di platform blog kamu sehingga kamu bisa mendapatkan bayaran yang cukup menggiurkan untuk mengisi waktu luangmu selama masa pandemi di rumah.

Menarik bujan bisa buat blog milikmu dikenal oleh masyarakat dengan produk yang sudah populer di kalangan publik? Wah, cepat terkenal jadinya nih ya hehe..

Menulis dan Publikasikan E-Book

Menulis dan mempublikasikan konten E-Book tentang pengetahuan maupun pengalaman kamu ke dunia digital bisa menjadi cara untuk bisa dapat tambahan uang sampingan. (Sumber: Thinkific)

Cara lainnya untuk memonetisasi tulisan di rumah ketika sedang pandemi ini adalah dengan menulis dan mempublikasikan E-Book. Di tengah masayarakat yang saat ini sedang lekat dengan pembelajaran jarak jauh, tentunya E-Book sangat diminati untuk belajar secara online.

Apabila kamu suka untuk membaca buku pengetahuan ataupun memberikan pengalamanmu hingga mengajar seseorang, membuat konten tulisan E-Book dikala pandemi dengan pengetahuan yang kamu miliki lewat laptop di rumah bisa menjadi aktivitas lainnya yang bisa dilakukan guna mendapatkan pundi-pundi Rupiah.

Di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini, masyarakat cukup lekat dengan teknologi digital beserta dengan konten-konten pembelajaran maupun diskusi sharing yang ada. Sebut saja konten seperti panduan memasak, belajar digital marketing, motivator, kisah perjalanan hidup, hingga konten mengenai pengetahuan adalah contoh E-Book yang saat ini berkembang di tengah masyarakat.

Lalu, bagaimana kamu akan mempublikasikan konten E-Book yang telah kamu buat tersebut nantinya?

Menjawab hal tersebut, kamu bisa publikasikan konten tulisan E-Book yang telah dibuat di berbagai platform digital yang ada seperti KaryaVirtual.com atupun KaryaKarsa.com. Konten E-Book yang sudah kamu publikasikan tersebut dapat dimonetisasi sehingga kamupun akan mendapat keuntungan royalti lewat karyamu.

Kapan lagi bisa publikasikan tulisan yang dapat berdampak kepasa masyarakat serta dikenal lewat buah pikiranmu dan pastinya bisa menghasilkan peluang Rupiah hanya dengan bermodalkan laptop dirumah!

Buat Konten Wording di Sosial Media

Kontent Wording yang kamu buat di sosial media bisa di monetisasi lho sehingga kamu bisa dapat pundi-pundi Rupiah selagi berselancar di dunia digital tersebut. (Sumber: Ekrut)

Perkembangan teknologi digital pastinya akan terus berkembang dan masyarakat akan sangat melekat kepada sosial media. Seiring dengan hak tersebut, ternyata hal ini bisa menghasilkan peluang bagimu untuk membuat konten kata-kata dan bisa dimonetisasi untuk bisa dijadikan Rupiah dalam peluangnya.

Ya, seiring dengan lekatnya sosial media di tengah masyarakat juga akan membuat permintaan konten-konten digitalpun akan terus meningkat. Dalam hal ini, kebutuhan akan konten wording di sosial media juga terus diminati agar semakin menarik dan ini adalah cara lainnya yang bisa kamu lakukan untuk memonetisasi konten tulisan yang sudah kamu buat.

Pada proses pembuatan konten wording di sosial media tersebut, konten-konten tersebut dapat kamu buat di beberapa platform seperti contohnya Instagram, Facebook, Youtube, LinkedIn, dan yang lainnya guna memnpromoskan jenis produk ataupun bisnis yang sedang kamu kelola.

Untuk pembuatan konten wording yang bisa kamu lakukan agar dapat memonetisasi karya tulisanmu, kamu bisa menjadi jasa freelance yang saat ini sedang menjamur dan dibutuhkan seperti freelance social media specialiast, freelance copywriter, freelance content strategist, maupun freelance content creator.

Tentunya bermain sosial media sambil membuat konten wording yang seru dan pastinya mendapatkan bayaran untuk hasil karyamu menjadi hal yang mengasyikkan bukan?

So, bagaimana? Pastinya kamu sudah siap untuk mengisi waktu luang dengan menampung pundi-pundi kesempatan meraih Rupiah dikala situasi pandemi lewat kreativitas rangkaian kata-kata ya!

Dari ke empat cara monetisasi konten tulisan yang simple untuk dilakukan dengan laptop dirumah, mana yang akan jadi pilihan kamu untuk membuka kesempatanmu yang besar tersebut?

Sunday, August 8, 2021

Achievement Unlocked! Tercapainya Gelar M.I.Kom!

Tidak ada kata-kata yang dapat mengisahkan betapa bahagia serta bersyukurnya gue ketika dapat mencapai suatu titik yang boleh dikatakan membanggakan. Tentunya semua orang pasti merasakan hal yang sama bukan? Dari hal tersebut, tercapainya gelar Magister Ilmu Komunikasi atau M.I.Kom adalah satu dari pencapaian yang telah berhasil dan itulah yang menjadi langkah awal untuk pencapaian-pencapaian lainnya.

 

Proses Yang Panjang Untuk Ikut Sidang Tesis

Untuk mencapai kesuksesan tersebut, ada banyak hal yang harus gue lewati secara bertahap agar dapat mengikuti sidang tesis. Bagi yang belum tahu tentang kisahnya, gue sendiri menjadi mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Persada Indonesia Y.A.I atau yang biasa dikenal dengan sebutan UPI Y.A.I dari tahun 2019 silam.

Ya pada tahun tersebut, gue memberanikan diri untuk mengambil kuliah lanjutan yaitu jenjang Magister (S2) yang mana hal itu bisa dikatakan sebagai salah satu langkah terbesar yang gue lakukan untuk saat ini.

Lantas, langkah apa yang menjadi suatu hal yang besar tersebut? Well, bisa dikatakan gue melanjutkan S2 gue di bidang yang bukan dari jalur ilmu S1 gue. Perlu diketahui bahwa gue S1 gue dulu adalah mengambil jurusan Bahasa dan Budaya Inggris (Sastra Inggris) dari Universitas Bunda Mulia atau yang dikenal sama masyarakat itu UBM.

Meskipun begitu, Puji Tuhan gue dapat menjalankan setiap matkul dengan baik. Gue bersyukur meskipun ada sedikit perbedaan, antara gue S1 dan S2 sekarang masih cukup linear karena sama-sama menitik beratkan komunikasi dalam aspek pelajarannya tersebut. Jadi, bisa dikatakan bahwa kuliah S2 ini bisa menjadi sebuah pelengkap dan penambah wawasan komunikasi gue saat S1 dulu.

Tentunya perbedaan ini cukup menjadi tantangan dimana pelajaran maupun mata kuliah yang diambil pun bisa berbeda dengan apa yang gue pelajarin saat S1 dulu. Namun, syukurnya secara perlahan gue dapat melewatinya 1 per 1.

Saat menempuh kuliah S2 ini, gue mengambil konsentrasi Komunikasi Bisnis dan Public Relation. Sebagai info, jenjang Magister Ilmu Komunikasi di UPI Y.A.I menghadirkan 2 pilihan konsentrasinya yaitu Komunikasi Bisnis dan Public Relations seperti yang gue ambil dan juga ada Komunikasi Politik yang bisa menjadi pilihannya.

Gue mengambil Komunikasi Bisnis sendiri tentunya tidak terlepas dari jenis pekerjaan gue yang diaplikasikan dalam urusan pekerjaan bisnis maupun korporasi setiap harinya jadi peminatan Komunikasi bisnis tersebut adalah yang gue pilih.

Selain matkul, publikasi jurnal internasional menjadi hal yang penting dan jadi salah satu syarat untuk mengikuti sidang tesis di Magister Ilmu Komunikasi UPI YAI. Sempat gue rada bingung dan memikirkan tentang bagaimana untuk publikasinya mengingat publikasi jurnal internasional itu cukup sulit dan memakan waktu yang cukup lama. Namun, bersyukur ketika gue dapat mempublikasikan jurnal internasional bersama dengan Ibu Ilona selaku dosen dan Mas Hafiz lebih cepat di IOSR sebulan sebelum gue sidang tesis. It’s a something that God prepare the way for me!

 

Sidang Tesis Online dan Tercapainya M.I.Kom

Nah untuk sidang tesis gue, lalu bagaimana untuk sidang tersebut? Untuk sidang tesis, bisa dikatakan sidang tesis gue ngeri-ngeri sedap hahaha. Lho, kok bisa bilang begitu? Ya, untuk sidang gue sendiri diuji oleh 3 penguji dan para pengujinya tersebut tentunya berkompeten dan detail di dalam pengetahuannya.

Untuk penguji 1 gue ada Prof Ibnu selaku Dekan FIKOM UPI YAI, penguji 2 ada Ibu Sri Desti selaku pembimbing 1, dan penguji 2 ada Ibu Siti Komsiah selaku penguji ahli. Tentunya para penguji tersebut mengingatkan gue pada sidang S1 gue dulu ketika gue diuji oleh Mrs. Murni, Mr. Alvin, dan Ms. Maria dalan siang skripsi yang mana suasana-nya sangat mirip.

Sempet down karena pengujinya bisa gue katakan cukup sulit, tapi gue harus tetap optimis dan yakin. Hal ini juga didukung oleh kedua dosen pembimbing gue yaitu Ibu Sri Desti dan Pak Sumardi dimana mereka menyatakan untuk ikut saja sidang dan yakin, tidak perlu memikirkan banyak hal agar cepat selesai.

Untuk sidang tesis gue, sidangnya sendiri dilaksanakan pada Senin, 2 Agustus 2021 dan dilaksanakan dengan cara virtual atau online yang diakibatkan oleh situasi pandemi COVID-19. Sidang gue dilaksanakan jam 10:30 pagi. Well, sidang pun dimulai dan ditonton juga oleh mahasiswa/i Magister Ilmu Komunikasi UPI Y.A.I.

Pertanyaan demi pertanyaan gue jawab, dan menurut gue pertanyaan dari Ibu Siti Komsiah cukup detail sehingga gue harus berusaha perlahan-lahan menjawabnya. Lalu ada pertanyaan dari Prof Ibnu yang lebih kepada strategi dalam penelitiannya, dan untuk Ibu Sri Desti sendiri lebih bertanya kepada teknikal penulisannya.

Berjalan hingga pukul setengah 1 siang, Prof Ibnu menyatakan bahwa gue telah lulus sidang tesis. Wow! Gue pun sempat kaget dan tidak percaya jika gue lulus sidang tesis dan bisa menyandang gelar M.I.Kom atau Magister Ilmu Komunikasi secara resmi dalam waktu dekat.

Tentunya setelah sidang tesis, gue pun pertama berdoa sama Tuhan karena berkatNya gue dapat menyelesaikan sidang tesis tersebut. Setelahnya, gue pun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing gue dan terakhir gue memberikan informasi kelulusan sidang tesis kepada keluarga tercinta.

Setelah mengikuti sidang tesis, gue dinyatakan lulus sidang tesis dan dapat menyandang gelar M.I.Kom dari UPI Y.A.I.

Dengan gelar barunya ini, nama gue pun dapat berubah menjadi Christopher Setiadi, S.Hum., M.I.Kom. yang mana gelar-gelar ini pun bisa menjadi amanah serta menjadi awal dalam mencapai kesuksesan dan mengejar impian-impian yang ada dalam waktu dekat ini.

Monday, July 5, 2021

Publikasi Jurnal Ilmiah Internasional Done, Next is Thesis!

Jika berbicara mengenai perkuliahan S2 atau Magister, keseharian dalam dunia perkuliahannya tidak akan terlepas dari dunia ilmiah, riset, hingga melakukan penelitian-penelitian ilmiah yang berhubungan dengan latar berlakang pengetahuan yang diambilnya. Selain itu, penulisan tugas akhir berbentuk Tesis atau Thesis adalah syarat terakhir dalam melakukan penelitian ilmiah untuk mendapatkan gelar tersebut.

Seperti yang diketahui sebelumnya, gue saat ini sedang mengambil S2 bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Persada Indonesia Y.A.I atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan UPI Y.A.I. Tentunya untuk menjalankan kuliah lanjutan ini ada banyak tantangan yang harus gue hadapi demi mendapatkan gelar M.I.Kom sebagai gelar yang bisa berguna untuk masa depan kelak.

Nah sebagai salah satu syarat untuk membuat Tesis, kampus gue mengisyaratkan bagi mahasiswa/i magister untuk mempublikasikan jurnal ilmiah dalam skala nasional yang terindeks maupun dalam skala jurnal internasional yang berkompeten. Tentunya pada saat awal gue kuliah, gue rada harap-harap cemas untuk membuat jurnal dan mempublikasikannya tersebut.

Berjalannya waktu, gue beberapa kali berdiskusi dengan dosen-dosen gue di kampus dan bertanya mengenai cara untuk membuat hingga melakukan publikasi dalam jurnalnya tersebut. 1 Dosen, dosen berikutnya, dan dosen-dosen lainnya gue tanyakan agar gue bisa paham bagaimana untuk menyelesaikan salah satu persyaratan untuk Tesis ini sendiri.

Singkat cerita, gue pun mendapatkan kesempatan untuk membuat karya ilmiah jurnal internasional bersama Ibu Ilona sebagai pembimbing. Selain itu, Ibu Ilona juga mengajak teman gue di kelas lainnya untuk bergabung membuat karya ilmiah bersama dan tentunya bisa menekan biaya publikasinya tersebut karena untuk publikasi jurnal internasional memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dan akhirnya, gue mengajak mas Hafiz untuk sama-sama membuat jurnalnya tersebut.

Cover jurnal ilmiah yang kami publikasikan di IOSR.

Untuk pembuatan jurnalnya pun gue bisa bilang kami membuat dalam waktu yang cukup cepat mengingat kita harus mengejar tanggal sebelum penerbitan publikasi jurnal yang ditentukan oleh pihak penerbit. Dalam kali ini, kami memilih untuk melakukan publikasi di IOSR (International Organization of Scientific Research). Kami memilih IOSR karena prosesnya yang sedikit lebih mudah dan juga biaya publikasi yang cukup murah, yaitu hanya sebesar 75 USD atau sekitar Rp 1,1 jutaan saja jika dikonversi dalam kurs Rupiah sekarang ini.

Jurnal ilmiah yang kami terbitkan di IOSR ini berjudul The Influence of Word Of Mouth Communication Homecoming for Lebaran 2021 To Community Behavior in Complying With Health Protocol (Survey on Communities in the East Jakarta Region) dan di dalam jurnal ilmiah ini kami menggunakan teori Word of Mouth dengan pendekatan kuantitatif.

Setelah menunggu proses yang dilakukan oleh pihak IOSR, jurnal kami pun telah terbit dalam waktu hingga kurang lebih 5-7 hari proses yang ada. Dengan adanya karya ilmiah jurnal yang telah kami lakukan, tentunya bagi gue dan mas Hafiz sekarang bisa berfokus ke penyelesaian Tesis yang ada. And yup, 1 thing has done and now it’s time to finish the Thesis as soon as possible to get the Master’s Degree!

Jurnal ilmiah yang telah terpublikasikan di IOSR.

Nah bagi kalian yang penasaran dengan jurnal yang kami buat, kalian bisa mengunjungi alamat link berikut ini (link jurnal) agar bagi kalian yang sedang membuat jurnal ilmiah, skripsi, ataupun tesis yang berhubungan dengan dunia ilmu komunikasi bisa mendapatkan ide-ide yang bisa membuat karya pengetahuan kalian menjadi lebih lengkap dan luas.

What's New?

Tegar, Single Terbaru dari Dara Dawira

Helo semuanya, kembali lagi sama gue yang akan informasikan sebuah konten lagu yang belum lama ini gue rilis. Nah untuk kali ini, gue dan te...

Popular Post