Career Switching, Jadi Dosen Sebagai Langkah Awal?
Back to me again guys! So, gimana kabar kalian hari ini? Apakah semuanya sehat-sehat? Pastinya semuanya dalam keadaan sehat ya. Btw, gue baru saja melangkah ke satu bagian yang tidak pernah gue pikirkan sebelumnya. Pernah gak kalian kepikiran buat jadi pengajar gitu seperti jadi guru atau mungkin jadi dosen? Well, gue sebenernya sama sekali gak pernah terpikirkan buat terjun ke bagian situ. Karena dari dulu gue memang lebih fokus untuk kerja kantoran dan hidup seperti orang-orang kantoran pada umumnya. Tapi.. Tapi.. Gue baru saja membuka sebuah lembaran baru dimana ini sangat mind blowing dan pastinya juga unexpected sekali dari apa yang gue pikirkan. Yup, jadi dosen.. Kebayang gak sih?
Cerita Awal Memilih Jadi Dosen
Sebenarnya, tawaran untuk menjadi staff pengajar atau dosen di kampus gue itu sudah beberapa kali datang ke gue yaitu Universitas Bunda Mulia. Sejak beberapa tahun belakangan, dari prodi gue sendiri yakni Bahasa dan Budaya Inggris a.k.a BBI atau Sastra Inggris itu udah mengajak gue bergabung untuk menjadi pengajar disana.
Tetapi karena waktu itu gue fokus untuk di dunia profesional jadi gue tolak tawaran tersebut. Selain itu, gue pun awalnya juga kurang cocok untuk ngajarin orang. Hal ini bisa diketahui kalau dulu pas kuliah peminatan yang gue ambil adalah Translation (Penerjemah), bukan Teaching (Pengajaran). Jadi ini bener-bener diluar apa yang gue fokusin.
Dan suatu waku, gue diundang ke kampus untuk mengikuti sebuah kegiatan oleh tim UBM. Di saat itu, gue ketemu sama orang-orang UBM. Gue diajaklah ngobrol-ngobrol tentang dulu kuliah gimana.. Ternyata, salah satu orang di UBM tersebut kenal dengan dosen pembimbing gue yakni Ms. Tika yang masih aktif mengajar disana. Jadi, dipanggil Ms. Tika untuk ketemu gue.
Tak berselang lama, gue pun ketemu sama Ms. Tika. Tentu kami bertanya mengenai keadaan masing-masing dan juga kesibukannya gimana. Karena gue terakhir ketemu beliau sendiri kalau tidak salah di tahun 2017 dulu ketika pas lagi wisudaan di kampus UBM.
Nah dari sesi tersebut, Ms. Tika langsung bilang ke gue bagaimana kalau jadi dosen di UBM. Gue pun gak terlalu kaget karena sebelumnya juga beberapa dosen juga menawarkan hal yang sama ke gue. Gue pun menjawab ya gue masih di dunia profesional secara mobile. Pada waktu ini, gue kerja memang di perusahaan asing dan bener-bener full mobile (full wfh), jadinya gue handle kerjaan juga dari rumah.
Mendengar hal tersebut, Ms. Tika langsung bilang ke gue untuk coba jadi dosen tidak tetap aja. Dosen tidak tetap disini bisa juga dikatakan sebagai Dosen Luar Biasa (LB) dimana bisa dibilang sebagai dosen freelance. Hmm.. Sejenak gue memikirkan tentang hal tersebut.. Lalu, Ms. Tika langsung memanggil Ms. Suwarni dan juga Sir Ardi untuk datang menemui kita.
Tanpa berapa lama Ms. Suwarni dan juga Sir Ardi datang dan kami ngobrol-ngobrol, lalu Ms. Tika langsung bilang untuk gue jadi Dosen LB di prodi. Keduanya pun sangat welcome dan menyambut gue untuk jadi bagian di tim UBM. Gue pun semakin tidak menyangka kalau misalkan jadi dosen itu bagaimana..
Ms. Suwarni langung bilang untuk share CV gue ke beliau, supaya nanti bisa diliat untuk kedepannya apakah bisa untuk mengajar di kampus UBM. Well gue sendiri nothing to lose tentang hal tersebut, gue pun menjawab kalau gue akan infoin CV gue ke Ms. Suwarni. Seandainya gue jadi Dosen LB yaa Puji Tuhan, enggak juga gak apa-apa. Toh gue memang fokus awalnya di dunia profesional ini kan.
Setelah dirumah, gue pun infokan CV gue ke Ms. Suwarni seperti yang sudah diinfokan tadi pas di kampus UBM. Yaa gue infokan saja CVnya, siapa tau gue bisa jadi dipanggil untuk jadi pembicara gitu kan. Masalah jadi dosen? Yaa itu belakangan deh sepemikiran gue.
Presentasi Untuk Mini Class
Selang beberapa lama, gue pun dihubungi oleh pihak HRD UBM. Gue pun katanya ingin diproses untuk menjadi Dosen Tidak Tetap atau Dosen LB untuk prodi Bahasa Inggris. Gue pada saat itu memikirkan yasudah, mengapa tidak? Selain gue mengurus pekerjaan gue dirumah dan juga kerjaan freelance gue di dunia penulisan, gak ada salahnya juga mencoba menambah income freelance untuk mengajar kan.
Setelahnya CV gue pun diproses. Gue pun dijadwalkan untuk melakukan sesi mini-class dengan Ms. Suwarni, Rektor, dan juga Dekan di UBM. Awalnya gue merasa kaget dan gak menyangka kalau gue bahkan presentasi bersama dengan beliau-beliau. Tapi gue merasa sepertinya worth it untuk dicoba, toh kalau tidak dicoba juga kita tidak akan tau kan ya? Ibarat gue ingin mengetest diri gue juga sih sepehaman gue di bidang gue itu gimana ya selama ini.
Akhirnya selang beberapa hari, dimulailah sesi tersebut. Jujur rasanya presentasi di depan orang-orang yang level akademiknya diatas gue itu bikin nervous. Rasanya? Kayak lagi mau sidang kuliah aja seperti dulu. Tapi ya gue coba untuk presentasi sebisa gue, anggep saja seperti lagi di sidang perkuliahan gitu..
Gue pada saat itu mempresentasikan tentang perbedaan antara “Content Writer vs Copywriter in English Language”. Gue memilih topik tersebut karena gue nantinya akan menghandle bagian peminatan English for Digital Communication yang baru buka di prodi Bahasa Inggris UBM. Setelah hampir 30 menit sesi berjalan, sesi mini-class berjalan dengan lancar.
Well, thank God.. Ternyata meskipun gue sudah pernah sidang di S2 yaa tetep saja rasa nervous itu ada ya di posisi tersebut. Setelahnya pihak HRD informasikan untuk menunggu kabar selanjutnya untuk diproses lebih lanjut.
Diterima Untuk Mengajar di UBM
Selang hampir 1 hingga 2 minggu, nomor gue dihubungi oleh pihak HRD UBM. Wah gue pun cukup excited untuk mendengar hasilnya bagaimana. Gue meskipun gak terlalu berharap banyak, tapi ya seenggaknya gue mau tau hasil prosesnya bagaimana. “Siapa tau jodoh jadi dosen gitu kan”, di dalam hati gue ngomong bercanda.
Tanpa disadari, ternyata dari pihak UBM menginfokan bahwa gue diterima untuk jadi Dosen LB di kampus UBM. Gue pun agak shock mendengar kabar tersebut. Terdiam gue sejenak setelah mendengar kabar itu.. Antara tidak percaya dan percaya.. Seperti yang gue bilang sebelumnya, menjadi seorang dosen atau tenaga pengajar itu tidak pernah ada di list pikiran gue..
Masih dalam keadaan tidak percaya, Ms. Suwarni juga menginformasikan kalo gue diterima untuk jadi Dosen LB di kampus UBM. “We are congratulate you to be a non-permanen lecturer in our prodi”, kata Ms. Suwarni saat mengirim pesan teks ke WA gue. Gue pun berterima kasih kepada Ms. Suwarni karena babak baru di dalam perjalanan karir gue baru saja dimulai.
Masih di posisi antara percaya atau tidak percaya, sebuah langkah baru dateng ke diri gue. Lantas, bagaimana dengan pekerjaan gue yang full mobile dengan perusahaan luar ini? Tentunya masih tetap berjalan karena gue bisa menghandlenya setelah sesi kelas selesai. Jadi gue perlu lebih mengatur waktu untuk tiga pekerjaan gue ini yakni kerjaan full mobile di perusahaan luar, freelance penulis, dan freelance mengajar di kampus ini.
Lantas, bagaimana untuk kedepannya? Cukup untuk sekarang kita jalanin saja dulu apa yang ada.. Kedepannya ya semoga Tuhan memberikan jalan yang sekiranya sesuai sama apa yang ada di dalam rencanaNya. Entah gue di full time kantoran or di dunia profesional atau di dunia jadi dosen? We never know..
Comments
Post a Comment